Kue ini memiliki tingkat kegagalan yang rendah, mengingat pembuatannya tidak diperlukan teknik fermentasi atau pengocokan telur yang rumit. Namun rasanya, luar biasa. Legitnya ketan dan gurihnya santan terasa lezat di lidah. Apalagi aroma wangi vanili semakin menggugah selera. Resep/Foto/Dapur Uji/Food Stylist: Budi Sutomo
Wingko Babat
Bahan:
Tepung ketan 500 g
Tepung kanji 50 g
Gula pasir 350 g
Santan kental dari 1 butir kelapa 250 ml
Kelapa setengah tua, kupas, parut memanjang 350 g
Margarin 1 sdm
Daun pandan, simpulkan 1 lembar
Garam halus ½ sdt
Pasta vanili/vanili bubuk ¼ sdt
Daun pisang/kertas minyak untuk alas
Olesan, aduk rata:
Kuning telur 2 butir
Margain ½ sdm
Cara Membuat:
1. Didihkan santan, gula pasir, garam dan daun pandan. Rebus hingga mendidih dan tekstur agak mengental.
2. Di tempat terpisah, campur tepung ketan, tepung kanji, kelapa parut, margarin dan vanili, aduk rata. Tambahkan rebusan santan sedikit demi sedikit sambil terus diaduk-aduk hingga kalis dan berminyak.
3. Siapkan loyang yang sudah dialasi dengan daun pisang atau kertas minyak. Tuang adonan wingko, ratakan.
4. Panggan di dalam oven bertemperatur 160oC selama 20 menit, keluarkan kue dari oven, olesi permukaanya dengan bahan olesan. Panggang kembali kue selama 25 menit atau hingga kue matang dan berwarna kuning kecokelatan. Angkat, dinginkan.
5. Potong-potong kue, bungkus dengan plastik mika atau kertas minyak. Masukkan dalam kemasan bok karton. Wingko siap dipasarkan.
Untuk ± 20 Potong
Tip: Untuk variasi rasa dan menghendaki wingko berwarna cokelat, tambahkan 2 sdt pasta cokelat dan 2 sdm bubuk cokelat ke dalam adonan wingko. Memotong wingko sebaiknya saat adonan sudah dingin agar bentuk potongan bagus.