Buah Mundar/bundar (Garcinia forbesii) banyak dijumpai di daerah Kalimantan Selatan. Saya mendapatkan buah ini di Pasar Terapung – Sungai Barito. Warnanya sangat menarik, rasanya kombinasi manis, asam dan segar.
Bentuk buahnya bundar, karenannya masarakat setempat menyebutnya buah mundar atau bundar. Warna kulitnya merah menyerupai buah plum. Kulitnya berasa asam dengan getah khas seperti getah manggis berwarna kuning. Aroma buah ini juga mirip sekali dengan buah manggis.
Bentuk buahnya bundar, karenannya masarakat setempat menyebutnya buah mundar atau bundar. Warna kulitnya merah menyerupai buah plum. Kulitnya berasa asam dengan getah khas seperti getah manggis berwarna kuning. Aroma buah ini juga mirip sekali dengan buah manggis.
Dari sisi nutrisi, buah mundar juga kaya akan vitamin C, kalsium, mineral dan serat. Sangat baik untuk menjaga dan memelihara kesehatan tubuh. Kandungan air yang tinggi bisa menggantikan cairan dan ion tubuh yang hilang.
Isinya berupa daging buah berjuring, jumlahnya bisa mencapai delapan buah. Buah bundar memang masih satu keluarga dengan buah manggis. Wajar jika secara fisik, bentuk kulit, daging buah dan rasa hampir mendekati buah manggis. Bedanya, daging buah mundar terasa lebih renyah dan sedikit lebih asam dibandingkan manggis. Kalau saya lebih memilih buah mundar karena lebih mudah dinikmati daging buahnya dan lebih mudah diambil dagingnya. Tinggal belah dua, cungkil dan isi buah sudah ngelotok dengan mudah.
Sayang buah yang sangat potensial ini sekarang semakin susah dijumpai dan hanya tumbuh liar di hutan, padahal tanaman ini termasuk tanaman yang produktif menghasilkan buah. Jika sedang musim, buah ini bergerombol bias mencapai 8 buah banyaknya. Teks & Foto: Budi Sutomo
Isinya berupa daging buah berjuring, jumlahnya bisa mencapai delapan buah. Buah bundar memang masih satu keluarga dengan buah manggis. Wajar jika secara fisik, bentuk kulit, daging buah dan rasa hampir mendekati buah manggis. Bedanya, daging buah mundar terasa lebih renyah dan sedikit lebih asam dibandingkan manggis. Kalau saya lebih memilih buah mundar karena lebih mudah dinikmati daging buahnya dan lebih mudah diambil dagingnya. Tinggal belah dua, cungkil dan isi buah sudah ngelotok dengan mudah.
Sayang buah yang sangat potensial ini sekarang semakin susah dijumpai dan hanya tumbuh liar di hutan, padahal tanaman ini termasuk tanaman yang produktif menghasilkan buah. Jika sedang musim, buah ini bergerombol bias mencapai 8 buah banyaknya. Teks & Foto: Budi Sutomo