Friday, 17 September 2010

Buah Ciplukan - Kaya Serat dan Vitamin C

Buah Ciplukan (Physallis peruviana L,) sepintas mirip dengan buah Cape Gooseberry namun warnanya cenderung kuning keunguan sedangkan cape gooseberry berwarna kuning terang. Jika masih muda buah ini berwarna hijau. Rasanya agak getir dan sedikit pahit, mamun jika sudah matang, warna berubah menjadi kuning keunguan dan rasanya manis. Buahnya unik diselimuti selongsong tergantung di sela-sela batang tanaman.

Tanaman diplukan masuk dalam famili Solanaceae, tanaman perdu yang tumbuhnya hannya setinggi kurang lebih 30 cm. Buah ini bisa diperbanyak dengan menyemaikan bijinya. Selain di sebut ciplukan, buah ini juga dikenal dengan sebutan cecendet di Jawa Barat. Ciplukan berpotensi sebagai tanaman obat dan diolah menjadi selai. Untuk selai, buah ciplukan dihaluskan kemudian direbus dengan air dan gula. Komposisi bahannya; 1 kg ciplukan diblender dengan 250 ml air, tambahkan 250 g gula pasir, 100 ml jus jeruk dan ¼ sdt garam halus. Rebus hingga mendidih dan mengental. Selai ciplukan siap digunakan sebagai penyerta makan roti.

Buah ciplukan mengandung zat aktif seperti, vitamin C, serat, saponin, polifenol, asam sitrun, tanin, alkoloid, fisalin, asam malat, kriptoxantin, dan gula buah. Buah ini dipercaya dapat mengobati sakit batuk, peluruh seni, menetralkan racun, sakit tenggorokan, bisul, influenza dan batuk. Serat dalam ciplukan dapat mengikat radikal bebas dan zat karsinogen di dalam tubuh penyebab kanker. Sedangkan vitamin C mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Teks & Foto: Budi Sutomo.