Wednesday 21 September 2011

[liputan6] AKU PULANG

 

AKU PULANG

Kita ini seperti anak bungsu dalam salah-satu perumpamaan TUHAN YESUS, yang lari dari rumah bapanya, lari dari kebenaran FirmanNYA, yang menghambur-hamburkan hartanya, menghambur-hamburkan masa hidupnya dalam berbagai kesalahan, kesesatan dan kesia-siaan hidup duniawi kita. Hingga akhirnya harta kebenaran kita habis dan kita hidup dalam kemelaratan kebenaran.

Kini dunia dalam masa-masa kelaparan. Tidak ada makanan kebenaran yang bisa untuk mempertahankan hidup kerohanian dan keselamatan Kristen kita. Semua orang dalam bahaya kebinasaan rohani. Sampai akhirnya kita terpaksa makan dari sisa makanan Babi. Apa-apa yang salah kita anggap benar, apa-apa yang najis kita anggap suci, dan apa-apa yang haram kita anggap halal. Teringatlah kita akan rumah bapa kita, yaitu Alkitab, yang kaya-raya, berlimpah makanan kebenarannya. Maka kitapun melangkah pulang ke rumah bapa; back to Bible.

Bapa gembira sekali melihat kepulangan kita, disambutnya kita dengan pesta besar-besaran, dengan pengungkapan kebenaran Alkitab secara besar-besaran. Hal ini membuat si anak sulung, Advent gusar. Setiap hari Advent ini setia di rumah bapanya, tidak senakal adiknya, setiap Sabat selalu hadir ke gereja, sudah kayak malaikat yang selalu melayani bapanya, namun bapanya tak pernah memestakannya. Namun ketika adiknya pulang, bukannya dimarahi, tapi malah dipestakan besar-besaran. Cemberutlah si anak sulung ini kepada bapanya. Maka marahlah bapa kepada si sulung:

"Bukankah padamu ada kebenaran yang melimpah-limpah? Seharusnya kamu berbagi makanan kebenaran dengan adikmu yang kekurangan itu jika kamu mengasihi adikmu, yang sampai-sampai dewa Mataharipun mereka anggap sebagai allah. Tapi kamu begitu sibuk dengan seminar-seminar kesehatan yang nggak perlu. Injil TUHAN kamu gantikan dengan injil sayuran[Injil yang lain yang sebenarnya bukan Injil – Galatia 1:6-7]. Bukankah seharusnya kamu memberitakan hal hari Sabat kepada adikmu? Tapi itu tidak kamu lakukan, malahan kamu mengagung-agungkan gedung Mawar Sharon yang megah itu, yang sesungguhnya dibangun diatas kebodohan, bukan berdasarkan hikmat. Coba seandainya mereka berhikmat, pasti uang Rp. 150 milyar itu bisa untuk membangun ratusan gedung di seluruh Indonesia secara merata?! Jadi, kamu memang sama bodohnya dengan mereka itu. Lebih-lebih kalau kamu mengerti kebenaran, kebenaran itu menyatakan bahwa gereja itu adalah kamu. Gereja itu manusianya, bukan semen Tiga Roda atau genteng Jatiwangi. Kamu telah salah didalam memahami gereja. Jadi, seharusnya manusianyalah yang kamu dandani, bukan gedungnya. Waah, bodoh sekali kamu itu."

 

>> Lukas   15:11                Yesus berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki.

                   15:12  Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian

                                         harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan

                                         harta kekayaan itu di antara mereka.

                   15:13  Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya

                                        itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta

                                        miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.

                   15:14  Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di

                                        dalam negeri itu dan iapun mulai melarat.

                   15:15  Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu

                                        menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya.

                   15:16  Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan

                                        babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya.

                   15:17  Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang

                                        upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini

                                        mati kelaparan.

                   15:18  Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya:

                                        Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,

                   15:19  aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai

                                        salah seorang upahan bapa.

                    15:20 Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh,

                                        ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.

                                         Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.

                   15:21  Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan

                                         terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.

                   15:22  Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke

                                        mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah

                                        cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya.

                   15:23  Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita

                                        makan dan bersukacita.

                   15:24  Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang

                                        dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.

                    15:25 Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan

                                        dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian.

                     15:26                Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa

                                        arti semuanya itu.

                     15:27                Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah

                                        menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali

                                        dengan sehat.

                   15:28  Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya

                                        keluar dan berbicara dengan dia.

                    15:29 Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku

                                        melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi

                                         kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk

                                         bersukacita dengan sahabat-sahabatku.

                      15:30               Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta

                                        kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa

                                          menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.

                    15:31 Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama

                                       dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.

                    15:32 Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan

                                        menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali."

 

Oh BAPA, aku pulang sekarang bersama Termos, bukan bersama si Teko.

__._,_.___
Recent Activity:
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___