Friday, 16 March 2012

Open Source Efektifkan Penghematan TI

JAKARTA - Menggunakan perangkat lunak orisinil biasanya memerlukan biaya cukup mahal untuk lisensinya. Tapi haruskah itu menjadi alasan untuk menggunakan perangkat lunak bajakan?

Solusi lain untuk tetap memperoleh penghematan adalah menggunakan perangkat lunak Open Source. Meskipun tidak seluruh perangkat lunak tersebut bisa diperoleh tanpa biaya, umumnya bisa diperoleh dengan harga yang lebih terjangkau ketimbang perangkat lunak Propietary (dilindungi paten).

Dalam peluncuran Indonesia Open Source Awards 2012, di Gedung Kemenkominfo, Selasa (13/3/2012), Walikota Pekalongan Mohamad Basyir Ahmad mengatakan bahwa cara Open Source yang diterapkan di pemerintah daerahnya bisa membuat pengeluaran TI jadi lebih hemat.

"Penghematan untuk aplikasi perkantoran bisa sampai 14 miliar rupiah. Untuk aplikasi khusus seperti anti virus pun penghematannya bisa mencapai 32 miliar rupiah. Ini bisa dibayangkan dengan APBD kami yang cuma 560 miliar rupiah," ujarnya.

Selain soal penghematan, menurutnya Open Source juga bermanfaat dalam hal kemandirian teknologi. Alasannya, karena memakai kode terbuka jadi lebih mudah dikembangkan serta memicu tumbuhnya semangat untuk berinovasi.

Meskipun Pekalongan yang diasuhnya berhasil memperoleh juara pertama IOSA 2011 untuk kategori Pemda, migrasi menuju Open Source bukan tanpa kendala. Menurut Basyir, "Ketika ingin pindah ke FOSS (Free Open Source Software), banyak yang menganggap ini sulit."

Migrasi pun dilakukan secara bertahap, mulai dari pendekatan secara persuasif, membentuk Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) sebagai percontohan, sampai akhirnya tinggal pemantapan saja. (tyo)


http://techno.okezone.com/read/2012/03/13/325/592385/open-source-efektifkan-penghematan-ti