Jika sejumlah perusahaan dan instansi melarang atau blokir penggunaan Facebook dan situs pertemanan lain di tempat kerja, tidak demikian dengan Australia. Pemerintah di Negeri Kanguru ini justru mendorong pegawainya aktif di dunia maya. Apa pasal?
Pemerintah di Negeri Kanguru ini mendorong pegawainya untuk aktif di dunia pertemanan maya, seperti di Facebook, Twitter serta blog. Alasannya untuk menghilangkan tembok pembatas antara pemerintah dan masyarakat umum.
Dunia maya dipercaya pemerintah Australia dapat menjadi jembatan antara aspek-aspek negara mereka. Lebih jauh lagi, bukan hanya memandang jejaring sosial sebagai hiburan semata, pemerintah Australia melihat peluang situs-situs tersebut sebagai tempat mendiskusikan ide-ide serta mendapatkan feedback.
Selain di Facebook, setiap instansi publik diharapkan pemerintah untuk lebih akrab dengan situs populer lain seperti situs ensiklopedia Wikipedia dan situs video YouTube. Untuk urusan blog, pemerintah melihat layanan ini sebagai wadah yang tempat bagi publik untuk menyalurkan komentar terhadap kebijakan yang mereka keluarkan.
"Akses ke jejaring seperti email dan pesan singkat membuka kesempatan yang kuat untuk menjalin kerja sama, terutama saat pihak-pihak yang diajak kerja sama terpisah secara fisik. Begitu juga dengan Twitter, Facebook, serta blog turut memberikan akses ke informasi yang penting dan membuka komunikasi," demikian beberapa pernyataan dalam draft yang disusun pemerintah Australia dan dikutip detikINET dari Telegraph, Rabu (9/12/2009). ( sha / faw-detikinet)
Pemerintah di Negeri Kanguru ini mendorong pegawainya untuk aktif di dunia pertemanan maya, seperti di Facebook, Twitter serta blog. Alasannya untuk menghilangkan tembok pembatas antara pemerintah dan masyarakat umum.
Dunia maya dipercaya pemerintah Australia dapat menjadi jembatan antara aspek-aspek negara mereka. Lebih jauh lagi, bukan hanya memandang jejaring sosial sebagai hiburan semata, pemerintah Australia melihat peluang situs-situs tersebut sebagai tempat mendiskusikan ide-ide serta mendapatkan feedback.
Selain di Facebook, setiap instansi publik diharapkan pemerintah untuk lebih akrab dengan situs populer lain seperti situs ensiklopedia Wikipedia dan situs video YouTube. Untuk urusan blog, pemerintah melihat layanan ini sebagai wadah yang tempat bagi publik untuk menyalurkan komentar terhadap kebijakan yang mereka keluarkan.
"Akses ke jejaring seperti email dan pesan singkat membuka kesempatan yang kuat untuk menjalin kerja sama, terutama saat pihak-pihak yang diajak kerja sama terpisah secara fisik. Begitu juga dengan Twitter, Facebook, serta blog turut memberikan akses ke informasi yang penting dan membuka komunikasi," demikian beberapa pernyataan dalam draft yang disusun pemerintah Australia dan dikutip detikINET dari Telegraph, Rabu (9/12/2009). ( sha / faw-detikinet)