Wednesday 2 November 2011

Pemanfaatan TOGA-Tanaman Obat Keluarga

Tanaman obat keluarga (TOGA) adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat.Taman obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan.Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.Budidaya tanaman obat untuk keluarga (TOGA) dapat memacu usaha kecil dan menengah di bidang obat-obatan herbal sekalipun dilakukan secara individual.Setiap keluarga dapat membudidayakan tanaman obat secara mandiri dan memanfaatkannya, sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam pengobatan keluarga
Flora dan fauna serta mineral yang berkhasiat sebagai chat harus dikembangkan
dan disebar luaskan agar maksimal mungkin dapat dimanfaatkan dalam upaya-upaya
kesehatan masyarakat. Khususnya untuk tanaman chat penyebar luasannya dapat
dilakukan melalui TOGA (tanaman chat keluarga). Pengertian TOGA Toga adalah
singkatan dari tanaman chat keluarga. Taman obat keluarga pada hakekatnya
sebidang tanah baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk
membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi
keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman ohat atau bahan ohat dan
selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat , khususnya obat yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan. Pemanfaatan Tanaman Obat Berbicara tentang pemanfaatan
tanaman obat atau bahan obat alam pada umumnya sebenarnya bukanlah merupakan hal
yang baru. Sejak terciptanya manusia di permukaan bumi, telah diciptakan pula
alam sekitarnya mulai dari Baru itu pula manusia mulai mencoba memanfaatkan alam
sekitarnya untuk memenuhi keper uan alam kehidupannya, termasuk keperluan akan
obat-obatan dalam angka mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya.
Kenyataan menunjukkan bahwa dengan bantuan obat-obatan asal bahan alam tersebut,
masyarakat dapat mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya. Hal ini
menunjukkan bahwa chat yang berasal dari sumber bahan alam khususnya tanaman
telah memperlihatkan peranannya dalam penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan
masyarakat.
Pemanfaatan TOGA juga dapat digunakan sebagai sarana untuk memperbaiki status gizi masyarakat, sebab banyak tanaman obat yang  dikenal sebagai tanaman penghasil buah-buahan atau sayur-sayuran misalnya lobak,  saledri, pepaya dan lain-lain. Juga sebagai sarana untuk pelestarian alam Apabila pembuatan tanaman obat alam tidak diikuti dengan upaya-upaya pembudidayaannya  kembali, maka sumber bahan obat alam itu terutama tumbuh tumbuhan akan mengalami  kepunahan. Pemanfaatan TOGA juga dapat diipakai sebagai sarana penyebaran gerakan penghijauan. Untuk menghijaukan
bukit-bukit yang saat ini mengalami penggundulan, dapat dianjurkan penyebarluasan penanaman tanaman obat yang berbentuk pohon-pahon misalnya pohon
asam, pohon kedaung, pohon trengguli dan lain-lain.
Secara ekonomis pemanfaatan TOGA dapat digunakan sebagai sarana untuk pemertaan
pendapatan Toga disamping berfungsi sebagai sarana untuk menyediakan bahan obat
bagi keluarga dapat pula berfungsi sebagai sumber pengbasilan bagi keluarga
tersebut. Selain itu pemanfaatan TOGA juga sebagai sarana keindahan Dengan adanya Toga dan bila di tata dengan baik maka hal ini akan menghasilkan keindahan bagi orang/masyarakat yang ada di  sekitarnya. Untuk menghasilkan keindahan diperlukan perawatan terhadap tanaman  yang di tanam terutama yang ditanam di pekarangan rumah.
Sejarah dan Budaya TOGA di Seluruh Dunia
Pada zaman Mesir kuno (Tahun 2500 Sebelum Masehi), para budak diberi ransum bawang untuk membantu menghilangkan banyak penyakit demam dan infeksi yang umum terjadi pada masa itu.Sejak itulah catatan pertama tentang penulisan tanaman obat dan berbagai khasiatnya telah dikumpulkan oleh orang-orang mesir kuno. Sejumlah besar resep penggunaan produk tanaman untuk pengobatan berbagai penyakit, gejala-gejala penyakit dan diagnosanya tercantum dalam (Papyrus Ehers). Pada saat itu, para pendeta Mesir kuno telah melakukan dan mempraktekkan pengobatan herbal.
Bangsa Yunani kuno juga banyak menyimpan catatan mengenai penggunaan tanaman obat yaitu Hyppocrates (Tahun 466 Sebelum Masehi), Theophrastus (Tahun 372 Sebelum Masehi) dan Pedanios Dioscorides (Tahun 100 Sebelum Masehi) membuat himpunan keterangan terinci mengenai ribuan tanaman obat dalam De Materia Medica.Orang-orang Yunani kuno juga telah melakukan pengobatan herbal.Mereka menemukan berbagai tanaman obat baru, seperti rosemary dan lavender pada saat mengadakan perjalanan ke berbagai daratan lain.
Tanaman obat di Cina berlangsung sekitar 3.000 tahun yang lalu, ketika muncul penyembuhan kerapuhan tulang oleh dukun Wu.[4] Pada waktu itu, penyakit ini diyakini disebabkan oleh kekuatan jahat, sehingga menurut dukun Wu diperlukan obat dari tanaman untuk mengusir kekuatan jahat itu.Bahkan, bahan penyembuhan tertua dalam sejarah telah ditemukan di China, di mana makam seorang bangsawan Han ditemukan untuk menyimpan data medis yang ditulis pada gulungan sutra.Gulungan sutra berisi daftar 247 tumbuh-tumbuhan dan bahan-bahan yang digunakan dalam menyembuhkan penyakit.
Di Inggris, penggunaan tanaman obat dikembangkan bersamaan dengan didirikannya biara-biara di seluruh negeri.Setiap biara memiliki tamanan obat masing-masing yang digunakan untuk merawat para pendeta maupun para penduduk setempat.Pada beberapa daerah, khususnya Wales dan Skotlandia, orang-orang Druid dan para penyembuh Celtik menggunakan obat-obatan dalam perayaan agama dan ritual mereka.Pengetahuan tanaman obat semakin berkembang dengan terciptanya mesin cetak pada abad ke 15, sehingga penulisan mengenai Tanaman-Tanaman Obat dapat dilakukan.Sekitar tahun 1630, John Parkinson dari London menulis mengenai tanaman obat dari berbagai tanaman. Nicholas Culpepper ( 1616-1654 ) dengan karyanya yang paling terkenal yaituThe Complete Herbal and English Physician, Enlarged, diterbitkan pada tahun 1649. Pada tahun 1812, Henry Potter telah memulai bisnisnya menyediakan berbagai tanaman obat dan berdagang lintah.Sejak saat itu banyak sekali pengetahuan tradisional dan cerita rakyat tentang tanaman obat dapat ditemukan mulai dari Inggris, Eropa, Timur Tengah, Asia, dan Amerika, sehingga Potter terdorong untuk menulis kembali bukunya Potter’s Encyclopaedia of Botanical Drug and Preparatians, yang sampai saat inipun masih diterbitkan.[2] Tahun 1864, National Association of Medical Herbalists didirikan dengan tujuan mengorganisir pelatihan para praktisi pengobatan secara tradisional, serta mempertahankan standar-standar praktek pengobatan.
Di Indonesia, pemanfaatan tanaman sebagai obat-obatan juga telah berlangsung ribuan tahun yang lalu.Pada pertengahan abad ke XVII seorang botanikus bernama Jacobus Rontius (1592 – 1631) mengumumkan khasiat tumbuh-tumbuhan dalam bukunya De Indiae Untriusquere Naturali et Medica.Meskipun hanya 60 jenis tumbuh-tumbuhan yang diteliti, tetapi buku ini merupakan dasar dari penelitian tumbuh-tumbuhan obat oleh N.A. van Rheede tot Draakestein (1637 – 1691) dalam bukunya Hortus Indicus Malabaricus.[3] Pada tahun 1888 didirikan Chemis Pharmacologisch Laboratoriumsebagai bagian dari Kebun Raya Bogor dengan tujuan menyelidiki bahan-bahan atau zat-zat yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan yang dapat digunakan untuk obat-obatan.Selanjutnya penelitian dan publikasi mengenai khasiat tanaman obat-obatan semakin berkembang.

Pemanfaatan Tanaman Obat (TOGA)

Pada bagian tanaman seperti yang tercantum di bawah ini dapat dimanfaatkan sebagai obat. Bagian tanaman terdiri dari bagian daun, kulit batang, buah, biji, bahkan pada bagian akarnya.

Daun

No.Nama TanamanKhasiat dan Manfaat
1.Daun dewa (Gynura Segetum)Mengobati muntah darah dan payudara bengkak
2.SeledriMengobati tekanan darah tinggi
3.BelimbingMengobati tekanan darah tinggi
4.KelorMengobati panas dalam dan demam
5.Daun bayam duriMengobati kurang darah
6.KangkungMengobati insomnia
7.Saga (Abrus precatorius)Mengobati batuk dan sariawan
8.Pacar cina (Aglaiae ordorota Lour)Mengobati penyakit gonorrhoe (penyakit kelamin)
9.Landep (Barleriae prionitis L.)Mengobati rematik
10.Miana (Coleus atropurpureus Bentham)Mengobati wasir
11.Pepaya (Carica papaya L.)Mengobati demam dan disentri
12.Jintan (Coleus amboinicus)Mengobati batuk, mules, dan sariawan
13.Pegagan (Cantella asiatica Urban)Mengobati sariawan dan bersifat astringensia (mampu membasmi bakteri)
14.Blustru (Luffa cylindrice Roem)Bersifat diuretik (peluruh air seni)
15.Kemuning(Murrayae paniculata Jack)Mengobati penyakit gonorrhoe
16.Murbei (Morus indica Rumph)Bersifat diuretik
17.Kumis kucing(Orthosiphon stamineus Benth)Bersifat diuretik
18.Sirih (Chavica betle L.)Mengobati batuk, antiseptika (membunuh mikroorganisme berbahaya), dan obat kumur
19.Randu (Ceiba pentandra Gaerth)Sebagai obat mencret dan kumur
20.Salam (Eugenia polyantha Wight)Bersifat astringensia
21.Jambu biji (Psidium guajava L.)Mengobati mencret

Batang

No.Nama TanamanKhasiat dan Manfaat
1.Kayu manis(Cinnamomum burmanii)Mengobati penyakit batuk dan sesak napas, nyeri lambung, perut kembung, diare, rematik, dan menghangatkan lambung
2.Dadap ayam(Erythrina varigata Linn.Var.orientalis)Mengobati asma
3.Pulasari (Alyxia stellata Roem)Obat perut kembung
4.Brotawali(Tonospora rumphii Boerl)Mengobati demam, sakit kuning, obat cacingan, kudis, dan diabetes
5.Kemukus (Piper cubeba L.)Obat radang selaput lendir saluran kemih
6.Jeruk nipis (Citrus aurantifolia)Sebagai antiseptik, sehingga dapat dipakai sebagai obat kumur
7.Delima (Punice granatum L.)Sebagai anti cacing pita (obat antelmentika)

Buah

No.Nama TanamanKhasiat dan Manfaat
1.Jeruk nipis (Citrus aurantifolia)Mengobati penyakit demam, batuk kronis, kurang darah, menghentikan kebiasaan merokok, menghilangkan bau badan, menyegarkan tubuh, dan memperlancar buang air kecil
2.Cabai merah(Capsicum annuum L.)Obat gosok untuk penyakit rematik dan masuk angin
3.Belimbing wuluh(Averrhoa bilimbi)Mengobati penyakit batuk, melegakan napas, dan mencairkan dahak
4.Mengkudu(Morinda citrifolia)Mengobati penyakit radang usus, susah buang air kecil, batuk, amandel, difetri, lever, sariawan, tekanan darah tinggi, dan sembelit
5.Kemukus (Piper cubeba L.)Obat radang selaput lendir saluran kemih
6.Kapulaga (Elettaria cardamomum Maton) dan ketumbar (Coriandrum sativum L.)Obat antikembung

Biji

No.Nama TanamanKhasiat dan Manfaat
1.Kecubung(Datura metel)Mengobati penyakit asma, bisul, dan anus turun
2.Kapur barus(Dryobalanops aromatica Gaertn.)Mengobati gangguan pencernaan
3.Pinang (Areca catecha L.)Tepung biji pinang berkhasiat sebagai obat antelmentika, terutama terhadap cacing pita
4.Kedawung(Parkia biglobosa Bentham)Sebagai bahan obat sakit perut, mulas, diare, dan bersifat astringensia
5.Pala(Myristica)Mengatasi perut kembung, sebagai stimulansia setempat terhadap saluran pencernaan, bahan obat pembius, menyebabkan rasa kantuk, dan memperlambat pernapasan
6.Jamblang(Eugenia cumini Merr)Sebagai bahan obat untuk menyembuhkan penyakit kencing manis (diabetes)

Akar

No.Nama TanamanKhasiat dan Manfaat
1.Pepaya (Carica papaya L.)Obat cacing
2.Aren (Arenga pinnata Merril)Obat diuretik
3.Pule pandak(Rauwolfia serpentina Benth)Obat antihipertensiva dan gangguan neuropsikhlatrik, seperti tekanan darah tinggi

Umbi atau rimpang

No.Nama TanamanKhasiat dan Manfaat
1.Bangle(Zingiber purpureum Roxb.)Mengobati sakit kepala, susah buang air besar, nyeri pada perut, sakit kuning, perut kembung, dan melangsingkan tubuh
2.Jahe (Zingiber officinale Rosc.)Menghangatkan badan, mengobati sakit pinggang, asma, muntah, dan nyeri otot
3.Kencur(Kaempferia galanga L.)Mengobati sakit kepala, obat batuk, melancarkan keringat, dan mengeluarkan dahak
4.Kunyit(Curcuma domestica Val.)Mengobati diare, masuk angin, hepatitis, dan kejang-kejang
5.Lempuyung(Zingiber zerumbel)Obat pelangsing, penambah nafsu makan, disentri, dan diare
6.Lengkuas(Languas galanga L.Stunzt)Mengobati panu, serta bersifat antifungi dan anti bakteri
7.Temu giring(Curcuma heynaena Val.)Obat anti cacing, sakit perut, dan melangsingkan tubuh
8.Temulawak(Curcuma xanthorrhiza Roxb.)Mengatasi sembelit, memperbanyak ASI, dan memperkuat sekresi empedu
9.Temu hitam(Curcuma aeroginosa Roxb.)obat anti cacing, mencegah kelesuan, dan memperlancar peredaran darah
10.Alang-alang(Imperata cylindrica Beav.)Obat untuk memperlancar air seni (diuretik
Faktor peningkatan penggunaan tanaman obat
Kecenderungan meningkatnya penggunaan obat tradisional didasari oleh beberapa faktor, yaitu:
  1. Pada umumnya, harga obat–obatan buatan pabrik yang sangat mahal, sehingga masyarakat mencari alternatif pengobatan yang lebih murah.
  2. Efek samping yang ditimbulkan oleh obat tradisional sangat kecil dibandingkan dengan obat buatan pabrik.
  3. Kandungan unsur kimia yang terkandung di dalam obat tradisional sebenarnya menjadi dasar pengobatan kedokteran modern. Artinya, pembuatan obat–obatan pabrik menggunakan rumus kimia yang telah disentetis dari kandungan bahan alami ramuan tradisional.

Perawatan tanaman obat

Tanaman yang dipelihara di pekarangan rumah tidak memerlukan perawatan khusus, baik sebagai bumbu dapur atau bahan obat.Perlakuan khusus dalam budi daya tanaman obat dilakukan dalam skala usaha, dengan tujuan untuk memperoleh kualitas dan kuantitas hasil yang optimum.Kegiatan pemupukan dan pengandalian hama penyakit tanaman perlu dilakukan.Kegiatan ini sangat erat hubungannya dengan penggunaan bahan kimiawi yang terkandung dalam pupuk atau pestisida.Pemakaian bahan kimiawi dapat mencemari lingkungan, baik tanah maupun air, dan yang paling berbahaya residu yang dihasilkan akan terakumulasi dalam produk tanaman yang dihasilkan.Untuk itu, perlu diperkenalkan sistem budi daya yang tidak tergantung pada bahan-bahan kimia.[7] Sistem ini dikenal dengan istilah pertanian organik.Dalam budi daya tanaman obat dapat dimanfaatkan pupuk organik untuk menambah unsur hara mineral yang dibutuhkan tanaman.[7] Pupuk organik yang digunakan di antaranya adalah pupuk kandang, bokhasi, kompos, humus, sampah dapur, dan serasah daun.Selain itu, sebagai bahan pengendali hama penyakit tanaman, dapat dimanfaatkan pestisida alami yang terdapat di sekitar rumah, seperti tanaman babadotan (Ageratum conyzoides), sirsak, lantana, dan daun tembakau.
sumber : wikipedia dan berbagai sumber lainnya