Pohon adalah tumbuh-tumbuhan yang menghasilkan kayu. Karena itu untuk mengetahui asal botanis dari kayu, perlu diketahui ciri-ciri dari tumbuhan berkayu dan klasifikasinya. Ciri-ciri tumbuhan berkayu :
- Tumbuhan itu harus vaskuler, artinya memiliki jaringan konduksi atau jaringan pengangkutan khusus yang terdiri atas xylem dan phloem.
- Tumbuhan itu perennial, artinya dapat hidup beberapa tahun.
- Tumbuhan itu mempunyai, batang di atas tanah yang hidup dari tahun ke tahun. banyak tumbuhan parennial yang batangnya di atas tanah mati pada tiap musim gugur dan hidup dengan akar saja pada musim dingin. Kemudian akar ini akan menghasilkan batang baru pada musim semi berikutnya, tumbuhan seperti ini tidak dapat digolongkan menjadi tumbuhan berkayu.
- Tumbuhan tersebut harus mengalami penebalan sekunder, artinya tumbuhan ini dapat menambah besar batangnya dengan menambahkan riap-riap tumbuh yang baru. Penambahan diameter batang ini disebabkan oleh lapisan-lapisan xylem (kayu) dan lapisan phloem (kulit kayu).
Bentuk-bentuk tumbuhan berkayu kalau kita perhatikan ada tiga bentuk yaitu pohon, perdu/semak dan liana berkayu. Sesuai dengan perkembangan industri perkayuan, kayu yang banyak dimanfaatkan adalah dari jenis pohon. Kayu mempunyai sifat yang kompleks yang tidak dimiliki oleh bahan bangunan lain seperti logam. Berbagai jenis pohon memiliki sifat yang berbeda-beda, bahkan kayu yang berasal dari satu jenis pohon kadang-kadang berbeda sifatnya sehingga peruntukannya pun berbeda pula, apakah untuk konstruksi berat/ringan, interior, kayu lapis dan lain-lain. Dalam satu pohon pun, kayu dapat dimanfaatkan secara beragam, misalnya bagian batang pokok untuk pertukangan dan bagian ranting untuk kayu bakar.
Berbeda halnya dengan kayu, hasil hutan bukan kayu merupakan hasil hutan yang dimanfaatkan dengan sumbernya adalah makhluk hidup (organisme) baik yang manpak maupun kasat mata, yaitu tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme seperti jamur.
Golongan Hewani terbagi atas 3 bagian:
Berbeda halnya dengan kayu, hasil hutan bukan kayu merupakan hasil hutan yang dimanfaatkan dengan sumbernya adalah makhluk hidup (organisme) baik yang manpak maupun kasat mata, yaitu tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme seperti jamur.
Golongan Hewani terbagi atas 3 bagian:
- Satwa liar : buaya, komodo, rusa, harimau, burung, ular
- Bagian hewan : kulit ular, kulit buaya
- Produk hewan : Sutra alam, sarang burung, lak, madu, lilin
Golongan nabati adalah segala benda yang dihasilkan dari tumbuh-tumbuhan, terdiri dari:
- Bagian tanaman berkayu: rotan, bambu, sagu, gaharu, nipah, aren
- Turunan kayu : arang
- Zat ekstraktif : minyak atsiri dan minyak lemak
- Getah-getahan: getah pinus, damar, kopal, jelutung, jernang, kemenyan.
- Biji-bijian: tengkawang, jarak, kemiri, pinang
- Kulit kayu: kayu manis, kina
- Daun-daunan: nipah, kayu putih, sirih, murbei, kayu galam, pandan
Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan No: P.35/Menhut-II/2007, hasi hutan bukan kayu tersebut dikelompokkan berdasarkan jenis pemanfaatannya, yaitu:
1. Kelompok Hasil Tumbuhan dan Tanaman, yang terdiri atas:
1. Kelompok Hasil Tumbuhan dan Tanaman, yang terdiri atas:
- Kelompok resin (cth: Agathis/Damar)
- Kelompok minyak atsiri (cth: Kayu putih)
- Kelompok minyak lemak (cth: Kemiri), pati (cth: Aren) dan buah-buahan (cth: Durian)
- Kelompok tannin (cth; Akasia), bahan pewarna (cth: Mahoni) dan getah (cth: Getah merah)
- Kelompok tumbuhan obat (cth: Adhas) dan tanaman hias (cth: Anggrek hutan)
- Kelompok palma dan bambu (cth: rotan dan bambu)
- Kelompok Alkaloid (cth: kina)
- Kelompok lainnya (cth: Nipah)
Sumber:
Dumanau. J.F. 1990. Mengenal Kayu. Penerbit Kanisius. Semarang.
Haygreen dan Bowyer. 1996. Hasil Hutan dan Ilmu Kayu. Gajah Mada University Press.
Peraturan Menteri Kehutanan No: P.35/Menhut-II/2007. www.dephut.go.id