Makanan bergizi merupakan salah satu faktor penentu tercapainya pertumbuhan dan perkembangan optimal di masa balita. Apalagi, pada masa ini perkembangan otak masih berlangsung. Namun, sering orang tua mengalami kesulitan memberikan makan pada anak. Berikut ini tip dan trik mengatasi masalah-masalah makan agar si buah hati tumbuh sehat, cerdas, dan kreatif.
Balita Susah Makan
Masalah ini paling sering dikeluhkan orang tua. Hal ini patut segera diatasi. Susah makan dalam waktu berkepanjangan bisa menyebabkan kurang gizi, pertumbuhan terganggu, serta gangguan perkembangan dan kecerdasan. Berbahaya, bukan? Coba ikuti tip dan trik berikut ini untuk mengatasi si kecil yang susah makan.
- Berikan balita makanan sesuai dengan tahap makanannya. Pada usia ini, balita mulai diberi makanan keluarga dan tinggalkan makanan bayinya.
- Berikan makan secara sedikit demi sedikit, tetapi sering. Jangan paksakan anak karena pencernaan balita belum sempurna dan bisa membuat anak tidak menyukai makanan itu seumur hidupnya.
- Balita memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Untuk menarik minat makannya, libatkan dia untuk menyiapkan makanannya sendiri, sekaligus mengenalkan makanan yang dimakannya.
- Variasikan jenis makanan yang diberikan. Hindari memberikan makanan yang itu-itu saja. Makanan baru bisa membuat anak lebih bersemangat makan.
- Sajikan makanan semenarik mungkin. Tidak hanya bentuk, tapi juga tekstur, rasa, dan warna.
- Gunakan piranti saji dengan bentuk dan warna yang menarik. Pilih piranti berlabel food grade sehingga aman dan tidak mencemari makanan anak.
- Ajaklah anak makan dengan pendekatan yang baik, tanpa memaksa. Gunakan nada suara lembut dan bisa jelaskan arti pentingnya makan buatnya.
- Ciptakan suasana makan yang menyenangkan, bisa dengan mendongeng, mendengarkan musik, atau mengajak makan bersama dengan teman-temannya.
- Kontrol pemberian kudapan dan susu di antara jam makan. Jika berlebihan bisa membuat anak masih kenyang saat memasuki jam makan.
- Hindari kudapan yang rasa manis dan asinnya berlebihan karena membuat anak banyak minum sehingga anak sudah kenyang sebelum mengonsumsi makanan utamanya.
- Hindari pemberian air putih yang berlebihan. Air putih baik untuk memenuhi cairan dalam tubuh, tetapi tidak mengandung nilai gizi. Jangan sampai air putih menggantikan susu yang kaya gizi.
- Beri kesempatan pada anak untuk memilih menu yang disukai. Gantilah jika anak bilang tidak menyukai makanan itu dan tanyakan jenis makanan apa yang diinginkan.
- Selalu gunakan pendekatan yang lembut, tanpa ancaman dan hukuman. Hal ini bisa membuat anak protes, misalnya dengan melakukan aksi mogok makan. Teks & Foto: Budi Sutomo