Wednesday, 17 August 2011

Penyebab Penyakit Liver (Kerusakan Hati)

Apa itu penyakit liver ?

Penyakit liver adalah penyakit hati, yang diakibatkan karena rusaknya hati. Hati mempunyai fungsi yang penting dalam tubuh yaitu penyaring darah dan juga menjaga fungsi metabolisme. Jika hati tidak berfungsi dengan baik, hal ini tentu akan menjadi permasalahan bagi anda. Salah satu dari disfungsi hati adalah mudah terjadinya pendarahan. Selain itu rusaknya fungsi hati akan mengakibatkan berkurangnya sel darah merah karena tidak mampu diproduksi lagi oleh hati dan sumsum tulang.

Pada orang dewasa, darah yang mengalir setiap menit lewat hati diperkirakan sekitar 1.200-1.500 ml. Liver atau hati adalah organ vital yang memiliki peran besar dalam sistem pencernaan, biosintesis, metabolisme energi, pembersihan sampah tubuh, dan pengatur sistem kekebalan tubuh. Letaknya di perut bagian kanan, di belakang tulang iga. Sebagai organ terbesar di antara organ dalam lain, hati berbobot sekitar 1/36 berat badan orang dewasa, atau kira-kira 1.200-1.600 gram. Normalnya, hati berukuran selebar telapak tangan pemiliknya atau 7-10 cm. Pembuluh darah hati (arteria hepatika) maupun dari pembuluh darah vena (vena porta), yang menerima aliran darah dari saluran cerna, selain dari limpa dan pankreas.

Aliran darah langsung akan dengan cepat mencapai lever. Bila ada bahan-bahan mengandung toksin atau racun, hati akan bekerja sangat keras untuk menetralisasinya. Cara kerja ini menyebabkan hati mudah terkena racun.

Fungsi Hati

Ada empat fungsi utama hati, yakni pembentukan dan ekskresi cairan empedu, fungsi metabolik, pertahanan tubuh, dan fungsi vaskular.

Pertama, membentuk cairan empedu dibentuk oleh hati. Sekitar satu liter cairan empedu diekskresikan (dikeluarkan) oleh hati setiap hari. Sebagai bagian dari empedu, garam empedu yang dihasilkan penting untuk pencernaan dan penyerapan lemak dalam usus halus.Garam ini sebagian diserap kembali oleh usus halus dan dialirkan ke hati.

Kedua, memetabolisme karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin. Bahan makanan berkarbohidrat yang kita asup, setelah diolah menjadi glukosa di saluran cerna, akan diserap usus masuk peredaran darah. Lewat vena porta, glukosa masuk ke hati. Dalam sel hati inilah, sebagian glukosa diolah atau dimetabolisasi sehingga terbentuk energi yang berfungsi menjaga temperatur tubuh dan tenaga. Sisa glukosa diubah menjadi glikogen untuk disimpan di hati dan otot atau diubah menjadi lemak yang kemudian disimpan dalam jaringan di bawah kulit. Glikogen ini berfungsi sebagai energi cadangan.

Ketiga, sebagai pertahanan tubuh, yakni dengan proses detoksifikasi yang dilakukan oleh enzim-enzim hati terhadap zat-zat beracun, entah yang masuk dari luar maupun yang dihasilkan tubuh. Lewat proses ini, zat berbahaya diubah menjadi zat yang secara fisiologis tidak aktif. Fungsi lain adalah perlindungan, dengan menghasilkan imunoglobulin, antibodi, dan sel fagosit pembersih kuman yang masuk ke hati lewat vena porta.

Keempat adalah vaskular, yaitu bila terjadi kelemahan fungsi jantung kanan dalam memompa darah, darah dari hatilah yang dialirkan ke jantung lewat vena hepatica (pembuluh darah vena hati).

Tanda-tanda Penyakit Liver

Tanda-tanda hati bermasalah tampak dari membesarnya organ ini yang ditandai dengan demam. Penderita mulai enggan makan, kehilangan berat badan, dan lesu. Demam akan meningkat seiring memburuknya kondisi hati. Gejala lain adalah meningkatnya keinginan minum dan banyak kencing.

Mual dan sakit kuning bisa muncul pada penderita lever tingkat lanjut. Bila lever mulai tidak berfungsi sebagaimana mestinya, beberapa tanda gangguan sistem saraf atau neurologis berat serta pengeluaran cairan ludah berlebih, akan terjadi. Pada sejumlah pasien tampak perutnya membesar, akibat ukuran hati bertambah atau meningkatnya jumlah cairan dalam perut.

Tanda-tanda penyakit hati sering tidak terlalu jelas, terutama pada penderita yang stadiumnya masih ringan. Namun, tanda umum seperti lesu, berkurangnya berat badan, tidak bergairah, serta pikiran menjadi tidak tajam lagi sering kita temui.

Kadang terjadi mual-mual dan atau diare. Sangat mungkin muncul warna kuning di selaput mukosa mata, mulut, dan kulit.

Penyebab Utama Kerusakan Hati

Penyebab kerusakan hati bisa berbagai faktor, diantaranya virus (hepatitis A-E/G), bakteri salmonella typhi, parasit, obat-obatan kimia (termasuk alkohol), dan pola hidup tidak sehat.

Aku tidak membahas penyakit yang disebabkan oleh virus hipatitis, bakteri karena sekarang sudah ada vaksinasinya, sedangkan obat-obatan kimia/alkohol juga bisa dicegah dengan tidak meminumnya. Nah yang akan dibahas di sisi adalah penyebab utama kerusakan hati akibat pola hidup yang tidak sehat.

Pola hidup tidak sehat yang dapat menyebabkan kerusakan hati, diantaranya :

1) Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang adalah penyebab paling utama
2) Tidak buang air di pagi hari.
3) Pola makan yang terlalu berlebihan.
4) Tidak makan pagi.
5) Terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan.
6) Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet, zat tambahan, zat pewarna, pemanis buatan.
7) Minyak goreng, meski menggunakan minyak goreng terbaik sekalipun. Jangan mengkonsumsi
makanan yang digoreng bila kita dalam kondisi penat, kecuali dalam kondisi tubuh yang fit.

8)Mengkonsumsi masakan mentah (sangat matang) juga menambah beban hati. Sayur mayur dimakan mentah atau dimasak matang 3/5 bagian. Sayur yang digoreng harus dimakan habis saat itu juga, jangan disimpan.

Kita harus melakukan pencegahan dengan tanpa mengeluarkan biaya tambahan. Cukup mengatur gaya hidup dan pola makanan sehari-hari. Perawatan dari pola makan dan kondisi waktu sangat diperlukan agar tubuh kita dapat melakukan penyerapan dan pembuangan zat-zat yang tidak berguna sesuai dengan jadwalnya

Kenapa Kita Tidak Boleh Begadang ?

Malam hari jam 21-23: adalah waktu pembuangan zat- zat tidak berguna / beracun (detoksifikasi) di bagian sistem antibodi (kelenjar getah bening). Selama durasi waktu ini seharusnya dilalui dengan suasana tenang atau mendengarkan musik. Bila saat itu seorang ibu rumah tangga masih dalam kondisi yang tidak santai seperti misalnya mencuci piring atau mengawasi anak belajar, hal ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan.

Malam hari jam 23-01 dini hari: saat proses detoksifikasi di bagian hati, harus berlangsung dalam kondisi tidur pulas.

Dini hari jam 01-03: proses detoksifikasi di bagian empedu, juga berlangsung dalam kondisi tidur.

Dini hari jam 03-05: detoksifikasi di bagian paru-paru. Sebab itu akan terjadi batuk yang hebat
bagi penderita batuk selama durasi waktu ini. Karena proses pembersihan / detoksifikasi telah mencapai saluran pernafasan, maka tak perlu minum obat batuk agar supaya tidak mer intan gi proses pembuangan kotoran.

Pagi jam 05 -07: detoksifikasi di bagian usus besar, harus buang air di kamar kecil.

Pagi jam 07-09: waktu penyerapan gizi makanan bagi usus kecil, harus makan pagi. Bagi orang yang sakit sebaiknya makan lebih pagi yaitu sebelum jam 6:30. Makan pagi sebelum jam 7:30 sangat baik bagi mereka yang ingin menjaga kesehatannya. Bagi mereka yang tidak makan pagi harap mengubah kebiasaannya ini, bahkan masih lebih baik terlambat makan pagi hingga jam 09-10 daripada tidak makan samasekali.

Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang akan mengacaukan proses pembuangan zat-zat tidak berguna. Selain itu, dari tengah malam hingga jam 4 dini hari adalah waktu bagi sumsum tulang belakang untuk memproduksi darah