Monday, 16 November 2009

Film Kiamat 2012 mendapat kecaman

Ketakutan kiamat telah merasuki diskusi di internet. Ilmuwan NASA pun mengutuk film hari kiamat 2012 dan meluncurkan situs untuk mengatasi rasa takut masyarakat.

Film yang kini diputar di berbagai bioskop dunia itu menayangkan ramalan Maya kuno bahwa bencana akan terjadi pada titik balik matahari musim dingin di 2012. Sudah banyak buku dan acara TV yang membahas teori itu tetapi film "2012" memiliki dampak yang lebih besar, dan menciptakan rasa takut secara luas bahwa ramalan itu mungkin benar.

Dr David Morrison, ilmuwan senior di Institut Astrobiology NASA sangat khawatir dan memutuskan untuk tidak tinggal diam. "Dua tahun lalu, saya mendapat pertanyaan setiap minggu tentang itu," kata Morrison.

"Sekarang sehari aku mendapatkan selusin pertanyaan. Dua remaja mengatakan mereka tidak ingin melihat akhir dunia, sehingga mereka berpikir untuk mengakhiri hidup mereka," tambahnya.

Morrison menyebut ketakutan itu disebabkan kenyataan beberapa keyakinan bergabung menjadi satu megamitos. Salah satu rumor di internet yang tidak hilang menyangkut planet disebut Nibiru, atau Planet X yang akan menabrak bumi.

Kemudian ada fakta bahwa kalender Maya berakhir pada 2012, yang menunjukkan bahwa bangsa Maya tahu sesuatu yang tidak diketahui. Akhirnya, beberapa orang yang yakin akan terjadi kiamat mendapat publisitas tinggi dan mendorong klaim akhir dunia sudah dekat.

Morrison mengatakan, Nibiru yang merupakan astrologi zaman Babilonia kadang-kadang dikaitkan dengan dewa Marduk. Namun klaim Nibiru adalah sebuah planet dan dikenal ke Sumeria hanya imajinasi.

Ia mengatakan IRA, Satelit Astronomi Inframerah NASA yang melakukan survei langit selama 10 bulan di 1983, menemukan banyak sumber inframerah, namun tidak satupun dari mereka adalah Nibiru atau Planet X atau obyek lain di luar tata surya.

“Jika tanda-tanda obyek baru di luar angkasa ternyata tidak nyata, atau bukan sebuah planet, maka tidak akan terdengar lagi. Tapi jika nyata, maka tidak akan disebut sebagai Planet X,” katanya.

Morrison mengatakan sebagian besar dari foto dan video di internet yang mengaku dari Nibiru adalah beberapa fitur di dekat Matahari, dan tampak mendukung klaim bahwa Nibiru telah bersembunyi di balik matahari selama beberapa tahun terakhir.

“Padahal itu sebenarnya gambar palsu dari Matahari yang disebabkan oleh refleksi internal di dalam lensa, sering disebut lensa suar,” katanya.

Dia mengatakan orang-orang bisa mengenali dengan mudah dari fakta bahwa mereka muncul diametris berlawanan dengan gambar matahari nyata, seakan-akan tercermin di tengah gambar.

Hal ini terutama jelas di video. Saat kamera bergerak, gambar palsu menari-nari tepat di seberang bayangan nyata. Hal itu serupa dengan cahaya suar yang banyak menjadi foto UFO yang diambil pada malam hari dengan sumber cahaya yang kuat.

Morrison juga menolak klaim pemerintah tahu tentang Nibiru, tetapi merahasiakannya untuk menghindari panik. Dia mengatakan, ada banyak tujuan dari pemerintah, tetapi tidak termasuk menjaga populasi agar tenang.

Ia mengatakan para ilmuwan sosial telah menunjukkan banyak konsep kepanikan publik dalam produk Hollywood. Di dunia nyata orang-orang memiliki catatan baik dalam saling membantu satu sama lain jika dalam bahaya.

"Saya pikir semua orang mengakui bahwa menjaga rahasia kabar buruk biasanya menjadi bumerang, dan membuat masalah makin buruk ketika fakta-fakta akhirnya keluar. Dalam kasus Nibiru, fakta-fakta ini akan segera keluar," ia menambahkan.

Dia mengatakan pemerintah tidak bisa menjaga rahasia Nibiru. Kalau obyek itu ada maka akan mudah dilacak ribuan astronom, amatir maupun profesional. Padahal astronom ini tersebar di seluruh dunia.

Lalu mengapa kalender Maya mengatakan dunia akan berakhir pada 2012? Morrison mengatakan kalender itu hanya untuk melacak berlalunya waktu, tidak memprediksi masa depan.

Dia mengatakan kalender kuno itu menarik bagi sejarawan, tetapi tidak cocok dengan kemampuan orang-orang pada hari ini untuk melacak waktu, atau sepresisi dengan kalender yang digunakan sekarang.

"Titik utamanya adalah bahwa kalender, baik kontemporer atau kuno, tidak dapat meramalkan masa depan planet kita atau memberi peringatan tentang hal-hal yang terjadi pada tanggal tertentu seperti di 2012," kata Morrison.

"Aku perhatikan kalender mejaku berakhir pada 31 Desember 2009, tapi aku tidak menafsirkannya sebagai kiamat. Itu hanya menunjukkan permulaan tahun baru," katanya.

Morrison juga menyebut tidak ada tabrakan meteor pada 2012. Dia mengatakan bumi selalu menjadi korban komet dan asteroid, dan tabrakan besar sangat jarang terjadi. Dampak besar yang terakhir adalah 65 juta tahun yang lalu dan menyebabkan kepunahan dinosaurus.

Astronom NASA juga melakukan survei Spaceguard Survey untuk menemukan asteroid besar dekat bumi jauh sebelum terjadi tabrakan. "Kita telah menentukan bahwa tidak ada ancaman asteroid yang besarnya sama dengan yang membunuh dinosaurus," tambah Morrison. [mdr-inilah]