Monday 12 April 2010

Waspadai Serangan Jantung Saat Tidur

Serangan jantung tak hanya terjadi saat terkejut, terlalu lelah atau terlalu stres. Banyak juga kasus serangan jantung saat sedang tertidur pulas. Seringkali kasusnya terlambat diketahui sehingga mengakibatkan kematian saat tidur.

Biasanya jantung rileks pada saat tidur, penurunan jantung sampai pada level rendah dan rileks, sama halnya dengan tekanan darah.

Namun, serangan jantung pada saat tidur mungkin saja terjadi. Pada kebanyakan kasus, orang akan terbangun karena rasa sakit. Tapi beberapa orang malah sulit terbangun sehingga orang disekitarnya tidak tahu apa yang terjadi.

Penyebab tertinggi orang tidur lalu meninggal terkena serangan jantung adalah mendengkur (ngorok) dan sleep apnea (berhenti bernapas saat tidur).

Seperti dilansir dari NHS, mendengkur berat dapat meningkatkan risiko serangan jantung pada saat tidur. Mendengkur dapat menyebabkan perubahan hormon, meningkatkan tekanan darah dan saraf, hal inilah yang memicu serangan jantung saat tidur.

Saluran napas saat tidur akan menyempit. Nah, pada orang-orang yang mendengkur atau sleep apnea kondisinya berisiko memburuk.

Jalan napas akan menyempit atau menjadi terhambat, upaya si penderita mengambil napas tidak berhasil. Akibatnya tingkat oksigen dalam darah menurun sebagai akibat gagal pernapasan.

Pada saat jumlah oksigen mencapai otak menurun, sinyal otak memerintahkan tubuh untuk bangun dan mengambil napas tapi si penderita akan kesulitan bangun sehingga tidak ada asupan oksigen dan si penderita bisa meninggal.

Seperti dilansir dari Livestrong, Minggu (11/4/2010), gejala-gejala serangan jantung saat tidur dapat diketahui sebagai berikut:

1. Detak jantung cepat dan tidak teratur

Bangun dengan detak jantung yang cepat dan tidak teratur bisa jadi tanda serangan jantung atau penyakit jantung koroner, yang merupakan kondisi medis serius yang menyebabkan serangan jantung.

Bila Anda mengalami detak jantung tidak teratur selama lebih dari lima menit, segeralah cari pertolongan darurat. Atau juga direkomendasikan mengunyah aspirin selama tidak memiliki sensitivitas terhadap obat ini.

2. Gangguan tidur

Gangguan tidur dilaporkan juga sebagai gejala dari pendekatan serangan jantung, yang juga disebut myocardial infarction (serangan jatung myokardial). Gelisah, bolak-balik dan ketidakmampuan untuk benar-benar tertidur ditekankan pada wanita sampai satu bulan sebelum serangan jantung pertama.

Tanda ini juga dilengkapi dengan kelelahan di siang hari, yang dapat menjadi tanda yang berguna, karena banyak orang tidak ingat mengalami gangguan tidur pada malam hari.

3. Berkeringat malam

Terbangun dengan keringat dingin dapat menunjukkan serangan jantung. Banyak serangan jantung terjadi saat bangun karena pelepasan biokimia ke dalam aliran darah untuk mempersiapkan tubuh bertindak.

Berkeringat selama tidur tidak selalu menunjukkan masalah, tapi keringat berlebihan mengharuskan Anda mengganti pakaian tidur atau sprei.

4. Sakit di dada

Sakit di dada mungkin gejala yang paling mudah dikenali pada myocardial infarction, tetapi bukan yang paling umum. Sesak napas, nyeri di dada, dan rasa sakit yang menyiksa dapat terjadi pada saat tidur atau setelah bangun.

Nyeri dada ringan mungkin yang paling berbahaya dari semua gejala di atas, karena orang sering mengabaikannya. Menurut National Institutes of Health, serangan jantung dapat berupa gejala ringan atau bahkan tanpa gejala sama sekali, yang disebut dengan "serangan jantung diam".

5. Sakit di badan

Beberapa pasien serangan jantung bangun dengan rasa sakit atau ketidaknyamanan pada lengan, leher, perut, dan punggung. Menurut National Heart Lung and Blood Institute, gejala ini biasanya muncul dan hilang, dan mungkin juga mengalami nyeri kecil yang mengganggu.

Segera cari pertolongan jika saat tidur mengalami gejala-gejala itu, jangan sampai meremehkan gejala tersebut yang membuat orang bisa meninggal terkena serangan jantung saat tidur.(mer/ir-detik.com)