Seekor kuda didiagnosa mengidap virus Hendra dikarantina di Tewantin Australia pada Senin (17/5). Sembilan orang termasuk seorang ibu dan putrinya dikabarkan pernah mengadakan kontak dengan kuda tersebut ketika sakit.
Badan Kesehatan Queensland mengatakan tes permulaan terhadap enam orang yang dicurigai mengidap virus Hendra meskipun menunjukkan belum ada tanda-tanda. Masih ada tiga orang lainnya tengah menunggu hasil tes mereka. Sementara sembilan orang juga perlu menjalani tes dalam waktu tiga pekan.
Hasil tes terhadap kuda yang tersisa di peternakan Tewanti juga menimbulkan reaksi beragam. Kuda yang dikarantina tetap dijaga sampai perkiraan masa inkubasi telah lewat dan semua tes menunjukkan negatif. Empat orang pernah menjadi korban dari virus tersebut selama 15 tahun terakhir, termasuk dokter hewan Ben Cunneen, 33 tahun, yang meninggal pada bulan Agustus 2008 ketika bekerja di klinik hewan Redlands timur Brisbane.
Kasus lainnya di kawasan Cawarral dekat Rockhampton di tengah Queensland bulan Agustus tahun 2009 telah merenggut nyawa dokter hewan Dr Alister Rodgers, 55 tahun, dan membunuh empat ekor kuda. Debbie Brown, manajer Cawarral mengatakan sebuah vaksin telah dikembangkan tetapi belum bisa diujicoba hingga dana sebesar AUS$50 ribu (Rp384,4 juta) berhasil terkumpul. "Sangat memalukan sekali lagi para ilmuwan mencoba mengumpulkan uang sendiri," ujarnya.
Juru bicara agrikultur The Federal Opposition Australia Senator, John Cobb mengatakan bahwa sudah seharusnya pemerintah mendanai penelitian dan uji coba pengembangan sebuah vaksin.
"Asosiasi Dokter Hewan Australia dan The Federal Opposition meminta kepada pemerintah agar memastikan dana sebesar AUS$600 ribu (Rp4,61 miliar) tersedia untuk CSIRO memproduksi sebuah vaksin yang berguna menghentikan kuda menularkan virus mematikan tersebut kepada manusia," ujar Cobb.
“Hanya karena bukan isu yang seksi seperti kanker payudara atau yang dikenal publik juga hanya empat orang menjadi korban dalam 15 tahun terakhir, bukan berarti pendanaan tidak diperlukan. Ketika pemerintah bisa menghabiskan miliaran dolar Australia untuk skema isolasi rumah berbahaya, tentu saja dana Rp 4,61 miliar bisa dicari untuk melindungi kehidupan manusia,” imbuhnya.
Ketua dokter hewan Queensland Ron Glanville mengatakan tahun ini merupakan awal mula periode penuh risiko untuk virus Hendra yang seringkali diidap kuda dan berbahaya bagi manusia.
Pejabat keamanan dan kesehatan biologi Queensland akan menghadiri sebuah pergelaran klub kuda poni di Caloundra untuk meredam kekhawatiran publik mengenai masalah yang menimpa negara tersebut terkait virus hendra pada kuda.
Badan Peternakan Kuda Queensland mengatakan menjangkitnya virus hendra akan mendorong para dokter hewan untuk meninggalkan industri tersebut. Presiden Badan Peternakan Kuda Debbie Dekker menyatakan virus memicu kekhawatiran yang terus berlanjut.
“Kami menemukan bahwa dokter hewan akan menarik diri dari bisnis yang terkait dengan kuda, orang-orang yang seringkali praktik dengan hewan tersebut juga mengalihkan dirinya,” ujarnya.
Dekker juga mengatakan bahwa kejadian terbaru akan menimbulkan efek berantai di masa yang akan datang. “Kasus kematian terbaru akan berdampak kepada masa depan industri yang berkaitan dengan kuda karena disana ada virus yang amat sangat berbahaya,” papar Dekker.
“Setiap kali seekor kuda sakit, maka memiliki potensi penyakit fatal bagi manusia sehingga ada ketakutan sangat besar di dalam hal tersebut,” imbuhnya. [cms-inilah.com]