Monday, 27 June 2011

TV Web Netflix


Dear blogger, kemarin mas ali berkunjung ke suatu tempat di kota malang tepatnya bale kambang. tempatnya sih bagus, pantai diiringi banyak ombak besar gitu. Sempet berenang juga, tapi sedihnya pulang – pulang kok sandal saya hilang.... nyeker dech pulang! dasar maling sandal, tapi ikhlasin ja deh!!! kan sandal masih bisa beli lagi tapi kesenangan gak ternilai harganya. Ada pepatah yang bilang gitu, Kok jadi curhat yach. :woooh:
Kembali ke masalah postingan,informasi mas ali kali ini akan berkaitan tentang teknologi informasi terbaru Netflix.

Amerika sepertinya sekarang menyukai televisi lebih banyak daripada sebelumnya. Tapi mereka melihat TV melalui caranya sendiri, biasanya melibatkan Web.

Jumlah pelanggan ponsel menonton TV di ponsel mereka, misalnya, meningkat 41 persen dari tahun ke tahun pada kuartal keempat tahun 2010, Hal tersebut Nielsen telah melaporkan. Pada saat yang sama, penyedia layanan Internet (ISP) prihatin tentang jumlah pengunjung pada jaringan mereka, dan beberapa telah memberlakukan langkah-langkah yang dimaksudkan untuk membatasi penggunaan konsumen. Bulan ini, AT & T (NYSE: T) mulai membatasi berapa banyak data DSL, jadi pelanggan internet hanya dapat mengirim dan menerima setiap bulan. Ini mengikuti langkah-langkah serupa Comcast (Nasdaq: CMCSK) yang diberlakukanbeberapa tahun yang lalu.

Pembatasan bandwidth telah membangkitkan kemarahan Netflix (Nasdaq: NFLX) tidak mengherankan, karena Netfix sebagai bisnis hiburan streaming yang kena dampak dari semua ini. Dengan dua ISP utama yang ditetapkan batasnya, apabila Netflix lebih menekan, apakah mereka akan dipaksa untuk membatasi konsumsi hiburan online? :argh:Mungkin itu menjadi sebuah pertanyaan yang belum terjawab.

Terimakasih sudah membaca artikel mas ali, keep sharing to another one.
Don’t forget to comment!!!
:inlove: