Sunday 5 February 2012

Bagaimana Cantik Sesuai Usia

Penambahan usia tentunya tidak bisa dihentikan. Tubuh yang fana ini tetap akan terlihat menua, namun, Anda bisa menjaga keadaannya untuk berada di titik tercantiknya sesuai dengan usia Anda. Tidak perlu ditutupi, banggalah karena Anda bisa merawat karunia dari Sang Maha. Berikut caranya.
Lindungi
Langkah terbaik pertama yang bisa Anda lakukan untuk memastikan kulit dan kecantikan Anda berada di titik terbaiknya pada setiap dekade usia Anda adalah dengan melindunginya senantiasa. Seiring bertambahnya usia, kolagen, yang adalah serat struktural alami kulit akan rusak dan menciptakan kerut serta pori-pori membesar. Satu hal yang mempercepat proses penuaan ini adalah sinar matahari. Bahkan, ada penelitian yang mengatakan, efek sinar matahari bisa merusak kulit hingga 90 persen, dan menciptakan kerut, flek hitam, serta kulit menggelayut.
Butuh waktu 10 tahun baru terlihat efeknya, karena itulah orang-orang tidak memaksakan diri untuk menggunakan tabir surya setiap hari, karena efeknya tidak langsung, tetapi dalam kurun 10 tahun, kulitnya akan rusak dan ia baru sadar, seharusnya kulit dilindungi sedini mungkin. Cara pencegahan yang terbaik adalah mengoleskan tabir surya broad spectrum, serta menggunakan obat oles untuk mendorong kolagen, seperti kosmetik yang mengandung retinol dan antioksidan, seperti ekstrak teh hijau dan vitamin C.
Potongan rambut dan pewarnaan yang tepat
Tahukah Anda, bahwa potongan rambut yang tepat bisa jadi semacam “face-lift” tanpa operasi? “Poni lempar” atau gaya poni samping bisa menyamarkan kerutan halus di sekitar dahi, dan rambut yang lebih panjang dari dagu bisa menarik perhatian dari wajah yang mulai mengendur.
Perubahan hormon serta menopause bisa menyebabkan rambut menipis serta kasar, karenanya, coba gunakan shampo yang mengandung emolien dan gunakan sisir lembut. Anda juga bisa menyamarkan rambut yang menipis dengan memberi highlight. Rambut yang menipis, ketika dicat akan tertutup oleh hydrogen peroxide yang membantu menebalkan setiap batang rambut.
Gigi Cantik
Perawatan gigi jauh lebih baik ketimbang perawatan estetika. Karenanya, sedini mungkin, akan lebih bijak jika Anda menjaga kesehatan gigi. Seiring bertambahnya usia, secara alami gusi kita akan mengalami pengurangan dan membuat gigi terkesan lebih panjang dari saat muda dulu.
Selain itu, bersama dengan penuaan, gigi kita juga akan berubah warna, cenderung menguning akibat akumulai plak, merokok, minum kopi, dan teh. Prosedur pemutihan gigi dengan penyinaran ultraviolet bisa dilakukan. Namun, konsentrasi tinggi dari peroksida yang digunakan dalam penyinaran tersebut menyebabkan penyedotan kalsium dari dalam gigi, yang akhirnya membuat gigi jadi rapuh dan sensitif terhadap noda. Masih banyak cara lain untuk memutihkan gigi, namun, akan lebih bijak jika mencegah masalah pada gigi sejak dini dan merawatnya secara teratur ketimbang harus melakukan operasi estetik untuk keindahan gigi karena bisa menyebabkan masalah pada gigi.
Tidur Nyenyak
Salah satu aspek untuk menua dengan cantik adalah tidur nyenyak. Kekurangan tidur telah diketahui bisa meningkatkan level kortisol dan glukosa, yang akhirnya menciptakan masalah, seperti hipertensi dan diabetes tipe 2, yang membuat kita menua lebih cepat. Direkomendasikan oleh para ahli untuk tidur antara 7,5-8 jam per hari. Riset menunjukkan bahwa mereka yang tidur 8 jam per hari dibandingkan mereka yang tidur 5 jam per hari, memiliki level leptin (hormon penurun nafsu makan) yang lebih rendah sebanyak 15 persen, dan level penahan lapar, ghrelin, 15 persen lebih tinggi.
Pergantian sel kulit bertukar lebih cepat saat Anda tertidur. Jika Anda tidak tidur cukup dan tidak nyenyak, bagaimana caranya kulit Anda bisa memperbarui selnya? Temperatur kulit juga meningkat saat kita tertidur, sehingga krem kulit yang dioles akan lebih berpenetrasi dan efektif ketimbang siang hari. Belum lagi tanda penuaan akibat kekurangan tidur, yakni lingkaran hitam di sekitar mata. Jadi, pastikan Anda memenuhi kebutuhan untuk tidur nyenyak dan cukup setiap harinya.
Sumber: Oprah, kompas.com, Editor: Nadia Felicia