Smart Telecom menggunakan dua relay jaringan ke Inggris dan Kanada untuk terhubung ke server Research in Motion (RIM), produsen BlackBerry. Sementara untuk jalur lease line, operator seluler berbasis Code Division Multiple Access (CDMA) itu mengklaim telah membangun akses internasional 1 Gbps.
Fernando Uffie, Department Head BlackBerry Smart Telecom menyatakan demikian dalam peluncuran BlackBerry Curve 8330 yang disuntik nomor Smart di Plaza Indonesia, Jakarta (2/11/2009).
"Dengan koneksi 1 Gbps dan dua relay ke UK dan Kanada sebesar 5-STM, dimana satu STM bisa lima ribu pelanggan, jadi kira-kira jaringan kami sudah siap menampung 125 ribu pelanggan BlackBerry berbasis CDMA," kata Fernando.
Smart baru saja merilisa handset BlackBerry Curve 8330. Tak hanya untuk CDMA, tapi handset ini katanya juga bisa untuk mengakses data broadband EVDO (evolution data only).
"Selain itu, handset ini juga bisa dijadikan modem. Jadi ibaratnya, beli satu dapat dua layanan sekaligus," kata Ruby Hermanto, Chief Marketing Smart Telecom.
Baik Fernando dan Ruby tak mau menyebut jumlah titik akses yang telah dilayani CDMA 1X maupun EVDO. "EVDO kami sudah ada di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, dan Bali. Paling lambat tahun depan coverage-nya sudah ada 32 kota di Indonesia," kata Fernando.
Sementara menurut Ruby, dari jumlah pelanggan Smart yang mencapai dua juta, ada sekitar 200 ribu pelanggan data yang menggunakan CDMA 1X dan EVDO.
( rou / ash-detikinet )
Fernando Uffie, Department Head BlackBerry Smart Telecom menyatakan demikian dalam peluncuran BlackBerry Curve 8330 yang disuntik nomor Smart di Plaza Indonesia, Jakarta (2/11/2009).
"Dengan koneksi 1 Gbps dan dua relay ke UK dan Kanada sebesar 5-STM, dimana satu STM bisa lima ribu pelanggan, jadi kira-kira jaringan kami sudah siap menampung 125 ribu pelanggan BlackBerry berbasis CDMA," kata Fernando.
Smart baru saja merilisa handset BlackBerry Curve 8330. Tak hanya untuk CDMA, tapi handset ini katanya juga bisa untuk mengakses data broadband EVDO (evolution data only).
"Selain itu, handset ini juga bisa dijadikan modem. Jadi ibaratnya, beli satu dapat dua layanan sekaligus," kata Ruby Hermanto, Chief Marketing Smart Telecom.
Baik Fernando dan Ruby tak mau menyebut jumlah titik akses yang telah dilayani CDMA 1X maupun EVDO. "EVDO kami sudah ada di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, dan Bali. Paling lambat tahun depan coverage-nya sudah ada 32 kota di Indonesia," kata Fernando.
Sementara menurut Ruby, dari jumlah pelanggan Smart yang mencapai dua juta, ada sekitar 200 ribu pelanggan data yang menggunakan CDMA 1X dan EVDO.
( rou / ash-detikinet )