Kandungan fluoride dalam teh punya dua sisi yang menguntungkan dan tidak. Bijak minum teh akan mendatangkan manfaat lebih banyak, tapi jika terlalu banyak, kandungan fluoride justru bisa merusak tulang dan gigi.
Peneliti menemukan kadar fluoride dalam daun teh ternyata lebih tinggi dari yang diduga.
Beberapa ahli mengatakan bahwa fluoride dapat memperkuat tulang dan gigi. Namun tidak sedikit yang meragukan pendapat tersebut, karena dalam jumlah berlebih justru menyebabkan skeletal flurosis atau kerusakan tulang dan sendi.
Peneliti dari Medical College of Georgia baru-baru ini mengungkap, konsumsi teh hitam dalam jumlah besar juga dapat menyebabkan kerusakan tersebut. Dari pasien yang diamati, sebagian besar punya kebiasaan minum teh dalam jumlah besar yakni 1-2 galon/hari (3-7 liter) selama 10-30 tahun.
Dr Gary Whitford yang memimpin penelitian tersebut kemudian menganalisis kandungan teh hitam di laboratorium. Dari beberapa sampel yang diguanakan, ternyata seduhan teh hitam mengandung 9 mg fluoride atau 1,4 hingga 3,3 kali lebih tinggi dari yang pernah dilaporkan.
Dengan kadar sebanyak itu, maka wajar jika dalam 10 tahun peminum teh yang menghabiskan 3-7 liter/hari akan menderita kerusakan tulang. Sebab menurut Dr Gary, kadar fluoride yang aman bagi manusia adalah 2-3 mg/hari, sudah termasuk yang diperoleh dari makanan, minuman dan pasta gigi.
"Tambahan fluoride dari 1-2 cangkir teh setiap hari tidak akan membahayakan siapapun. Ini hanya terjadi pada peminum teh kelas berat," kata Dr Gary seperti dikutip dari Sciencedaily, Senin (19/7/2010).
Tanaman teh (Camellia sinensis) menyimpan kandungan fluoride dalam jumlah tinggi, dalam bentuk terikat pada alumunium sehingga tidak larut air. Ketika diseduh, beberapa molekul fluoride terlepas dari ikatan sehingga ikut terminum.
Dr Gary menegaskan, hasil penelitiannya tidak perlu membuat orang takut minum teh selama tidak berlebihan. Menurutnya, fluoride dalam takaran wajar juga memberi manfaat antara lain mencegah gigi berlubang.(up/ir-detik.com)
Peneliti menemukan kadar fluoride dalam daun teh ternyata lebih tinggi dari yang diduga.
Beberapa ahli mengatakan bahwa fluoride dapat memperkuat tulang dan gigi. Namun tidak sedikit yang meragukan pendapat tersebut, karena dalam jumlah berlebih justru menyebabkan skeletal flurosis atau kerusakan tulang dan sendi.
Peneliti dari Medical College of Georgia baru-baru ini mengungkap, konsumsi teh hitam dalam jumlah besar juga dapat menyebabkan kerusakan tersebut. Dari pasien yang diamati, sebagian besar punya kebiasaan minum teh dalam jumlah besar yakni 1-2 galon/hari (3-7 liter) selama 10-30 tahun.
Dr Gary Whitford yang memimpin penelitian tersebut kemudian menganalisis kandungan teh hitam di laboratorium. Dari beberapa sampel yang diguanakan, ternyata seduhan teh hitam mengandung 9 mg fluoride atau 1,4 hingga 3,3 kali lebih tinggi dari yang pernah dilaporkan.
Dengan kadar sebanyak itu, maka wajar jika dalam 10 tahun peminum teh yang menghabiskan 3-7 liter/hari akan menderita kerusakan tulang. Sebab menurut Dr Gary, kadar fluoride yang aman bagi manusia adalah 2-3 mg/hari, sudah termasuk yang diperoleh dari makanan, minuman dan pasta gigi.
"Tambahan fluoride dari 1-2 cangkir teh setiap hari tidak akan membahayakan siapapun. Ini hanya terjadi pada peminum teh kelas berat," kata Dr Gary seperti dikutip dari Sciencedaily, Senin (19/7/2010).
Tanaman teh (Camellia sinensis) menyimpan kandungan fluoride dalam jumlah tinggi, dalam bentuk terikat pada alumunium sehingga tidak larut air. Ketika diseduh, beberapa molekul fluoride terlepas dari ikatan sehingga ikut terminum.
Dr Gary menegaskan, hasil penelitiannya tidak perlu membuat orang takut minum teh selama tidak berlebihan. Menurutnya, fluoride dalam takaran wajar juga memberi manfaat antara lain mencegah gigi berlubang.(up/ir-detik.com)