Indonesia sangat kaya akan keragaman buah-buahan. Salah satunya adalah buah buni ( Antidesma bunius (L.). Buah bercitarasa asam manis ini potensial sebagai bahan baku selai.
Buah Buni adalah tanaman dari pohon berkayu yang bisa mencapai tinggi 25 meter. Buah yang dikenal dengan nama Wera (Sunda), Wuni (Jawa), Burneh (Madura), Bune Tedong (Makasar) dan Uye cah (China) ini tersusun dalam tandan buah. Sekilas seperti untaian buah merica. Jika masih muda, buah ini berwarna hijau, berangsur berubah menjadi merah dan keunguan ketika matang. Rasa buah manis dan sedikit asam ketika sudah matang. Biasanya diolah menjadi sirup, wine, selai, bahan campuran rujak bebek, atau dimakan sebagai buah meja.
Buah buni bisa diperbanyak dengan mencangkok, menyemaikan biji atau okulasi. Tanam di media yang tanah subur dan di area yang terbuka karena tanaman ini menyukai sinar matahari langsung. Buah buni sebenarnya sangat potensial untuk dikembangkan karena dari sisi nutrisi, buah buni kaya akan serat. mineral dan vitamin C. Serat berfungsi menjaga kesehatan saluran pencernaan seperti mencegah sembelit dan vitamin C buah buni bersifat antioksi sebagai anti kanker dan meningkatkan kekebalan tubuh. Foto dan Teks: Budi Sutomo.
Selai Buah Buni:
Bahan:
1 kg buah buni
400 g gula pasir
100 ml jus jeruk
500 ml air
1 sdt bubuk agar putih
2 sdm tepung maizena, larutkan dengan 100 ml air
2 sdm air jeruk nipis
½ sdt garam halus
6 butir cengkih
Cara Membuat:
1. Cuci bersih buah buni. Remas-remas buah buni dengan dengan 500 ml air hingga sari buah larut. Saring dan sisihkan ampas dan bijinya.
2. Tuang sari buah buni, larutan tepung maizena, jus jeruk, bubuk agar, air jeruk nipis, cengkih dan garam ke dalam panci. Aduk rata.
3. Rebus dengan api kecil sambil terus diaduk-aduk hingga mendidih dan tekstur mengental. Angkat.
4. Masukkan selai ke dalam stoples. Selai siap digunakan sebagai penyerta makan roti.
Buah Buni adalah tanaman dari pohon berkayu yang bisa mencapai tinggi 25 meter. Buah yang dikenal dengan nama Wera (Sunda), Wuni (Jawa), Burneh (Madura), Bune Tedong (Makasar) dan Uye cah (China) ini tersusun dalam tandan buah. Sekilas seperti untaian buah merica. Jika masih muda, buah ini berwarna hijau, berangsur berubah menjadi merah dan keunguan ketika matang. Rasa buah manis dan sedikit asam ketika sudah matang. Biasanya diolah menjadi sirup, wine, selai, bahan campuran rujak bebek, atau dimakan sebagai buah meja.
Buah buni bisa diperbanyak dengan mencangkok, menyemaikan biji atau okulasi. Tanam di media yang tanah subur dan di area yang terbuka karena tanaman ini menyukai sinar matahari langsung. Buah buni sebenarnya sangat potensial untuk dikembangkan karena dari sisi nutrisi, buah buni kaya akan serat. mineral dan vitamin C. Serat berfungsi menjaga kesehatan saluran pencernaan seperti mencegah sembelit dan vitamin C buah buni bersifat antioksi sebagai anti kanker dan meningkatkan kekebalan tubuh. Foto dan Teks: Budi Sutomo.
Selai Buah Buni:
Bahan:
1 kg buah buni
400 g gula pasir
100 ml jus jeruk
500 ml air
1 sdt bubuk agar putih
2 sdm tepung maizena, larutkan dengan 100 ml air
2 sdm air jeruk nipis
½ sdt garam halus
6 butir cengkih
Cara Membuat:
1. Cuci bersih buah buni. Remas-remas buah buni dengan dengan 500 ml air hingga sari buah larut. Saring dan sisihkan ampas dan bijinya.
2. Tuang sari buah buni, larutan tepung maizena, jus jeruk, bubuk agar, air jeruk nipis, cengkih dan garam ke dalam panci. Aduk rata.
3. Rebus dengan api kecil sambil terus diaduk-aduk hingga mendidih dan tekstur mengental. Angkat.
4. Masukkan selai ke dalam stoples. Selai siap digunakan sebagai penyerta makan roti.