Tuesday, 13 July 2010

Kap Lampu Daun Sirsak

Limbah daun sirsak selama ini mungkin hanya dianggap sebagai sampah tak berguna. Namun di tangan seorang perajin kap lampu di Denpasar, Bali, limbah daun sirsak mampu disulap menjadi sebuah kap lampu menarik yang sarat nuansa alam.

Unsur natural yang terpancar dari serat-serat daun sirsak ini mampu menimbulkan sensasi panorama alam sebagai salah satu terapi untuk menghilangkan kepenatan usai beraktivitas seharian.

Yoyon, sang perajin pemilik Gallery Aladin milik Yoyon di jalan By Pass Malboro, Denpasar, mengaku inspirasi menciptakan kap lampu dari limbah daun sirsak ini berasal dari kebiasaan leluhurnya. “Kalau kebiasaan orang tua zaman dulu memanfaatkan daun sirsat ini untuk menjadi bunga hias, lalu saya mencoba-coba untuk menggunakan daun sirsat menjadi sebuah kap lampu,”ujarnya.

Meski proses pembuatannya cukup rumit dan membutuhkan waktu yang tidak sedikit, namun dengan kegigihannya Yoyon tetap berusaha untuk membuat kap lampu ini. Awalnya, daun-daun sirsak kering direndam di dalam lumpur selama seminggu agar kulit luarnya mengelupas, kemudian setelah berbentuk tipis-tipis daun sirsak ini dikeringkan untuk selanjutnya dirangkai pada kertas menggunakan lem kayu.

Jika sudah selesai, kap lampu daun sirsak ini bisa dibentuk sesuai keinginan, mulai dari silinder, hingga persegi panjang. Harganya pun cukup terjangkau, mulai dari Rp 30 ribu hingga Rp 80 ribu, Anda dapat membawa pulang sebuah kap lampu daun sirsak.