Showing posts with label seksualitas. Show all posts
Showing posts with label seksualitas. Show all posts

Monday, 5 July 2010

Solusi bosan Seks

Bahkan pasangan suami istri yang saling menjaga agar pasangannya tetap merasa terpuaskan dalam hal seksual pun bisa mencapai plateau, yakni kondisi datar. Kebosanan bisa melanda pasangan mana pun. Jika Anda sedang menghadapinya, coba lakukan hal-hal berikut untuk memercikkan gairah Anda dan suami kembali dengan cara-cara berikut:

1. Mengubah tempo
Kecepatan adalah hal yang penting dalam berhubungan intim. Jika Anda tahu kapan harus melambat dan kapan harus menekan gas, Anda akan membantu diri sendiri (juga dia) untuk mendapatkan apa yang sama-sama diinginkan.

Ketika si dia sedang memimpin "permainan", cobalah minta ia untuk memulai dengan tempo perlahann, lalu, ketika Anda merasa suasana sudah mulai memanas, minta ia untuk mempercepat tempo. Sesekali, minta ia melakukan apa yang Anda ingin rasakan. Jangan diam saja. Begitu pun sebaliknya. Jika Anda yang sedang mengambil alih tongkat kepemimpinan, mainkan temponya.

2. Ubah foreplay
Terlalu banyak pasangan yang memulai gerakan untuk berhubungan intim dengan cara yang sama berulang-ulang-ulang dan ulang. Cobalah untuk menghantarkan sesuatu yang berbeda pada cara Anda dan dia memanaskan suasana.

Foreplay bisa terdiri dalam beberapa hal, mulai dari perbincangan yang menyangkut perihal seks hingga ke dansa bersama. Anda bisa mencoba mencium bibirnya, lalu melakukan apa yang biasa lidahnya lakukan di leher Anda. Tak ada aturan baku, asalkan si dia merasa nyaman dan bisa sama-sama tergoda, cobalah lakukan hal-hal baru dalam pemanasan.

3. Mengubah situasi
Jangan takut untuk mencoba seks di lokasi-lokasi berbeda. Jika Anda dan si dia tak menyukai ide untuk bercinta di ruangan publik, tak perlu memaksakan diri. Anda bisa mencoba melakukan hubungan intim di ruangan lain di rumah, asal memang aman dan tak ada orang lain.

Selain itu, pencahayaan pun bisa menjadi hal yang menarik. Dari lilin hingga bohlam merah bisa jadi hal yang menarik untuk dicoba. Warna-warna bisa meningkatkan penampilan Anda dan bahkan kondusif untuk menjalani fantasi-fantasi tertentu. Tambahkan sedikit musik, dan bersiaplah untuk malam yang seru.

4. Bicarakan seks
Satu cara terbaik untuk menghindari kebosanan seksual adalah dengan membahas subyek tersebut dengan pasangan Anda. Anda mungkin akan menemukan banyak hal baru yang ternyata ia sukai dari sentuh Anda, atau bahkan fantasi-fantasinya yang liar tapi menggairahkan untuk dicoba.

5. Gunakan properti
Ada beberapa hal yang bisa Anda gunakan untuk menambah sensasi saat bercinta. Saat ini sudah ada alat bergetar untuk membantu menambah kenikmatan bercinta. Atau gel-gel khusus untuk meningkatkan sensasi tertentu pada bagian-bagian khusus pada tubuh. Jangan enggan untuk mencoba hal-hal baru dengan si dia, siapa tahu Anda malah jadi ketagihan. Pastikan si dia juga merasa nyaman untuk mencobanya, ya.

Ada banyak hal yang bisa Anda dan suami lakukan untuk membuat sesi memadu kasih menjadi menyenangkan seperti layaknya pasangan suami istri baru. Kreativitas dan spontanitas adalah hal yang Anda perlukan untuk membuat suasana kembali menjadi seru.

NAD-kompas

Tuesday, 6 April 2010

Persamaan tertawa dan seks

Saat mendengar istilah seks dan tertawa, seseorang pasti akan berpikir bahwa dua kata tersebut sama-sama bisa membuat orang bahagia. Seks dan tertawa ternyata memiliki banyak kesamaan.

Misalnya seseorang bisa saja tertawa saat sedang melakukan hubungan seks, proses ini biasanya disertai oleh reaksi-reaksi biokimia yang kompleks sehingga dapat menurunkan hormon stres dan meningkatkan hormon kortison dan adrenalin.

Selain itu, seks dan tertawa sama-sama bisa membuat orang rileks karena meningkatkan gelombang endorfin sehingga membuat sistem kekebalan tubuh semakin kuat. Pada perempuan, kadar estrogen akan meningkat selama seks sehingga bisa menghindari sindrom PMS (premenstrual syndrome).

Seperti dikutip dari Geniusbeauty, Selasa (6/4/2010) tertawa selama melakukan hubungan seks dapat melipatgandakan porsi dari endorfin. Selain itu ada juga beberapa kesamaan lain antara seks dan tertawa, yaitu:

Mesin untuk olahraga
Tertawa, seks dan latihan fisik memiliki efek kesehatan yang sama. Para ilmuwan dari Stanford University memperkirakan bahwa tertawa 100 kali hampir sama dengan latihan fisik mendayung selama 10 menit. Saat tertawa tubuh melibatkan sekitar 80 otot dan lebih banyak tekanan pada otot perut yang dapat menjaga kesehatan saluran usus.

Sama halnya dengan seks, gairah seks dapat membakar hingga 200 kalori. Jumlah tersebut hampir sama dengan olahraga berjalan kaki selama 15 menit. Selama hubungan seks denyut jantung meningkat, hal ini sama seperti orang yang melakukan olahraga di pusat kebugaran.

Saat tertawa aktivitas otot wajah bekerja. Aktivitas dari otot wajah ini dapat membantu meningkatkan suplai darah ke otak. Hal ini memberikan kapasitas mental yang lebih baik dan ide segar atau keputusan pun bisa diambil. Penelitian terbaru juga menunjukkan hal yang sama terhadap manfaat seks bagi otak, yaitu orgasme dapat meningkatkan IQ seorang perempuan.

Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Baik tertawa ataupun seks bisa merangsang sistem kekebalan tubuh. Orang yang sering tertawa sangat jarang menderita flu, demam atau sakit lainnya. Hal ini karena saat tertawa tubuh mengaktifkan sel yang dapat membunuh penyakit dan sel ini diatur oleh sistem kekebalan tubuh.

Sedangkan seks juga memberikan efek yang sama persis, hasil dari aktivitas seksual dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Peneliti dari University of Pennsylvania menemukan orang yang melakukan hubungan seks 1-2 kali dalam seminggu memiliki kadar antibodi immunoglobulin A 30 persen lebih tinggi dibandingkan orang yang jarang berhubungan seks.

Seks dan tertawa memiliki fase yang sama
Studi tentang sistem saraf yang dilakukan departemen psikiatri dan psikoterapi University of Totonto, Kanada menunjukkan fakta bahwa otak perempuan menunjukkan zona yang sama saat sedang seks dan tertawa. Inilah sebabnya banyak perempuan yang mengalami perasaan seksual saat sedang tertawa.

Berikut ini kemiripan fase antara tertawa dan seks, yaitu:

  1. Fase pendahuluan. Selama tahap pertama tertawa yaitu pembukaan, leher, lengan dan suhu tubuh meningkat menyerupai apa yang terjadi saat seseorang memulai seks.
  2. Fase intercourse. Tahap selanjutnya dari tertawa adalah otot-otot wajah mulai mengencang dengan sendirinya, kulit menjadi lebih sensitif dan seseorang mulai bernapas dengan cepat. Kondisi ini juga terjadi selama seseorang mengalami orgasme.
  3. Fase setelah orgasme. Setelah tertawa terpingkal-pingkal, maka otot mulai rileks, suhu tubuh, pernapasan dan kulit kembali normal. Hal ini juga akan terjadi dengan sendirinya setelah seseorang mengalami orgasme.
Humor bisa memperkuat pernikahan
Tidak ada yang melarang orang tertawa saat sedang melakukan hubungan seks, selama tawa Anda tidak bermaksud mengejek pasangan. Tawa dan lelucon dapat diandalkan untuk memicu hubungan seksual dan menghindari kebosanan. Melakukan hal-hal yang menyenangkan seperti seks dan tertawa bisa memperkuat ikatan pernikahan.

Menurut para ahli, memiliki sikap positif dan santai selama seks bisa meningkatkan kesempatan mereka untuk mencapai orgasme. Terlebih lagi pasangan yang menyukai humor akan memiliki ikatan pernikahan yang lebih kuat. Hubungan yang jenuh dan membosankan tidak bisa menjadi alasan bagi seseorang untuk selingkuh dari pernikahannya.

(ver/ir-detik.com)

Saturday, 3 April 2010

ML Luar Biasa dengan Empat Gerakan Yoga

Ingin kualitas hubungan seksual atau 'ML' Anda meningkat dan menjadi luar biasa? Gampang saja. Anda hanya melakukan empat gerakan yoga dengan teratur.

The Journal of Sexual Medicine dalam artikelnya menyatakan bahwa Anda bisa mendapatkan kepuasan seksual dengan orgasme luar biasa, jika melakukan yoga dengan teratur. Pernyataan ini meluruskan anggapan bahwa hal itu sudah ada sejak abad 4-6 Masehi.

Menurut praktisi medis, yoga mampu menangani masalah ejakulasi dini pada lelaki. Penulis Lori A. Brotto dari University of British Columbia, Michael Krychman dari The Southern California Center for Sexual Health and Survivorship Medicine, dan Pamela Jacobson dari The Healing Sanctuary Tustin California dan para ahli seksologi lainnya menjaminnya.

"Ingin kualitas seks Anda meningkatkan? Lakukanlah Yoga," kata Ellen Barret, penulis buku Sexy Yoga.

Ellen menjelaskan sejumlah gerakan yoga selain mampu melepaskan tubuh dari stres, juga mampu menjaga fleksibilitas tubuh. Aliran darah pun lancar mengalir di seluruh tubuh. Aliran darah inilah yang Anda butuhkan untuk menghangatkan hubungan percintaan.

Ellen pun menyarankan untuk melakukan empat gaya yoga. Jaminannya, kualitas hubungan seksual akan menjadi luar biasa.

Pemanasan Atas Bawah

Anda cukup berada dalam posisi berlutut. Letakkan kedua tangan di depan dengkul. Luruskanlah kepala menghadap depan. Tariklah napas, lalu perlahan turunkan pinggul ke bawah hingga dada terdorong maju, Anda harus ingat, saat melakukan gerakan ini, pastikan tulang ekor mengarah ke atas. Anda lalu cukup menghembuskan napas, angkat punggung ke atas perlahan-lahan. Biarkan perut berkontraksi. Pastikan saat gerakan ini, kepala menghadap bawah. Setelahnya kembali ke posisi awal.

Lakukan gerakan ini enam kali. Manfaatnya untuk menguatkan otot-otot kegel.

Soal ini Barret dan para pakar yoga menjelaskan, otot-otot kegel adalah otot yang berkontraksi saat kita orgasme.

Ular Kobra

Rebahkan tubuh Anda menghadap lantai. Biarkan kedua kaki lurus dan perut menyentuh lantai. Luruskan kedua tangan sehingga kuat menyangga tubuh bagian atas. Angkat perlahan tubuh bagian atas sambil meluruskan ujung kaki hingga menyentuh lantai.

Lalu turunkan tubuh hingga siku menekuk. Turunkanlah semampunya. Tahan sampai 20 detik. Angkat punggung secara perlahan. Kedua tangan menyangga tubuh bagian atas. Uujung kaki sebagai tumpuan tubuh bagian bawah. Tahan 20 detik. Lalu ulangi gerakan sebanyak enam kali.

Gerakan ini bermanfaat karena untuk mengeluarkan cakra hati kita yang mendukung saat berhubungan intim.

Anjing Tengkurap

Awali posisi Anda dengan tengkurap di atas matras. Letakkan pergelangan tangan 6-12 inci di depan bahu. Lutut terpisah selebar pinggul dan jari-jari kaki meringkuk di bawah. Lalu angkat lutut ke atas. lalu doronglah tulang ke ekor ke atas, hingga tubuh membentuk huruf V terbalik.

Secara perlahan gerakkanlah dada Anda ke arah paha sampai telinga. Jika mampu, lakukan sampai lengan atas, dengan mastikan kepala Anda tak menjuntai. Jaga juga agar pinggul terangkat, dengan mendorongnya kuat ke dalam tangan.

Gerakan ini bermanfaat menenangkan emosi. Para ahli setuju, ini gerakan tepat sebelum melakukan hubungan seksual yang tepat. Maklum, gerakan ini secara perlahan menghangatkan tubuh Anda.

Pohon Berdoa

Anda harus berada dalam posisi berdiri. Biarkan kaki terbuka sejajar dengan panggul, dan letakkan kedua tangan di samping tubuh. Angkat kaki kanan dan pindahkan berat badan di seluruh kaki kiri. Tekuk kaki kanan dan dengan bantuan tangan kanan. Letakkan kaki kanan di paha dalam kaki kiri, di atas lutut.

Seandainya Anda kesulitan menjaga keseimbangannya, letakkan kaki kanan di bawah lutut kaki kiri. Lalu satukan kedua tangan di depan dada seperti posisi berdoa. Tahan beberapa saat, lalu kembalikan kedua tangan pada posisi Anda berdiri. Setelahnya lakukan dengan kaki kiri.

Ulangi gerakan pohon dari awal. Hanya saja kali ini angkat kedua tangan ke atas kepala dengan kedua tangan yang terbuka sejajar pundak. Gambarkan tangan sebagai ranting-ranting pohon yang kuat dan stabil. Tahan beberapa saat. Lalu ulangi untuk tubuh bagian kanan.

Gerakan ini bermanfaat karena melatih Anda fokus dan menjaga emosi tetap stabil. Emosi yang terjaga tetap baik akan menambah kualitas hubungan seksual. [mor-inilah.com]

Memilih waktu efektif bercinta

Kapan waktu yang tepat untuk melakukan hubungan percintaan? Pagi, siang atau malam hari? Jawabannya adalah....

Portal berita femalefirst di Inggris, belum lama ini melakukan survei terhadap 1.000 pembacanya. Survei itu untuk mengukur waktu bercinta paling efektif. Pagi, siang, atau malam hari?

Hasilnya, lebih dari setengah peserta survei menganggap performa lebih baik di pagi hari. Sebanyak 77% peserta survei wanita yakin penampilan mereka mulai dari rambut hingga ujung kaki jauh lebih segar di pagi hari.

Apa yang kaum wanita katakan, kaum pria mendukungnya. Survei menyatakan, 82% pria yang ikut survei mengakui daya tarik perempuan lebih kuat di pagi hari.

Kesimpulannya, kaum pria dan wanita ternyata setuju bahwa melakuan hubungan seksual sangat menyenangkan adalah di pagi hari. Waktu bercinta di pagi hari yang memiliki waktu yang lebih pendek itu, justru merupakan hal positif. Hasilnya, sebanyak 83% peserta survei menyetujuinya. [aji/mor-inilah.com]

Saturday, 27 March 2010

Kondom Perempuan Tak Cegah Penyakit Kelamin

Kondom perempuan tidak mempunyai daya tangkal untuk mencegah penyakit kelamin, kata dokter kandungan dari Rumah Sakit Surabaya Internasional, dr Hendra Surya, SpOG.

"Jika kondom pada laki-laki mampu menutupi seluruh kulit penis, namun kondom perempuan atau cervical cap berbeda karena hanya melekat pada dinding rahim," katanya di Surabaya.

Menurut dia, kondom perempuan tidak didesain untuk menangkal virus penyebab penyakit kelamin karena dalam pemasangannya tidak menutupi seluruh organ vital, tetapi ditempelkan pada ujung mulut rahim.

"Cervical cap memang mampu menggagalkan pembuahan 80 hingga 90 persen, namun untuk risiko masuknya virus lain, seperti HIV/AIDS, juga masih besar," katanya.

Oleh karena itu, sejak dikeluarkan sekitar tahun 2008 hingga kini, cervical cap hanya memiliki peminat yang sedikit.

"Selain karena pemasangannya tidak praktis, risiko masuknya virus dan berkembangnya penyakit juga menjadi pertimbangan," katanya.

Bagi perempuan yang sudah menikah, katanya, umumnya lebih memilih menggunakan kontrasepsi spiral untuk mencegah kehamilannya dibanding kondom perempuan sebagai kontrasepsi.

"Meskipun begitu, pemakaian kondom perempuan itu berbeda-beda tergantung daya penerimaan tubuh perempuan," katanya.

Mitos Membalut Kondom

Ada banyak mitos tentang kondom yang membuat orang ragu menggunakannya. Agar tak salah kaprah, ketahuilah fakta dan manfaatnya.

Mitos: Tetap bisa hamil meski pakai kondom
Fakta: Kondom dibuat dengan tujuan mencegah kehamilan. Memang tetap ada risiko bocor atau kondom sobek, tapi persentasenya sangat kecil.

Mitos: Kondom mengurangi kenikmatan seksual
Fakta: Saat ini proses pembuatan kondom sudah mengalami banyak perbaikan. Kondom dibuat dari material yang tipis, elastis, dan awet sehingga tidak mengurangi sensitivitas kulit. Kondom juga tersedia dalam aneka pilihan warna dan rasa yang dapat membuat permainan cinta Anda dan pasangan semakin membara.

Mitos: Kondom menimbulkan alergi
Fakta: Kebanyakan kondom terbuat dari lateks. Hanya 1-3 persen orang yang alergi terhadap bahan ini. Ada pula kondom nonlateks. Jika Anda alergi lateks, pilih kondom berbahan baku poliuretan. Kedua jenis kondom ini terbukti sama efektifnya.

Mitos: Kondom lebih baik dipakai bersama krim, pelumas, dan gel
Fakta: Gel, krim tertentu, baby oil atau hand body, justru dapat memicu rasa gatal, terbakar, dan reaksi alergi lain. Zat-zat di dalam gel dan krim juga dapat merusak kondom. Krim dan pelumas mengandung minyak yang dapat cepat menciptakan lubang pada lateks. Jika ingin menggunakan pelumas, pilih kondom dari bahan poliuretan karena aman digunakan bersama minyak dan pelumas berbahan dasar air.

Mitos: Memasang kondom meredupkan ereksi
Fakta: Hal ini memang dialami sejumlah orang. Namun, data yang ada, kebanyakan lelaki bisa mempertahankan ereksi selama 15 detik selama memasang kondom.
(GHS/ptr-kompas.com)

Saturday, 13 February 2010

Vibrator bisa menyebabkan kecanduan?

Vibrator adalah alat bantu seks yang banyak digunakan perempuan. Alat ini muncul karena banyak perempuan yang kesulitan mencapai orgasme. Dengan vibrator saraf-saraf sekitar vagina yang aktif semakin banyak yang membuat perempuan mudah orgasme.

Tapi mulai ada kekhawatiran di negara-negara barat, vibrator akan membuat perempuan menjadi kecanduan dan berisiko menjadikannya sebagai pengganti pasangan intim. Vibrator digunakan di luar vagina untuk merangsang klitoris.

Dapatkah seorang wanita menjadi begitu tak terkendali dalam menggunakan vibrator?

Pakar seks dan penulis buku seks Dr Yvonne K. Fulbright mengatakan tidak ada yang salah dalam menggunakan vibrator dalam melakukan hubungan seks.

"Tidak ada yang berbahaya, tidak ada yang buruk atau tidak sehat tentang penggunaan vibrator," ujar Dr Yvonne seperti dilansir dari FoxNews, Jumat (12/2/2010).

Diakuinya memang ada beberapa kasus perempuan yang menggunakan vibrator karena sulit mencapai klimaks ketika melakukannya sendiri atau bersama pasangannya tanpa alat ini.

Menurutnya ada dua alasan kenapa vibrator banyak disukai perempuan:
1. Adanya rangsangan klitoris.
Vibrator memberikan sensasi langsung dan kuat terhadap 8.000 ujung saraf di mahkota perempuan. Daerah ini seringkali tidak cukup mendapat perhatian selama melakukan seks.

2. Adanya respons tubuh.
Tubuh akan belajar merespon dengan cara dan pola tertentu setelah menggunakan vibrator.

Wanita yang menggunakan vibrator umumnya mengaku waktunya lebih efisien dan bisa mencapai kenikmatan seperti orgasme serta tidak membuatnya patah semangat karena sulit mencapai orgasme saat berhubungan intim.

Wanita terutama di negara-negara barat juga mengaku lebih senang dan aman menggunakan sex toy ketimbang harus melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang mungkin memiliki penyakit menular.

Untuk menghindari kecanduan vibrator, Dr Yvonne menyarankan perempuan jangan menjadikan ini sebagai kegiatan rutin. Ubahlah cara penggunaanya misalnya dengan menggunakannya di tangan yang bisa membantu mengistirahatkan tangan dan hindari berfantasi yang berlebihan.

Dr Yvonne mengatakan jangan sampai alat bantu seks membuat wanita cenderung memilih masturbasi daripada bersama pasangannya karena itu tidak sehat untuk hubungan mereka nantinya. Menikah lebih sehat daripada melakukan seks sendirian.

(ir/ver-detik)

Vibrator bisa menyebabkan kecanduan?

Vibrator adalah alat bantu seks yang banyak digunakan perempuan. Alat ini muncul karena banyak perempuan yang kesulitan mencapai orgasme. Dengan vibrator saraf-saraf sekitar vagina yang aktif semakin banyak yang membuat perempuan mudah orgasme.

Tapi mulai ada kekhawatiran di negara-negara barat, vibrator akan membuat perempuan menjadi kecanduan dan berisiko menjadikannya sebagai pengganti pasangan intim. Vibrator digunakan di luar vagina untuk merangsang klitoris.

Dapatkah seorang wanita menjadi begitu tak terkendali dalam menggunakan vibrator?

Pakar seks dan penulis buku seks Dr Yvonne K. Fulbright mengatakan tidak ada yang salah dalam menggunakan vibrator dalam melakukan hubungan seks.

"Tidak ada yang berbahaya, tidak ada yang buruk atau tidak sehat tentang penggunaan vibrator," ujar Dr Yvonne seperti dilansir dari FoxNews, Jumat (12/2/2010).

Diakuinya memang ada beberapa kasus perempuan yang menggunakan vibrator karena sulit mencapai klimaks ketika melakukannya sendiri atau bersama pasangannya tanpa alat ini.

Menurutnya ada dua alasan kenapa vibrator banyak disukai perempuan:
1. Adanya rangsangan klitoris.
Vibrator memberikan sensasi langsung dan kuat terhadap 8.000 ujung saraf di mahkota perempuan. Daerah ini seringkali tidak cukup mendapat perhatian selama melakukan seks.

2. Adanya respons tubuh.
Tubuh akan belajar merespon dengan cara dan pola tertentu setelah menggunakan vibrator.

Wanita yang menggunakan vibrator umumnya mengaku waktunya lebih efisien dan bisa mencapai kenikmatan seperti orgasme serta tidak membuatnya patah semangat karena sulit mencapai orgasme saat berhubungan intim.

Wanita terutama di negara-negara barat juga mengaku lebih senang dan aman menggunakan sex toy ketimbang harus melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang mungkin memiliki penyakit menular.

Untuk menghindari kecanduan vibrator, Dr Yvonne menyarankan perempuan jangan menjadikan ini sebagai kegiatan rutin. Ubahlah cara penggunaanya misalnya dengan menggunakannya di tangan yang bisa membantu mengistirahatkan tangan dan hindari berfantasi yang berlebihan.

Dr Yvonne mengatakan jangan sampai alat bantu seks membuat wanita cenderung memilih masturbasi daripada bersama pasangannya karena itu tidak sehat untuk hubungan mereka nantinya. Menikah lebih sehat daripada melakukan seks sendirian.

(ir/ver-detik)

Berpikir Seks 20 Menit Sekali Pertanda Penyakit?

Wajarkah jika seorang pria berpikir tentang seks setiap 20 menit sekali? Ternyata menurut para psikiater tidak. Meski seks sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, khususnya pria, tapi gejala seperti itu adalah penyakit dan perlu diobati.

Psikiater juga menyebut wanita yang sering marah-marah saat menstruasi punya penyakit pre-menstrual dysphoric. Namun para psikiater itu dikritik karena mendefinisikan kebiasaan sehari-hari sebagai sebuah penyakit.

Dalam edisi terbaru panduan psikiatrik yang berjudul 'the fifth Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders' atau DSM 5, para psikiater menggolongkan beberapa kebiasaan sehari-hari sebuah penyakit. Padahal kebiasaan-kebiasaan itu menurut dokter adalah hal yang wajar dalam kehidupan sehari-hari.

Buku panduan yang dikeluarkan oleh American Psychiatric Association itu telah dirancang sejak tahun 1994 namun kini menimbulkan kontroversi karena mengategorikan beberapa kebiasaan yang sebenarnya lumrah menjadi sebuah penyakit.

Selain berpikir seks 20 menit sekali yang dianggap sebagai sebuah penyakit, para psikiater juga menggolongkan beberapa kebiasaan lainnya sebagai sebuah penyakit seperti penyakit kecanduan judi, internet dan lainnya.

Namun kini Peter Tyrer, profesor psikiatrik dari Imperial College London tengah merevisi panduan tersebut. "Jika seorang pria yang tidak bisa berhenti memikirkan seks dikategorikan pecandu seks, maka akan banyak sekali pria yang menderita penyakit itu," kata Tyrer seperti dilansir Independent, Jumat (12/2/1010).

Panduan DSM 5 yang kini tengah disusun revisinya sebenarnya merupakan hasil pemikiran ratusan pakar selama lebih dari satu dekade (10 tahun). Tapi karena menimbulkan kontroversi, maka pakar psikiatrik terpaksa merombaknya.

"Kali ini mereka berjanji hanya memasukkan penyakit berdasarkan fungsi biologisnya. Ruang lingkup penyakit akan diperkecil dan beberapa kondisi tidak akan dikategorikan sebagai sebuah penyakit," kata Tyrer.

Beberapa kalangan menduga ada campur tangan pihak farmasi dalam penggolongan penyakit yang sebenarnya dalam dunia medis masuk kategori biasa-biasa saja. Dengan semakin banyak kebiasaan yang digolongkan sebagai sebuah penyakit maka kemungkinan peresepan obat oleh dokter pun semakin tinggi.

"Jika dalam panduan itu disebutkan penyakit hiperseksual sebagai penyakit jenis baru, maka yang akan diuntungkan adalah pihak farmasi. Seperti kita tahu, jika sebuah penyakit baru ditemukan maka perusahaan farmasi akan segera menyiapkan obatnya," ujar Tim Kendall dari the Royal College of Psychiatrists.

"Sebenarnya semua masalah yang berhubungan dengan psikologi dapat menjadi sebuah penyakit, hanya jika hal itu sudah mengganggu kualitas hidup," tambahnya.

Beberapa penyakit yang menimbulkan kontroversi dalam DSM 5 antara lain:
1. Hypersexual disorder (sering berpikir tentang seks)
2. Binge-eating disorder (makan berlebihan untuk menghilangkan stes dan rasa bersalah)
3. Psychosis risk syndrome (stres yang menyebabkan halusinasi, khayalan dan kurang tidur)
4. Pathological gambling (kecanduan berjudi, senang menghabiskan uang untuk sebuah kesenangan)
5. Minor neurocognitive disorder (punya kemampuan otak yang lebih rendah daripada orang seusianya)
(fah/ir)

Berpikir Seks 20 Menit Sekali Pertanda Penyakit?

Wajarkah jika seorang pria berpikir tentang seks setiap 20 menit sekali? Ternyata menurut para psikiater tidak. Meski seks sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, khususnya pria, tapi gejala seperti itu adalah penyakit dan perlu diobati.

Psikiater juga menyebut wanita yang sering marah-marah saat menstruasi punya penyakit pre-menstrual dysphoric. Namun para psikiater itu dikritik karena mendefinisikan kebiasaan sehari-hari sebagai sebuah penyakit.

Dalam edisi terbaru panduan psikiatrik yang berjudul 'the fifth Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders' atau DSM 5, para psikiater menggolongkan beberapa kebiasaan sehari-hari sebuah penyakit. Padahal kebiasaan-kebiasaan itu menurut dokter adalah hal yang wajar dalam kehidupan sehari-hari.

Buku panduan yang dikeluarkan oleh American Psychiatric Association itu telah dirancang sejak tahun 1994 namun kini menimbulkan kontroversi karena mengategorikan beberapa kebiasaan yang sebenarnya lumrah menjadi sebuah penyakit.

Selain berpikir seks 20 menit sekali yang dianggap sebagai sebuah penyakit, para psikiater juga menggolongkan beberapa kebiasaan lainnya sebagai sebuah penyakit seperti penyakit kecanduan judi, internet dan lainnya.

Namun kini Peter Tyrer, profesor psikiatrik dari Imperial College London tengah merevisi panduan tersebut. "Jika seorang pria yang tidak bisa berhenti memikirkan seks dikategorikan pecandu seks, maka akan banyak sekali pria yang menderita penyakit itu," kata Tyrer seperti dilansir Independent, Jumat (12/2/1010).

Panduan DSM 5 yang kini tengah disusun revisinya sebenarnya merupakan hasil pemikiran ratusan pakar selama lebih dari satu dekade (10 tahun). Tapi karena menimbulkan kontroversi, maka pakar psikiatrik terpaksa merombaknya.

"Kali ini mereka berjanji hanya memasukkan penyakit berdasarkan fungsi biologisnya. Ruang lingkup penyakit akan diperkecil dan beberapa kondisi tidak akan dikategorikan sebagai sebuah penyakit," kata Tyrer.

Beberapa kalangan menduga ada campur tangan pihak farmasi dalam penggolongan penyakit yang sebenarnya dalam dunia medis masuk kategori biasa-biasa saja. Dengan semakin banyak kebiasaan yang digolongkan sebagai sebuah penyakit maka kemungkinan peresepan obat oleh dokter pun semakin tinggi.

"Jika dalam panduan itu disebutkan penyakit hiperseksual sebagai penyakit jenis baru, maka yang akan diuntungkan adalah pihak farmasi. Seperti kita tahu, jika sebuah penyakit baru ditemukan maka perusahaan farmasi akan segera menyiapkan obatnya," ujar Tim Kendall dari the Royal College of Psychiatrists.

"Sebenarnya semua masalah yang berhubungan dengan psikologi dapat menjadi sebuah penyakit, hanya jika hal itu sudah mengganggu kualitas hidup," tambahnya.

Beberapa penyakit yang menimbulkan kontroversi dalam DSM 5 antara lain:
1. Hypersexual disorder (sering berpikir tentang seks)
2. Binge-eating disorder (makan berlebihan untuk menghilangkan stes dan rasa bersalah)
3. Psychosis risk syndrome (stres yang menyebabkan halusinasi, khayalan dan kurang tidur)
4. Pathological gambling (kecanduan berjudi, senang menghabiskan uang untuk sebuah kesenangan)
5. Minor neurocognitive disorder (punya kemampuan otak yang lebih rendah daripada orang seusianya)
(fah/ir)

Thursday, 11 February 2010

Standarkah Ciuman Anda?

Anda pasti pernah berciuman. Namun, yakinkah ciuman Anda sudah sesuai enam standar berciuman yang baik dan benar? Inilah standarnya.

Pertama, pastikan Anda mengosok gigi sebelum berkencan. Tak ada ciuman yang lebih buruk dari mencium seseorang yang aroma mulutnya tak sedap. Demi menghindari itu, sebaiknya biasakan makan permen mint. Lakukan segera, jangan sampai menunggu saat akan mencium pasangan.

Kedua, selalu biasakan bibir dalam keadaan basah saat berciuman. Basahi bibir anda dengan sedikit sapuan lidah. Jangan gunakan pelembab bibir, karena akan membuat ciuman terasa aneh. Apalagi menggunakan lipstick tebal, kecuali jika pasangan Anda mau menggunakan lipstick serupa.

Ketiga, posisikan diri untuk selalu dekat pasangan. Saat sudah dekat, miringkan sedikit kepala Anda menyesuaikan dengan kepala pasangan. Arah yang berlawanan itu membuat ciuman akan terasa nyaman dan pastinya tak akan bertabrakan.

Keempat, tepat saat sebelum bibir Anda saling beradu dalam sentuhan, pejamkan mata Anda tanpa beban. Memang ada banyak orang yang suka membuka matanya saat berciuman, namun menutup matalah yang paling disarankan.

Kelima, bukalah sedikit bibir seperti mengatup sebelum menyentuh bibirnya, dengan tetap bernafas melalui hidung. Ketika bibir bersentuhan, berilah sedikit tekanan dengan sepenuh hati. Anda lalu dapat menggerakkan bibir memutar perlahan atau biarkanlah menempel pada bibir pasangan Anda.

Keenam, Anda bisa melakukan ciuman seperti yang biasa diberikan nenek Anda. Seandainya anda memilih menutup mulut, ini merupakan tanda this is as far as it goes. Gaya ciuman ini sangat sesuai untuk hello good bye atau first time kiss bila Anda gugup. [aji/mor]

Standarkah Ciuman Anda?

Anda pasti pernah berciuman. Namun, yakinkah ciuman Anda sudah sesuai enam standar berciuman yang baik dan benar? Inilah standarnya.

Pertama, pastikan Anda mengosok gigi sebelum berkencan. Tak ada ciuman yang lebih buruk dari mencium seseorang yang aroma mulutnya tak sedap. Demi menghindari itu, sebaiknya biasakan makan permen mint. Lakukan segera, jangan sampai menunggu saat akan mencium pasangan.

Kedua, selalu biasakan bibir dalam keadaan basah saat berciuman. Basahi bibir anda dengan sedikit sapuan lidah. Jangan gunakan pelembab bibir, karena akan membuat ciuman terasa aneh. Apalagi menggunakan lipstick tebal, kecuali jika pasangan Anda mau menggunakan lipstick serupa.

Ketiga, posisikan diri untuk selalu dekat pasangan. Saat sudah dekat, miringkan sedikit kepala Anda menyesuaikan dengan kepala pasangan. Arah yang berlawanan itu membuat ciuman akan terasa nyaman dan pastinya tak akan bertabrakan.

Keempat, tepat saat sebelum bibir Anda saling beradu dalam sentuhan, pejamkan mata Anda tanpa beban. Memang ada banyak orang yang suka membuka matanya saat berciuman, namun menutup matalah yang paling disarankan.

Kelima, bukalah sedikit bibir seperti mengatup sebelum menyentuh bibirnya, dengan tetap bernafas melalui hidung. Ketika bibir bersentuhan, berilah sedikit tekanan dengan sepenuh hati. Anda lalu dapat menggerakkan bibir memutar perlahan atau biarkanlah menempel pada bibir pasangan Anda.

Keenam, Anda bisa melakukan ciuman seperti yang biasa diberikan nenek Anda. Seandainya anda memilih menutup mulut, ini merupakan tanda this is as far as it goes. Gaya ciuman ini sangat sesuai untuk hello good bye atau first time kiss bila Anda gugup. [aji/mor]

Rajin Bercinta, Kekebalan Tubuh pun Meningkat

Hubungan seksual tak hanya memberi kepuasan, namun baik juga bagi kesehatan. Dasarnya, semakin banyak bercinta semakin membuat daya tahan tubuh meningkat.

Penelitian di Pennslvania, Wikes University berhasil menemukan bahwa pasangan yang melakukan hubungan seksual sedikitnya dua kali dalam seminggu memiliki level daya tahan tubuh atau antibodi immunoglobin A (lgA) lebih besar dibandingkan pasangan yang hanya melakukan hubungan seksual kurang dari satu kali seminggu.

Aktivitas seksual sendiri terbagi dalam 4 kriteria, menyangkut tingkat ketahanan tubuh. Pertama, jarang jika melakukan hubungan seksual atau kurang dari satu kali dalam seminggu. Kedua, normal jika melakukan hubungan satu hingga dua kali dalam seminggu. Ketiga, sangat sering jika melakukan hubungan tiga sampai empat kali dalam seminggu.

Sering anda melakukan hubungan seksual dengan pasangan anda, maka berdasarkan hasil penelitian sama artinya anda dan pasangan memiliki efek yang lebih baik untuk sistem kekebalan tubuh dibandingkan yang lebih sedikit atau malah tidak melakukan hubungan seksual.

Sesungguhnya dengan mengukur kadar antibodi immunoglobin, para peneliti mampu menentukan kondisi dan kekuatan sistem kekebalan tubuh. Mengingat, antibodi immunoglobin mampu melawan viral atau bakteri pathogen yang merugikan. [aji-inilah]

Rajin Bercinta, Kekebalan Tubuh pun Meningkat

Hubungan seksual tak hanya memberi kepuasan, namun baik juga bagi kesehatan. Dasarnya, semakin banyak bercinta semakin membuat daya tahan tubuh meningkat.

Penelitian di Pennslvania, Wikes University berhasil menemukan bahwa pasangan yang melakukan hubungan seksual sedikitnya dua kali dalam seminggu memiliki level daya tahan tubuh atau antibodi immunoglobin A (lgA) lebih besar dibandingkan pasangan yang hanya melakukan hubungan seksual kurang dari satu kali seminggu.

Aktivitas seksual sendiri terbagi dalam 4 kriteria, menyangkut tingkat ketahanan tubuh. Pertama, jarang jika melakukan hubungan seksual atau kurang dari satu kali dalam seminggu. Kedua, normal jika melakukan hubungan satu hingga dua kali dalam seminggu. Ketiga, sangat sering jika melakukan hubungan tiga sampai empat kali dalam seminggu.

Sering anda melakukan hubungan seksual dengan pasangan anda, maka berdasarkan hasil penelitian sama artinya anda dan pasangan memiliki efek yang lebih baik untuk sistem kekebalan tubuh dibandingkan yang lebih sedikit atau malah tidak melakukan hubungan seksual.

Sesungguhnya dengan mengukur kadar antibodi immunoglobin, para peneliti mampu menentukan kondisi dan kekuatan sistem kekebalan tubuh. Mengingat, antibodi immunoglobin mampu melawan viral atau bakteri pathogen yang merugikan. [aji-inilah]

Ingin Sperma Subur?

Pria mana yang tak ingin memiliki banyak sperma subur sehingga membuahi wanita pasangannya. Untuk itu, ada hal yang harus dihindari. Apakah itu?

Hampir banyak pria berendam dalam bak air panas (hot-tub) demi pemanasan sebelum melakukan hubungan seksual dengan pasangannya. Tepatkah? Ups, ternyata cara itu bisa saja salah jika tujuannya adalah untuk mendapatkan anak. Pasalnya, rutinitas menggunakan hot-tub bisa menurunkan jumlah sperma anda.

Berdasarkan International Brazilian Jurnal Urologi, Anda mampu membalikkan lagi banyaknya sperma, asalkan saja rela menghentikan kebiasaan menggunakan hot-tub.

Peneliti dari University of California, San Fransisco pun melakukan penelitan terhadap pria tak subur yang mengunakan hot tub sedikitnya 30 menit tiap pekan.

Hasil penelitiannya, kuantitas sperma dan aktifitas sperma beranjak naik signifikan hampir sebanyak 500% dalam jeda waktu 3-6 bulan setelah pria tak subur itu menghentikan penggunaan hot-tub. Parahnya, kualitas buruk sperma terjadi pada pria perokok, meskipun menghentikan pemakaian hot tub.

Kesimpulannya, tempratur tinggi pada testikal dapat mengurangi jumlah sperma dan kualitasnya. Hindarilah bak mandi air panas dan mandi air panas jika Anda ingin punya anak-sperma banyak. [mor-inilah]

Ingin Sperma Subur?

Pria mana yang tak ingin memiliki banyak sperma subur sehingga membuahi wanita pasangannya. Untuk itu, ada hal yang harus dihindari. Apakah itu?

Hampir banyak pria berendam dalam bak air panas (hot-tub) demi pemanasan sebelum melakukan hubungan seksual dengan pasangannya. Tepatkah? Ups, ternyata cara itu bisa saja salah jika tujuannya adalah untuk mendapatkan anak. Pasalnya, rutinitas menggunakan hot-tub bisa menurunkan jumlah sperma anda.

Berdasarkan International Brazilian Jurnal Urologi, Anda mampu membalikkan lagi banyaknya sperma, asalkan saja rela menghentikan kebiasaan menggunakan hot-tub.

Peneliti dari University of California, San Fransisco pun melakukan penelitan terhadap pria tak subur yang mengunakan hot tub sedikitnya 30 menit tiap pekan.

Hasil penelitiannya, kuantitas sperma dan aktifitas sperma beranjak naik signifikan hampir sebanyak 500% dalam jeda waktu 3-6 bulan setelah pria tak subur itu menghentikan penggunaan hot-tub. Parahnya, kualitas buruk sperma terjadi pada pria perokok, meskipun menghentikan pemakaian hot tub.

Kesimpulannya, tempratur tinggi pada testikal dapat mengurangi jumlah sperma dan kualitasnya. Hindarilah bak mandi air panas dan mandi air panas jika Anda ingin punya anak-sperma banyak. [mor-inilah]

Friday, 29 January 2010

Mengobati Kecanduan Seks

Kecanduan seks adalah sebuah penyakit yang sama dengan penyakit candu lainnya seperti kecanduan alkohol atau obat-obatan. Tidak sedikit waktu yang dibutuhkan untuk mengobati seorang pecandu seks.

Namun ada beberapa langkah kunci yang bisa membantu pecandu seks untuk bisa keluar dari dorongan seksnya yang tidak terkontrol.

Salah satu pecandu seks yang sekarang sedang hangat dibicarakan adalah atlet golf dunia Tiger Wood. Seminggu setelah ketahuan selingkuh dan bermain dengan banyak wanita lain selain istrinya, Wood dikabarkan masuk ke tempat rehabilitasi para pecandu seks, yaitu Pine Grove Behavioral Health and Addiction Services, Hattiesburg.

Kecanduan seks bukan sekedar penyakit akibat tak bisa menahan godaan atau rangsangan seksual saja, tapi juga karena ketidakberdayaan untuk mengontrol perilaku.

Ada beberapa tipe kecanduan seks, salah satunya disebut sexual anorexics, yaitu menghindari keintiman fisik dengan pasangan dan mencari fantasi dengan yang lain.

Rob Weiss, direktur the Sexual Recovery Institute, Southern California, seperti dilansir Time, Kamis (28/1/2010) memperikirakan 90 persen pecandu seks adalah pria.

Waktu rehabilitasi bagi para pecandu seks bervariasi mulai dari 2 minggu bagi pasien yang tidak dirawat dan 6 minggu bagi pasien yang dirawat di klinik, seperti yang dialami oleh Tiger Wood.

Penanganan yang diberikan pun berbeda-beda tergantung penyebabnya. Tapi yang pasti ada sesi diskusi satu-satu (one-on-one), grup terapi, konseling keluarga dan ada 12 program lainnya.

Namun kunci keberhasilan untuk merehabilitasi pecandu seks sebenarnya ada tiga, yaitu:

1. Evaluasi riwayat hidup
"Hampir semua pasien pria yang menjadi pecandu seks pernah mengalami kekerasan atau diabaikan sewaktu kecilnya. Akan sulit menangani pecandu seks jika tidak tahu penyebab awalnya," kata Weiss.

2. Mengubah cara pandang
Apakah para pecandu seks mengira pijatan sensual atau melihat pornografi seharian adalah hal biasa dan bukan perilaku kecanduan seks? Mencoba menyadarkan pasien akan hal itu bukan berarti untuk membuatnya malu, tapi untuk memaksanya mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada diri mereka. "Kita tidak mungkin menghentikan perilakunya, tapi kita akan coba bantu menguranginya," tutur Weiss.

3. Mencegah kambuh lagi
Brian McGinness, seorang analis keuangan asal Michigan mengaku menghabiskan waktu 9 tahun pernikahannya dengan mencandu pornografi. Ia diterapi oleh para anggota gereja, tetangga dan teman-temannya dengan cara memonitor penggunaan internetnya. Dengan adanya monitoring tersebut, Brian berhasil keluar dari kecanduan pornografinya itu.

Ada banyak cara untuk mencegah penyakit kecanduan seks kambuh lagi, salah satunya dengan tidak membiarkan diri Anda sendirian dan punya waktu untuk kembali melakukan perilaku-perilaku seks menyimpang.

Selain mempercayakan pada tempat rehabilitasi pecandu seks, peran pasangan juga sangat penting untuk menyembuhkan pasien. Istri Tiger Wood, Elin Nordegren contohnya, sering mengunjungi Wood di tempat rehabilitasi di Pine Grove.

"Proses penyembuhan adalah proses yang harus dijalani pasangan secara satu kesatuan karena menyangkut pemulihan keluarga," ujar Dr Douglas Weiss dari the Heart to Heart Counseling Center, Colorado yang juga pernah mengalami kecanduan seks selama 20 tahun.

"Jika seorang pecandu seks terkena penyakit menular seksual dan tidak pernah mengatakan hal itu pada istrinya, sikapnya itu sama saja dengan membunuh pasangannya," tambah Dr Douglas.

Menurut Maureen Canning, seorang konsultan klinik dari Meadows Addiction Treatment Center, Arizona, untuk benar-benar menyembuhkan seorang pecandu seks dibutuhkan waktu 2 hingga 5 tahun terapi.

"Terapi kecanduan seks bukan ditujukan untuk menghilangkan hasrat seks seumur hidup, tapi untuk bisa belajar bagaimana melakukan seks dengan benar dan senang," kata Canning.(fah/ir)

Mengobati Kecanduan Seks

Kecanduan seks adalah sebuah penyakit yang sama dengan penyakit candu lainnya seperti kecanduan alkohol atau obat-obatan. Tidak sedikit waktu yang dibutuhkan untuk mengobati seorang pecandu seks.

Namun ada beberapa langkah kunci yang bisa membantu pecandu seks untuk bisa keluar dari dorongan seksnya yang tidak terkontrol.

Salah satu pecandu seks yang sekarang sedang hangat dibicarakan adalah atlet golf dunia Tiger Wood. Seminggu setelah ketahuan selingkuh dan bermain dengan banyak wanita lain selain istrinya, Wood dikabarkan masuk ke tempat rehabilitasi para pecandu seks, yaitu Pine Grove Behavioral Health and Addiction Services, Hattiesburg.

Kecanduan seks bukan sekedar penyakit akibat tak bisa menahan godaan atau rangsangan seksual saja, tapi juga karena ketidakberdayaan untuk mengontrol perilaku.

Ada beberapa tipe kecanduan seks, salah satunya disebut sexual anorexics, yaitu menghindari keintiman fisik dengan pasangan dan mencari fantasi dengan yang lain.

Rob Weiss, direktur the Sexual Recovery Institute, Southern California, seperti dilansir Time, Kamis (28/1/2010) memperikirakan 90 persen pecandu seks adalah pria.

Waktu rehabilitasi bagi para pecandu seks bervariasi mulai dari 2 minggu bagi pasien yang tidak dirawat dan 6 minggu bagi pasien yang dirawat di klinik, seperti yang dialami oleh Tiger Wood.

Penanganan yang diberikan pun berbeda-beda tergantung penyebabnya. Tapi yang pasti ada sesi diskusi satu-satu (one-on-one), grup terapi, konseling keluarga dan ada 12 program lainnya.

Namun kunci keberhasilan untuk merehabilitasi pecandu seks sebenarnya ada tiga, yaitu:

1. Evaluasi riwayat hidup
"Hampir semua pasien pria yang menjadi pecandu seks pernah mengalami kekerasan atau diabaikan sewaktu kecilnya. Akan sulit menangani pecandu seks jika tidak tahu penyebab awalnya," kata Weiss.

2. Mengubah cara pandang
Apakah para pecandu seks mengira pijatan sensual atau melihat pornografi seharian adalah hal biasa dan bukan perilaku kecanduan seks? Mencoba menyadarkan pasien akan hal itu bukan berarti untuk membuatnya malu, tapi untuk memaksanya mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada diri mereka. "Kita tidak mungkin menghentikan perilakunya, tapi kita akan coba bantu menguranginya," tutur Weiss.

3. Mencegah kambuh lagi
Brian McGinness, seorang analis keuangan asal Michigan mengaku menghabiskan waktu 9 tahun pernikahannya dengan mencandu pornografi. Ia diterapi oleh para anggota gereja, tetangga dan teman-temannya dengan cara memonitor penggunaan internetnya. Dengan adanya monitoring tersebut, Brian berhasil keluar dari kecanduan pornografinya itu.

Ada banyak cara untuk mencegah penyakit kecanduan seks kambuh lagi, salah satunya dengan tidak membiarkan diri Anda sendirian dan punya waktu untuk kembali melakukan perilaku-perilaku seks menyimpang.

Selain mempercayakan pada tempat rehabilitasi pecandu seks, peran pasangan juga sangat penting untuk menyembuhkan pasien. Istri Tiger Wood, Elin Nordegren contohnya, sering mengunjungi Wood di tempat rehabilitasi di Pine Grove.

"Proses penyembuhan adalah proses yang harus dijalani pasangan secara satu kesatuan karena menyangkut pemulihan keluarga," ujar Dr Douglas Weiss dari the Heart to Heart Counseling Center, Colorado yang juga pernah mengalami kecanduan seks selama 20 tahun.

"Jika seorang pecandu seks terkena penyakit menular seksual dan tidak pernah mengatakan hal itu pada istrinya, sikapnya itu sama saja dengan membunuh pasangannya," tambah Dr Douglas.

Menurut Maureen Canning, seorang konsultan klinik dari Meadows Addiction Treatment Center, Arizona, untuk benar-benar menyembuhkan seorang pecandu seks dibutuhkan waktu 2 hingga 5 tahun terapi.

"Terapi kecanduan seks bukan ditujukan untuk menghilangkan hasrat seks seumur hidup, tapi untuk bisa belajar bagaimana melakukan seks dengan benar dan senang," kata Canning.(fah/ir)

Saturday, 16 January 2010

Ternyata G-Spot Tidak Ada!

Banyak laki-laki yang berusaha menemukan G-spot pasangannya untuk memberikan kenikmatan yang luar biasa. Namun sepertinya usaha tersebut akan menjadi sia-sia setelah baru-baru ini para ilmuwan membantah adanya G-spot.

Pada tahun 1950 ginekolog asal Jerman, Ernst Grafenberg mengklaim keberadaan area tersensitif pada perempuan tersebut. G-spot kemudian dipopulerkan kembali oleh seorang seksolog pada tahun 1981, Professor Beverly Whipple. Profesor Whipple mengatakan bahwa ia berhasil menemukan G-spot lewat penelitiannya terhadap 400 perempuan

Kini bagaikan sebuah antiklimaks, G-spot dinilai sebagai area khayalan oleh para ilmuwan modern. Menurut mereka, area itu tidak ada.

Kabar yang cukup mencengangkan ini berawal dari sebuah penelitian yang dilansir Dailymail, Selasa (5/1/2010) terhadap 1.804 perempuan kembar baik identik ataupun tidak yang berusia antara 23 tahun hingga 83 tahun. Para ilmuwan mengatakan bahwa jika G-spot itu benar-benar ada, maka perempuan yang kembar identik dengan gen yang sama seharusnya akan mempunyai G-spot yang sama.

Tetapi kenyataannya berbeda. Penelitian yang dilakukan King's College London
ini mengatakan bahwa salah satu perempuan yang kembar identik mengaku
memiliki G-spot, sedangkan kembarannya mengaku tidak.

Dari seluruh 1.804 perempuan subyek penelitian, 56 persennya mengaku memiliki G-spot. Namun sebagian besar dari mereka adalah perempuan muda dan sangat aktif secara seksual.

Penelitian ini belum tentu mutlak. Seorang ginekolog di Inggris, Gedis Grudzinskas, mengungkapkan bahwa ada perbedaan pendekatan antara satu penelitian dengan yang lain. Dan penelitian yang terbaru ini memakai pendekatan anatomi.
(kee/kee-detik)

Ternyata G-Spot Tidak Ada!

Banyak laki-laki yang berusaha menemukan G-spot pasangannya untuk memberikan kenikmatan yang luar biasa. Namun sepertinya usaha tersebut akan menjadi sia-sia setelah baru-baru ini para ilmuwan membantah adanya G-spot.

Pada tahun 1950 ginekolog asal Jerman, Ernst Grafenberg mengklaim keberadaan area tersensitif pada perempuan tersebut. G-spot kemudian dipopulerkan kembali oleh seorang seksolog pada tahun 1981, Professor Beverly Whipple. Profesor Whipple mengatakan bahwa ia berhasil menemukan G-spot lewat penelitiannya terhadap 400 perempuan

Kini bagaikan sebuah antiklimaks, G-spot dinilai sebagai area khayalan oleh para ilmuwan modern. Menurut mereka, area itu tidak ada.

Kabar yang cukup mencengangkan ini berawal dari sebuah penelitian yang dilansir Dailymail, Selasa (5/1/2010) terhadap 1.804 perempuan kembar baik identik ataupun tidak yang berusia antara 23 tahun hingga 83 tahun. Para ilmuwan mengatakan bahwa jika G-spot itu benar-benar ada, maka perempuan yang kembar identik dengan gen yang sama seharusnya akan mempunyai G-spot yang sama.

Tetapi kenyataannya berbeda. Penelitian yang dilakukan King's College London
ini mengatakan bahwa salah satu perempuan yang kembar identik mengaku
memiliki G-spot, sedangkan kembarannya mengaku tidak.

Dari seluruh 1.804 perempuan subyek penelitian, 56 persennya mengaku memiliki G-spot. Namun sebagian besar dari mereka adalah perempuan muda dan sangat aktif secara seksual.

Penelitian ini belum tentu mutlak. Seorang ginekolog di Inggris, Gedis Grudzinskas, mengungkapkan bahwa ada perbedaan pendekatan antara satu penelitian dengan yang lain. Dan penelitian yang terbaru ini memakai pendekatan anatomi.
(kee/kee-detik)