Pakar astronomi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Prof Dr Thomas Djamaluddin mengatakan banyak masjid yang arah kiblatnya kurang tepat, namun bukan karena adanya perubahan arah kiblat, tetapi karena penentuan awal sebelum pembangunannya yang tidak akurat.
Banyak masjid dibangun dengan arah kiblat yang sekadar mengikuti arah barat lalu diserongkan sedikit ke kanan atau sekadar mendasarkan diri pada arah kiblat masjid terdekat yang belum tentu benar, ujarnya.
"Jadi yang tidak benar metode pengukurannya, bukan alat ukurnya," katanya.
Menurut dia, hanya dengan bantuan posisi matahari saja cukup akurat menentukan arah kiblat jika dipandu oleh orang yang terlatih ilmu falak.
Selain itu juga peranti lunak Qibla Locator yang termuat dalam situs web http://www.qiblalocator.com juga mudah digunakan.[*/ito-inilah.com]