Semakin digandrungi, sebuah situs internet dianggap semakin mendapat ancaman dari penjahat cyber. Begitu pula dengan Twitter, situs mikro blogging ini dijadikan umpan bagi dedemit maya untuk melakukan aksi pencurian data.
Menurut laporan dari Symantec Messaging & Web Security, dengan semakin banyaknya orang tersambung situs jaringan sosial, tidak mengherankan jika kepercayaan dan reputasi yang dimiliki oleh situs-situs tersebut disalahgunakan oleh penjahat cyber seperti spammer.
"Serangan spam telah memanfaatkan Twitter, sebuah merek jaringan sosial yang sedang berkembang pesat, untuk dua kampanye spam: 'Make Money Fast' (MMF) dan spam kencan," tulis peringatan Symantec yang dikutip detikINET, Selasa (23/6/2009).
Dalam serangan MMF, lanjut Symantec, ditawarkan paket 'Risk-Free Twitter Profit Software'. Penerima pesan jenis ini akan diarahkan pada sebuah formulir web yang menanyakan informasi pribadi termasuk nama, alamat email dan kode pos. Ini diikuti dengan formulir lain yang menanyakan nomor kartu kredit, tanggal kadaluarsa dan kode keamanan.
Dalam serangan terkait Twitter yang kedua, situs kencan Twitter -- Datetwit -- menjadi sasaran. Berbagai domain spam yang baru terdaftar digunakan dalam link, yang akan membimbing pengguna untuk memasukan kredensial Twitter guna membuka situs kencan tersebut. Dalam usaha untuk menghindari filter anti-spam, pesan email disamarkan sebagai konten legal.
Dengan serangan-serangan ini, Spammer berharap mereka dapat menarik penerima untuk beraksi dengan bersembunyi dibalik reputasi merek jaringan sosial Twitter yang semakin populer.
( ash / faw-detikinet )
Menurut laporan dari Symantec Messaging & Web Security, dengan semakin banyaknya orang tersambung situs jaringan sosial, tidak mengherankan jika kepercayaan dan reputasi yang dimiliki oleh situs-situs tersebut disalahgunakan oleh penjahat cyber seperti spammer.
"Serangan spam telah memanfaatkan Twitter, sebuah merek jaringan sosial yang sedang berkembang pesat, untuk dua kampanye spam: 'Make Money Fast' (MMF) dan spam kencan," tulis peringatan Symantec yang dikutip detikINET, Selasa (23/6/2009).
Dalam serangan MMF, lanjut Symantec, ditawarkan paket 'Risk-Free Twitter Profit Software'. Penerima pesan jenis ini akan diarahkan pada sebuah formulir web yang menanyakan informasi pribadi termasuk nama, alamat email dan kode pos. Ini diikuti dengan formulir lain yang menanyakan nomor kartu kredit, tanggal kadaluarsa dan kode keamanan.
Dalam serangan terkait Twitter yang kedua, situs kencan Twitter -- Datetwit -- menjadi sasaran. Berbagai domain spam yang baru terdaftar digunakan dalam link, yang akan membimbing pengguna untuk memasukan kredensial Twitter guna membuka situs kencan tersebut. Dalam usaha untuk menghindari filter anti-spam, pesan email disamarkan sebagai konten legal.
Dengan serangan-serangan ini, Spammer berharap mereka dapat menarik penerima untuk beraksi dengan bersembunyi dibalik reputasi merek jaringan sosial Twitter yang semakin populer.
( ash / faw-detikinet )