ECHAD Echad dalam bahasa Ibrani artinya esa[jamak], yakni tentang ALLAH yang lebih dari satu. Sama seperti induk Kucing dengan anak Kucing adalah esa dalam hal Kekucingan, atau sama-sama Kucingnya. Jadi, induk dengan anak itu adalah Echad, satu dalam kesatuan Kucing. Demikian dengan KEALLAHAN itu Echad, karena terdiri dari ALLAH BAPA dengan ALLAH ANAK. Permulaan Alkitab sudah memperkenalkan ALLAH jamak[lebih dari satu] dengan menggunakan kata-kata: "KITA." >> Kejadian 1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Kata-kata "KITA" dikuatkan lagi dengan kata-kata: "Salah satu dari KITA." >> Kejadian 3:22 Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama- lamanya." Dalam pasal-pasal awal saja kata-kata "KITA" yang memberikan pengertian jamak diterangkan sebanyak 3 kali, 2 di atas dan satunya ini: >> Kejadian 11:7 Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing." Disini kita kurang jelas berapakah jamak itu dan Siapa sajakah itu. Itu baru jelas kalau kita membuka kitab Wahyu, bahwa ALLAH itu ada 2, yaitu BAPA dan ANAK. Dan dalam banyak keterangan, yakni lebih dari 100 ayat yang saya ketemukan sama sekali tidak tersebutkan kalau ROH KUDUS itu juga ALLAH atau TUHAN. >> Wahyu 4:2 Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang. Saya terangkan ayat di atas dulu, supaya ayat tersebut tidak disalah gunakan seolah-olah ROH KUDUS ada di sorga di zaman akherat nanti. Bahwa ROH KUDUS yang menguasai Yohanes - penulis kitab Wahyu, itu terjadi di tahun 95-an ketika Yohanes menerima penglihatan. Bukan kejadian di sorga setelah ROH KUDUS diakhiri penugasannya sebagai Pemimpin kita menuju kebenaran dan kemuliaan YESUS. Nah, inilah keterangan-keterangan yang kita dapatkan tentang BAPA dan ANAK selengkapnya dari kitab Wahyu; >> Wahyu 1:1 Inilah wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan- Nya kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi. Dan oleh malaikat- Nya yang diutus-Nya, Ia telah menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes. Wahyu artinya adalah pesan atau amanah. Kitab Wahyu adalah kitab pesan dari YESUS untuk umatNYA, supaya umatNYA berjaga-jaga dan waspada terhadap ajaran sesat yang akan terjadi di akhir zaman. Wahyu atau pesan ini merupakan karunia ALLAH kepada YESUS. Apa artinya? ALLAH mengijinkan kepada YESUS untuk melihat masa depan, supaya itu diberitahukan kepada umatNYA. Jadi, jelas bahwa YESUS tidak bisa melihat masa depan kalau ALLAH tidak mengaruniakannya, sebagaimana YESUS sendiri menyatakan bahwa hanya BAPA sendiri yang tahu hari kiamatnya. Perkataan itu diucapkan YESUS setelah DIA naik ke sorga. YESUS naik ke sorga tahun 31, sedangkan berbicara dengan rasul Yohanes tahun 95-an. Ini saja sudah menjelaskan bahwa posisi YESUS adalah dibawah ALLAH, sama seperti posisi YESUS ketika di dunia sebagai ANAK ALLAH. Bahwa YESUS tidaklah setara dengan YAHWEH.YESUS tidak pernah setara dengan YAHWEH. Dari zaman permulaan hingga zaman kekekalan, YESUS tetaplah sebagai ANAK YAHWEH. >> Wahyu 1:2 Yohanes telah bersaksi tentang firman Allah dan tentang kesaksian yang diberikan oleh Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah dilihatnya. Di sini Yohanes memberikan pemisahan yang jelas antara ALLAH dengan YESUS, sehingga tertolaklah teori Trinitas yang mengatakan ALLAH = YESUS.Dua ayat secara berturut-turut sudah menggugurkan teori Trinitas. >> Wahyu 1:6 dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, --bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin. Ayat ini menerangkan bahwa ALLAH adalah BAPANYA YESUS. Jadi, YESUS bukanlah BAPA. Dan konsep BAPA menerangkan sebagai yang teratas.Nggak ada Bapa dengan Anak itu sama. >> Wahyu 1:8 "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa." YESUS itu Firmannya ALLAH, bukan Pribadi ALLAH. JURUBICARA ALLAH. >> Wahyu 5 menerangkan tentang ALLAH yang memegang gulungan kitab yang termeterai dan YESUS yang sanggup membuka meterai-meterai itu. Jadi YESUS bukanlah ALLAH. >> Wahyu 5:12 katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!" Puji-pujian untuk YESUS yang demikian ini sama dengan puji-pujian yang untuk ALLAH dalam pasal 4. Ini menyatakan bahwa ada 2 ALLAH, yaitu BAPA dan ANAK yang disembah-sembah oleh sekalian makhluk semesta alam. Kelihatannya tidak ada penyembahan untuk ROH KUDUS. >> Wahyu 5:13 Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: "Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!" >> Wahyu 7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka." >> Wahyu 12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus. >> Wahyu 14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya. Hanya ada nama YESUS dan nama BAPANYA. Tidak ada nama ROH KUDUS. >> Wahyu 14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan- perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang- orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. Bagi ALLAH dan bagi ANAK DOMBA. Selalu dua, nggak pernah mengikutsertakan ROH KUDUS. >> Wahyu 20:6 Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya. Imam-imam ALLAH dan KRISTUS. >> Wahyu 21:7 Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku. YESUS adalah ALLAH kita dan BAPA kita. YESUS adalah BAPA yang kekal, sebagaimana Yesaya 9:6. >> Wahyu 21:22 Dan aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu. Yang punya Bait Suci hanya ALLAH dan YESUS. ROH KUDUS nggak disebutkan. >> Wahyu 21:23 Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya. ALLAH mataharinya dan YESUS lampunya. Di zaman perjalanan bangsa Israel di padang gurun, mereka kalau siang dipimpin oleh Tiang Awan dan kalau malam oleh Tiang Api. Ada perbedaan yang memimpin, yakni Awan dan Api, seperti matahari dengan bulan kalau malam. >> Wahyu 22:1 Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu. 22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya, Takhta ALLAH dan takhta YESUS. ROH KUDUS tidak mempunyai takhta. Sekarang kata-kata doa YESUS dalam Yohanes 17; >> Yohanes 17:3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu- satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. Orang yang diselamatkan adalah yang mengenal YESUS sebagai utusan ALLAH. Kebalikannya, celakalah orang yang mengatakan YESUS itu ALLAH, yaitu mereka yang berpaham Trinitas, ciptaan si Babel Roma Katolik yang dibuat berdasarkan rapat 250 orang uskup, tahun 325 TM. >> Yohanes 17:4 Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya. Coba pikirkan dengan logika yang sehat, kapankah pengutusan YESUS dilakukan? Ketika masih di sorga atau setelah turun di dunia? Kapankah anda disuruh ibu anda ke pasar? Ketika masih di rumah atau setelah sampai di pasar? Hanya logika gila saja yang mengatakan pengutusan diberikan setelah tiba di pasar. Itulah sebabnya orang gila nggak mungkin masuk sorga. Sebab gila logikanya. Ayat-ayat yang sudah begitu jelas masih hendak dijungkir-balikkan?! >> Wahyu 17:11 Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. 17:21 supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. 17:22 Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: YESUS menggunakan kata-kata: "KITA" [besok saya sambung dengan ucapan-ucapan salam para rasul] xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx POSISI BAPTISAN YANG BENAR Pada umumnya gereja-gereja yang menganut baptis selam, membaptiskan orang dengan cara mendorong kepala orang yang dibaptisnya agar berposisi ditidurkan ke dalam air. Kelihatannya ini tidak benar, sekalipun arti baptisan adalah melambangkan kematian bersama YESUS. Pengertian yang saya dapatkan adalah orang yang dibaptiskan itu yang menenggelamkan dirinya sendiri setelah diserahkan ke dalam nama BAPA, ANAK dan ROH KUDUS. Caranya; mungkin dengan membungkukkan badan atau menekuk lututnya, yang penting seluruh tubuhnya terendam air sampai rambutnya. Sebab kelihatannya kurang patut kalau Yohanes Pembaptis sampai mendorong kepala TUHAN YESUS, bukan?! >> Matius 3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
>> Wikipedia - http://id.wikipedia.org/wiki/Baptisan Dalam agama tertentu seperti Kristen, Mandaeanisme, Sikhisme, dan beberapa sekte kuno agama Yahudi, baptisan adalah ritual pemurnian dengan menggunakan air. Kata baptis berasal dari bahasa Yunani, βάπτειν, yang berarti "berendam atau mandi". Namun, lebih tepatnya kata tersebut berarti "berendam di air seluruhnya, sampai air menutupnya." Baptisan dikenal sebagai ritual inisiasi Kristen yang melambangkan pembersihan dosa. Baptisan juga melambangkan kematian bersama Yesus. Dengan masuk ke dalam air, orang yang dibaptiskan itu dilambangkan telah mati. Ketika ia keluar lagi dari air, hal itu digambarkan sebagai kebangkitannya kembali. Rasul Paulus dalam Surat Roma melukiskannya demikian: "Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru." (Roma 6:3-4) Ritual Kristen ini dimulai oleh Yohanes Pembaptis, yang menurut Alkitab membaptis Yesus di Sungai Yordan. Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Martin Luther http://id.wikipedia.org/wiki/Martin_Luther Bulan ini adalah bulan Reformasi Gereja yang digagas oleh Bapak Reformasi Gereja: Martin Luther, pada tanggal 31 Oktober 1517. Mudah-mudahan artikel dari Wikipedia ini mampu membangkitkan semangat orang-orang Kristen yang merindukan kebenaran untuk melanjutkan perjuangan Martin Luther guna memerangi kebodohan umat Kristen dari ajaran-ajaran takhyul gereja, seperti:
Mari, kita bangkit, kita hentikan kekonyolan-kekonyolan gereja, kita kembalikan gereja ke jalan Alkitab. Jika ada diantara anda yang mau mendukung gerakan saya, jika ada 12 orang saja yang mau ikut bersama-sama saya, maka kita bisa mendatangi kantor-kantor gereja dan mempertanyakan ajaran-ajaran gereja yang kita anggap tidak sesuai Alkitab. Mari kita sebar-luaskan ajaran-ajaran Alkitab melalui photocopy kita menjangkau orang-orang yang tidak terjangkau oleh internet. Jangan bermimpi pendeta akan melakukan reformasi. Kitalah yang harus melakukannya guna menyelamatkan banyak sekali jiwa-jiwa yang kini sedang terbuai dan terperangkap dalam ajaran-ajaran palsu yang menyesatkan. Hai Kristen, Bangun! Bangun! Bangun! Bangunlah! >> Yesaya 49:8 Beginilah firman TUHAN: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau; Aku telah membentuk dan memberi engkau, menjadi perjanjian bagi umat manusia, untuk membangunkan bumi kembali dan untuk membagi- bagikan tanah pusaka yang sudah sunyi sepi, 49:9 untuk mengatakan kepada orang-orang yang terkurung: Keluarlah! kepada orang-orang yang ada di dalam gelap: Tampillah! Di sepanjang jalan mereka seperti domba yang tidak pernah kekurangan rumput, dan di segala bukit gundulpun tersedia rumput bagi mereka. 49:10 Mereka tidak menjadi lapar atau haus; angin hangat dan terik matahari tidak akan menimpa mereka, sebab Penyayang mereka akan memimpin mereka dan akan menuntun mereka ke dekat sumber-sumber air. 49:11 Aku akan membuat segala gunung-Ku menjadi jalan dan segala jalan raya-Ku akan Kuratakan. 49:12 Lihat, ada orang yang datang dari jauh, ada dari utara dan dari barat, dan ada dari tanah Sinim." 49:13 Bersorak-sorailah, hai langit, bersorak-soraklah, hai bumi, dan bergembiralah dengan sorak-sorai, hai gunung-gunung! Sebab TUHAN menghibur umat-Nya dan menyayangi orang- orang-Nya yang tertindas. 49:14 Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku." 49:15 Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. 49:16 Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku. 49:17 Orang-orang yang membangun engkau datang bersegera, tetapi orang-orang yang merombak dan merusak engkau meninggalkan engkau. Martin Luther (lahir di Eisleben, Kekaisaran Romawi Suci, 10 November 1483 – meninggal di Eisleben, Kekaisaran Romawi Suci, 18 Februari 1546 pada umur 62 tahun) adalah seorang pastur Jerman dan ahli teologi Kristen dan pendiri Gereja Lutheran, gereja Protestan, pecahan dari Katolik Roma. Dia merupakan tokoh terkemuka bagi Reformasi. Ajaran-ajarannya tidak hanya mengilhami gerakan Reformasi, namun juga memengaruhi doktrin, dan budaya Lutheran serta tradisi Protestan. Seruan Luther kepada Gereja agar kembali kepada ajaran-ajaran Alkitab telah melahirkan tradisi baru dalam agama Kristen. Gerakan pembaruannya mengakibatkan perubahan radikal juga di lingkungan Gereja Katolik Roma dalam bentuk Reformasi Katolik. Sumbangan-sumbangan Luther terhadap peradaban Barat jauh melampaui kehidupan Gereja Kristen. Terjemahan Alkitabnya telah ikut mengembangkan versi standar bahasa Jerman dan menambahkan sejumlah prinsip dalam seni penerjemahan. Nyanyian rohani yang diciptakannya mengilhami perkembangan nyanyian jemaat dalam Gereja Kristen. Pernikahannya pada 13 Juni 1525 dengan Katharina von Bora menimbulkan gerakan pernikahan pendeta di kalangan banyak tradisi Kristen. Masa kecil Luther Martin Luther (10 November 1483 - 18 Februari 1546) anak dari seorang penambang bernama Hans Luder dan ibunya, Margarethe.[1] Karena berhasil berkembang dari kalangan buruh tani, ayahnya bertekad bahwa anaknya harus menjadi pegawai negeri dan memberikan kehormatan kepada keluarganya. Dengan harapan itulah Hans mengirimkan Martin yang masih kecil untuk belajar di Mansfeld, Magdeburg dan Eisenach. Pada usia 17 tahun, di tahun 1501, Luther masuk ke Universitas Erfurt. Mahasiswa yang muda ini mendapatkan gelar sarjananya pada 1502, dan gelar magisternya pada 1505. Mengikuti harapan ayahnya, Luther mendaftarkan diri di sekolah hukum di universitas itu. Semuanya itu berubah ketika pada suatu hari di musim panas tahun 1505, saat terjadi serangan badai. Petir menyambar di dekatnya ketika ia sedang berjalan pulang dari sekolah. Dalam ketakutan, ia berseru, "Tolonglah, Santa Ana! Saya akan menjadi biarawan!". Karena nyawanya selamat, Luther meninggalkan sekolah hukumnya dan masuk ke biara Augustinian di Erfurt. Bisa dibayangkan betapa marah ayahnya kepada Martin, karena ayahnya menginginkan ia menyelesaikan studi hukumnya. Pergumulan Luther untuk mendapatkan kedamaian bersama Allah Biarawan muda Martin Luther sepenuhnya mengabdikan dirinya pada kehidupan biara, berusaha melakukan segala perbuatan baik untuk menyenangkan Allah dan melayani orang lain melalui doa-doa untuk jiwa-jiwa mereka. Ia mengabdikan diri dengan puasa, menyiksa diri, berdoa selama berjam-jam, melakukan ziarah, dan terus-menerus melakukan pengakuan dosa. Semakin ia berusaha untuk Allah tampaknya ia semakin sadar akan keberadaannya yang penuh dengan dosa. Johann von Staupitz, atasan Luther, menyimpulkan bahwa orang muda ini membutuhkan lebih banyak pekerjaan untuk mengalihkannya dari rasa kuatirnya yang berlebihan. Ia memerintahkan biarawan itu untuk mengembangkan kariernya sebagai akademisi. Pada 1507 Luther ditahbiskan menjadi imam. Pada 1508 ia mulai mengajar teologi di Universitas Wittenberg. Luther mendapatkan gelar sarjananya dalam Studi Alkitab pada 9 Maret 1508, dan gelar sarjananya dalam Sentences karya Petrus Lombardus (buku ajar teologi yang terutama pada Zaman Pertengahan), pada 1509. Pada 9 Oktober 1512, Martin Luther menerima gelar Doktor Teologinya dan pada 21 Oktober 1521, ia "diterima menjadi anggota senat dosen teologi" dan diangkat menjadi Doktor dalam Kitab Suci. Teologi Luther tentang anugerah Disiplin yang sangat ketat untuk mendapatkan gelar-gelar akademik dan mempersiapkan kuliah-kuliah, mendorong Martin Luther untuk mempelajari Kitab Suci secara mendalam. Karena terpengaruh oleh seruan Humanisme ad fontes ("kembali ke sumbernya"), Luther menenggelamkan dirinya dalam mempelajari Alkitab dan Gereja perdana. Dengan segera istilah-istilah seperti penyesalan dan pembenaran mendapatkan makna yang baru bagi Luther. Ia menjadi yakin bahwa Gereja telah keliru dalam beberapa kebenaran sentral dari Kekristenan yang diajarkan dalam Kitab Suci -- yang terpenting di antaranya adalah doktrin tentang pembenaran oleh iman semata. Luther mulai mengajarkan bahwa keselamatan sepenuhnya adalah pemberian dari anugerah Allah melalui Kristus yang diterima oleh iman. Belakangan, Luther mendefinisikan dan memperkenalkan kembali prinsip tentang pembedaan yang semestinya antara Hukum Taurat dan Injil yang mendasari teologinya tentang anugerah. Secara keseluruhan, Luther percaya bahwa prinsip penafsiran ini merupakan titik awal yang penting dalam mempelajari Kitab Suci. Luther melihat kegagalan untuk membedakan Hukum Taurat dan Injil yang semestinya sebagai sumber penghalam Injil Yesus di Gereja pada masanya, yang pada gilirannya menyebabkan munculnya berbagai kesalahan teologis yang dasariah. Pertikaian indulgensia Selain tugas-tugasnya sebagai seorang profesor, Martin Luther melayani sebagai pengkhotbah dan penerima pengakuan dosa di Gereja Kastil, "fondasi" dari Frederick yang Bijak, Pemilih dari Saxony. Gereja ini dinamai "Semua orang Suci" karena di sinilah disimpan koleksi relikui sucinya. Gereja ini berfungsi sebagai biara Augustinian dan universitas. Dalam melakukan tugas-tugas inilah pastor muda itu diperhadapkan dengan berbagai akibat yang timbul ketika orang biasa harus mendapatkan indulgensia. Indulgensia adalah penghapusan (sepenuhnya atau sebagian) dari penghukuman sementara yang masih ada bagi dosa-dosa setelah kesalahan seseorang dihapuskan melalui absolusi (pernyataan oleh imam bahwa dosa seseorang telah dihapuskan). Saat itu terjadi penyalahgunaan indulgensia oleh oknum-oknum Gereja, yaitu sebuah indulgensia dapat dibeli seorang umat untuk dirinya sendiri ataupun untuk salah seorang sanak keluarga yang sedang berada di api penyucian. Johann Tetzel, seorang imam Dominikan, ditugasi berkeliling di seluruh wilayah keuskupan Uskup Agung Albert dari Mainz untuk mempromosikan dan menjual indulgensia untuk merenovasi Basilika St. Petrus di Roma. Tetzel sangat berhasil dalam hal ini. Ia menganjurkan: "Begitu mata uang bergemerincing di dalam kotak, jiwa yang sedang menanti di api penyucian pun akan terlepas" [2]. Luther menganggap penjualan indulgensia ini sebagai penyelewengan yang dapat menyesatkan umat sehingga mereka hanya mengandalkan indulgensia itu saja dan mengabaikan pengakuan dosa dan pertobatan sejati. Luther menyampaikan tiga khotbah menentang indulgensia ini pada 1516 dan 1517. Pada 31 Oktober 1517, menurut laporan tradisional, 95 dalil Luther dipakukan pada pintu Gereja Kastil sebagai undangan terbuka untuk memperdebatkannya[3]. Luther sebetulnya tidak menempatkan ke-95 dalil itu di pintu Gereja Wittenberg yang sebagaimana dikatakan legenda, tetapi menerbitkan salinannya. Dalil-dalilnya ini mengutuk keserakahan dan keduniawian di dalam Gereja dan dianggap sebagai penyimpangan. Luther mengeluarkan bantahan teologis tentang apa yang dapat dihasilkan oleh indulgensia itu. Luther tidak menantang wewenang paus untuk mengeluarkan indulgensia dalam dalil-dalilnya itu. Ke-95 dalil Luther segera diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman, disalin dan dicetak secara luas. Dalam waktu dua minggu, dalil-dalilnya telah menyebar ke seluruh Jerman, dan dalam waktu dua bulan ke seluruh Eropa. Ini adalah salah satu peristiwa pertama dalam sejarah yang dipengaruhi secara mendalam oleh mesin cetak, yang membuat distribusi dokumen lebih mudah dan meluas. Jawaban Paus Setelah meremehkan Luther sebagai "seorang Jerman mabuk yang menulis dalil-dalil itu" yang "bila ia kembali sadar, ia akan berubah pikiran," Paus Leo X memerintahkan Sylvester Mazzolini, seorang profesor teologi Dominikan, yang juga dinamai Prierias (atau Prieras), sesuai dengan nama tempat kelahirannya Priero, pada 1518, untuk menyelidiki masalahnya. Prierias mengenali perlawanan Luther yang tersirat terhadap kewibawaan paus karena berbeda pendapat dengan bula kepausan. Karena itu ia menyatakan Luther sebagai penyesat, dan menulis bantahan ilmiah terhadap dalil-dalilnya. Bantahan ini menegaskan kewibawaan paus terhadap Gereja dan menolak setiap penyimpangan daripadanya yang dianggap sebagai ajaran sesat. Luther menjawab dalam cara yang sama, sehingga berkembanglah suatu pertikaian. Sementara itu, Luther ikut serta dalam sebuah pertemuan biarawan Augustinian di Heidelberg. Di Namun karena mengalah kepada Frederick sang Pemilih, yang diharapkan oleh Paus akan menjadi Kaisar Romawi Suci berikutnya dan yang tidak rela berpisah dengan teolognya, Paus tidak menekan masalahnya lebih jauh. Kardinal Kayetanus diutus Paus untuk menerima janji ketaatan Luther di Augsburg (Oktober 1518). Luther, meskipun secara tersirat mengaku taat kepada Gereja, kini dengan berani menyangkal kewibawaan Paus, dan naik banding pertama-tama "dari Paus yang kurang pengetahuan kepada Paus yang mestinya lebih tahu" dan kemudian (28 November) kepada konsili umum. Luther kini menyatakan bahwa lembaga kepausan bukanlah bagian dari hakikat Gereja yang asli dan yang tidak dapat berubah. Karena ingin tetap memelihara hubungan baik dengan Luther, Paus membuat upaya terakhir untuk menyelesaikan konfliknya dengan Luther secara damai. Sebuah konferensi dengan pejabat tinggi kepausan, Karl von Miltitz di Altenburg pada Januari 1519 membuat Luther sepakat untuk berdiam diri selama lawan-lawannya pun demikian, menulis sebuah surat yang rendah hati kepada Paus, dan menyusun sebuah risalat yang membuktikan rasa hormatnya kepada Gereja Katolik. Ketika Johann Eck menantang rekan Luther, Carlstadt, untuk berdebat di Leipzig, Luther bergabung di situ (27 Juni–18 Juli 1519). Sementara debat berlangsung Luther menyangkal hak ilahi jabatan dan wewenang kepausan, dan berpendapat bahwa "kuasa atas kunci-kunci itu" telah diserahkan kepada Gereja (yaitu, jemaat yang setia). Ia menyangkal bahwa keanggotaan dalam Gereja Katolik Barat di bawah Paus merupakan prasyarat bagi keselamatan, dan berpegang pada keabsahan Gereja (Ortodoks) Yunani. Setelah perdebatan itu, Johann Eck mengklaim bahwa ia telah memaksa Luther untuk mengakui bahwa doktrinnya sama dengan doktrin Jan Hus yang telah dihukum mati dengan dibakar. Eck menganggap bahwa hal ini membuktikan klaimnya sendiri bahwa Luther adalah "si Hus dari Saxon" dan gembong penyesat. Luther memberi judul (dalam bahasa Inggris) The Disputation of Doctor Martin Luther on the Power and Efficacy of Indulgences, dan mengkritik dalamnya ajaran Gereja barat mengenai asas menghapuskan dosa, kuasa Paus dan lain sebagainya. Kajian mengenai Surat Paulus, terutamanya Pada mulanya Luther percaya bahwa dia akan dapat memperbarui Gereja Roma dari dalam dengan dalil-dalilnya tetapi Paus menganggap pendapatnya sesat dan mengucilkannya (ekskomunikasi dari Gereja Katolik dengan akta Exsurge Domine pada tanggal 15 Juni 1520. Pada bulan Oktober Luther membakar ijazahnya di tempat umum dan menunjukkan kesungguhannya bahwa dia tidak akan taat kepada Gereja kecuali mereka menurut kata-katanya. Kaisar Charles V meresmikan persidangan imperial Diet of Dengan bantuan rekannya, Luther bermukim di balaikota Wartburg, berdekatan dengan Erfurt. Dalam balaikota tersebut, dia menerjemahkan Alkitab Perjanjian Baru dari bahasa Yunani ke bahasa Jerman. Kemudian dia juga menerjemahkan Perjanjian Lama ke dalam bahasa Jerman. Luther mengasaskan ajarannya sendiri dengan rekannya Philip Melanchton dan meninggal pada tahun 1546. Penerjemahan Alkitab Pada tahun 1522 Luther menerbitkan terjemahan Perjanjian Baru dalam bahasa Jerman, dan pada 1534 ia dan rekan-rekannya menyelesaikan terjemahan Perjanjian Lama yang kemudian secara keseluruhan Alkitab diterbitkan. Dia terus bekerja memperbaiki terjemahan sampai akhir hidupnya.[4] Terjemahan Luther menggunakan varian dari bahasa Jerman sehari-hari, yang dimengerti baik di Jerman Utara maupun Selatan.[5] Tujuannya adalah supaya Alkitab dengan mudah diakses di Jerman, "kita menghilangkan hambatan dan kesulitan sehingga orang lain dapat membacanya tanpa hambatan."[6] Alkitab terjemahan Luther menjadi Alkitab berbahasa Jerman pertama yang diterbitkan. Dalam dua bulan sejak diterbitkan, Alkitab ini telah terjual hingga 5000 kopi. Perjamuan Kudus Salah satu hal yang dengan tegas ditolak oleh Luther dalam pekerjaan pembaharuannya pada gereja Katolik adalah ajaran gereja tentang Perjamuan Malam yang mengatakan bahwa waktu imam yang melayani Perjamuan Malam mengucapkan kata-kata penetapan "Inilah tubuhku... Inilah darahku" , maka substansi roti dan anggur secara otomatis berubah menjadi tubuh dan darah Kristus.[7] Peristiwa perubahan ini disebut transsubstansiasi.[7] Bagi Luther, yang penting adalah Kristus benar-benar hadir dalam ekaristi.[8] Jadi, bukan ajaran transsubstansiasi yang harus dipercaya, melainkan bahwa Kristus benar-benar hadir dalam ekaristi.[8] Gereja Lutheran http://id.wikipedia.org/wiki/Lutheranisme Gereja-gereja Lutheran adalah gereja-gereja yang berasaskan ajaran Martin Luther, tokoh Reformasi gereja pada abad ke-16 yang mengkritik ajaran dan praktik Gereja pada waktu itu. Ajaran Ajaran khas Martin Luther yang seringkali juga diakui sebagai ciri khas ajaran Reformasi disimpulkan dalam tiga sola, yaitu sola fide, sola gratia, dan sola scriptura, yang berarti "hanya iman", "hanya anugerah", dan "hanya Kitab Suci". Maksudnya, Luther menyatakan bahwa keselamatan manusia hanya diperoleh karena imannya kepada karya anugerah Allah yang dikerjakannya melalui Yesus Kristus, sebagaimana yang disaksikan oleh Kitab Suci. (Efesus 2:8-9 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.). Dengan demikian, Luther menolak ajaran Gereja saat itu yang menjanjikan keselamatan melalui penjualan surat-surat pengampunan dosa (indulgensia). Luther menyatakan bahwa manusia diselamatkan bukan karena amal atau perbuatannya yang baik, melainkan semata-mata oleh karena anugerah Allah. Hal ini didasarkan pada perkataan Paulus dalam Surat Roma: "Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa." (Roma 5:8) Sakramen Gereja Lutheran mengakui dua sakramen: Pembaptisan dan Perjamuan Kudus. Katekismus Lutheran mengajarkan bahwa pembaptisan adalah karya Allah, berlandaskan perkataan dan janji Kristus; sehingga dilayankan baik bagi bayi maupun orang dewasa. Gereja Lutheran percaya bahwa roti dan anggur dalam perjamuan kudus adalah sungguh-sungguh tubuh dan darah Kristus yang dianugerahkan kepada umat Kristiani untuk dimakan dan diminum, yang diperintahkan oleh Kristus sendiri. Banyak Kaum Lutheran yang melestarikan pendekatan liturgis terhadap Ekaristi. Komuni Kudus (atau Perjamuan Tuhan) dipandang sebagai tindakan sentral dari pemujaan Kristiani. Gereja Lutheran percaya bahwa roti dan anggur dalam perjamuan kudus hadir bersama dengan tubuh dan darah Yesus, bukannya menggantikan atau melambangkan tubuh dan darah-Nya belaka. Mereka mengaku dalam Apologi dari Pengakuan Augsburg:
Ikonoklasme Beberapa tokoh reformasi Protestan, khususnya Andreas Karlstadt, Huldrych Zwingli dan Yohanes Calvin mendukung penyingkiran citra-citra religius dengan mendasarkan pendapat mereka pada larangan penyembahan berhala dan pembuatan citra pahatan dari Allah dalam Dekalog (Sepuluh Perintah Allah). Hasilnya, patung-patung dan gambar-gambar dirusak dalam serangan spontan individual maupun huru-hara ikonoklastis yang tidak sah. Meskipun demikian, dalam banyak kasus citra-citra religius disingkirkan secara baik-baik oleh otoritas sipil di kota-kota dan daerah-daerah teritorial Eropa yang baru saja direformasi. Tidak seperti Gereja-Gereja Protestan lainnya, Gereja-Gereja Lutheran pada umumnya tidak begitu anti terhadap penggunaan citra-citra religius. Ini disebabkan oleh pernyataan Martin Luther sendiri bahwa orang-orang Kristen harus bebas untuk menggunakan citra-citra selama mereka tidak menyembahnya sebagai ganti Allah. Gereja-gereja Lutheran di Indonesia Selain HKBP (Huria Kristen Batak Protestan), gereja-gereja Lutheran di Indonesia umumnya menyebar di Sumatera Utara, yakni wilayah pelayanan misi RMG (Rheinische Missions-Gesselschaft) dulu. Gereja-gereja tersebut adalah GKPI (Gereja Kristen Protestan Indonesia), GKPS (Gereja Kristen Protestan Simalungun), GKPA (Gereja Kristen Protestan Angkola), GKPPD (Gereja Kristen Protestan Pakpak-Dairi), HKI (Huria Kristen Indonesia), GPKB (Gereja Punguan Kristen Batak), GKLI (Gereja Kristen Luther Indonesia), GPP (Gereja Protestan Persekutuan). Gereja-gereja di Nias dan Kepulauan Mentawai juga tergolong gereja-gereja Lutheran, yaitu BNKP (Banua Niha Keriso Protestan), AMIN (Angowulua Masehi Indonesia Nias), ONKP (Ora Niha Keriso Protestan), BKPN (Banua Keriso Protestan Nias), dan GKPM (Gereja Kristen Protestan Mentawai). Selain menjadi anggota Federasi Lutheran se-Dunia (LWF), banyak dari gereja-gereja di atas yang juga menjadi anggota PGI Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx SIAPA MAU? Siapa yang belum terima tulisan: >> Kumpulan Tulisan ke-1. >> Kumpulan Tulisan ke-2. >> Sempurnanya bu Kris. >> Kebohongan Teori Gravitasi. >> Alkitab ILT – Perjanjian Lama. MUMPUNG GRATIS. Sebab besok sudah nggak gratisan, lho. >> hakekathidupku@yahoo.co.id, |
Attachment(s) from Berita Hidup
1 of 1 File(s)