Wednesday 5 October 2011

Melewati Filter Spam

Mungkin semua orang sudah mengetahui apa itu spam. Tetapi tahukah anda, bahwa email yang akan kita kirim pun kadang tidak sampai ke inbox yang dituju hanya karena tidak bisa melewati filter spam. Lalu apa yang harus kita lakukan?
Spam adalah nama yang biasa diberikan untuk email komersial yang tidak diminta dan itu adalah masalah yang sedang merajalela di Internet untuk saat ini. Spam telah menjadi perhatian utam para penyedia layanan Internet (ISP). ISP besar kadang dapat memblokir jutaan email yang tidak diminta setiap harinya dan melakukan upaya untuk menghentikan spam sebagai prioritas mereka. Sebagian besar filter spam menggunakan sistem skor. Tiap-tiap pelanggaran memiliki skor. Semakin banyak skor pelanggaran email, semakin besar kemungkinan filter spam akan mengalihkan email (atau tidak mengantarkannya sama sekali). Sebuah pelanggaran biasanya tidak cukup untuk menandai suatu email sebagai spam. Dibutuhkan beberapa pelanggaran sehingga skornya cukup tinggi untuk memenuhi kategori sebagai spam yang sebenarnya.
Namun, tidak ada yang sempurna di dunia ini. Begitu pula dengan filter spam, yang kadang-kadang terlalu bersemangat menandai email yang sah sebagai spam. Karena itu, perlu kita ketahui hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan untuk membantu email kita supaya bisa melewati filter spam dan sampai ke inbox yang dituju.
Batasi antusiasme Anda. Hindari penggunaan kata dan kalimat yang memicu filter spam. Karena kata atau kalimat tertentu dapat menarik perhatian spammer dan itu membuat mereka menjadi alat terbaik untuk menangkap spam. Misalnya pembicaraan tentang uang dalam jumlah besar. Agar terhindar dari masalah ini Anda dapat mencari berbagai kata kunci spam. Dan yang terpenting adalah, tidak ada salahnya berbagi berita baik dan penawaran khusus kepada koleha dan klien, tetapi hilangkan semua yang tidak perlu.
Gunakan teks biasa. Email yang seluruhnya terdiri atas HTML atau gambar dan link dapat memicu alarm filter spam. HTML memang tidak masalah, sepanjang itu kode yang baik dan tidak mencakup seluruh email. Kode HTML yang asal-asalan juga merupakan sasaran empuk filter spam. Silakan  saja menggunakan kode HTML yang baik, tetapi gunakan juga teks biasa sebanyak mungkin. Itu petunjuk bagi filter spam bahwa email adalah sah. Selain itu, Anda harus mengakomodasi penerima email yang memilih untuk melihat email dalam format teks biasa.
Jangan menyertakan attachment. Hindari attachment bila memungkinkan. Spam sering berisi attachment yang berbahaya sehingga filter spam cenderung bereaksi berlebihan terhadap attachment. Link merupakan alternatif yang lebih baik jika memungkinkan.
Cek skor pengirim Anda. Skor pengirim menunjukkan reputasi Anda sebagai pengirim. Account bisnis biasa atau account pribadi mungkin tidak akan terpengaruh banyak dengan skor ini, tetapi kegiatan bisnis yang rutin mengirim email akan terpengaruh. Jika Anda termasuk, cek skor pengirim Anda secara reguler dan proaktif untuk memperbaiki kerusakan. Reputasi buruk dapat mengakibatkan email difilter, terlepas dari isinya.
Jangan mengirim spam! Jika Anda mengelola daftar email dalam jumlah besar untuk pemasaran misalnya, pastikan mereka yang ada dalam daftar menginginkan email Anda. Mengirim spam akan membuat domain dan organisasi Anda masuk ke dalam daftar hitam dan sulit untuk keluar dari daftar tersebut.
Jangan menggunakan font berwarna. Warna hitam memang tampak membosankan, tetapi sebenarnya mudah dibaca dan terlihat profesional dan bersih. Jangan terkecoh dengan pikiran bahwa font berwarna akan memberikan daya tarik supaya email Anda langsung dibaca. Memang itu mungkin saja, tapi font berwarna juga akan memancing filter spam.
Tes daftar penerima. Pada waktu Anda mengirim email atau newletter ke daftar penerima, tes email di berbagai aplikasi email client di beberapa sistem operasi sebanyak mungkin. Cukup kirim email ke diri sendiri atau ke account pengetesan dan ambil di beberapa mesin yang menggunakan sistem operasi dan email client berbeda.
Jangan menggunakan kata "Test" dalam email pengetesan. Pada waktu mengetes email atau newsletter, jangan  gunakan kata "test" dalam subjeknya. Kebanyakan filter spam akan memblokir email, terlepas dari isinya. Anda akan membuang-buang wktu berusaha memperbaiki isi email jika kata tersebut yang menjadi penyebabnya.
Tulis subjek yang ringkas. Subjek email Anda harus sespesifik mungkin. Filter spam berasumsi bahwa spammer dapat menulis kalimat subjek yang masuk akal. Namun, yang menjadi kekurangan mereka adalah detail. Semakin spesifik subjek Anda, semakin baik. Sebagai contoh, subjek "Meeting Proyek Besok" memang masuk akal, tetapi sudah umum. Subjek yang lebih baik akan menyebutkan waktu, ruang rapat, dan sebagainya. Jangan berlebihan, tetapi sertakan rincian jika memungkinkan.
Konsultasi kepada ahlinya. Bagi kebanyakan dari kita, email sah yang tersangkat oleh spam filter berarti hilangnya peluang bisnis. Jika Anda berencana melakukan pemasaran bisnis secara online, jangan sembarangan! Anda bisa saja nanti secara tidak sengaja merusak reputasi perusahaan Anda. Konsultasikan ke seseorang profesional yang mengkhususkan diri dalam pemasaran online untuk membuat Anda disisi yang tepat.