Sepasang pelajar sekolah menengah atas (SMA) di Kediri, Jawa Timur diduga menjadi aktor dan aktris video porno. Dalam sepekan ini, film biru yang mempertontonkan adegan cabul siswa-siswi berdurasi 4 menit 50 detik, telah menghebohkan masyarakat Kota Kediri.
Cukup dengan ponsel yang memiliki fitur bluetooth dan infra red, file berbentuk 3gp dengan kapasitas 3,51 MB tersebut, bisa digandakan ke ponsel lain. Pemandangan itu yang kini terjadi di sebagian pelajar Kediri.
Tidak sedikit siswa dan siswi bergerombol, hanya untuk melampiaskan rasa penasaranya menonton adegan pelajar mesum yang informasinya berasal dari salah satu sekolah favorit di Kota Kediri. Ada yang menonton ramai-ramai, dan tidak sedikit yang sengaja meminta copynya. Judul file itu sendiri adalah SMA 6.
Adegan mesum di siang bolong ini diduga dilakukan di sebuah kedai lesehan di tengah perkebunan. Tempat ini ditengarai berada di sekitar Gunung Klotok yang dari pantauan memang banyak berdiri warung kecil serupa. "Kalau diamati memang seperti di sekitar Gunung Klotok," tutur Irfan.
Dalam adegan itu, sepasang siswa-siswi ini tidak sampai melepas seluruh seragam sekolah yang dikenakan. Dengan memelorotkan celana panjangnya, dan diikuti membuka beberapa kancing seragam dan menarik bra serta menyingkap rok pasanganya, "aktor dan aktris" porno ini kemudian duduk saling tindih (pangku) berhadapan.
Keduanya melakukan hubungan lazimnya suami istri dengan style duduk, dengan perempuan di atas. Yang mengejutkan, usai menyalurkan hasratnya, keduanya membuang tisu yang tampak ternoda darah, yang diduga darah perawan.
Dari seragam yang dikenakan, diduga sepasang siswa-siswi mesum itu merupakan warga salah satu sekolah favorit di Kota Kediri. "Kalau judul file yang saya dapatkan SMA 6. Tapi saya tidak berani memastikan apakah pemainya dari sana," pungkas Irfan.
Kasat Intelkam Kepolisian Resor Kota Kediri Ajun Komisaris Polisi Paidi dikonfirmasi terpisah membenarkan adanya peredaran video porno di Kediri dengan pemain berseragam sekolah. Namun kendati demikian, polisi belum mengambil langkah hukum sebelum ada laporan yang masuk. "Kita akan koordinasi dengan reskrim. Kita sedang menyelidiki, apakah itu benar pelajar Kediri, atau hanya mirip saja," ujarnya.
sumber