Saturday 15 October 2011

[liputan6] ALLAH MARAH MELALUI NABINYA [1 Attachment]

 
[Attachment(s) from Berita Hidup included below]

ALLAH MARAH MELALUI NABINYA

Nabi adalah jurubicara atau pembawa pesan ALLAH untuk disampaikan kepada umat ALLAH. Dan berbagai macam ekspresi ALLAH, baik dalam rangka memberikan peraturan atau nasehat, teguran, keluh-kesah ALLAH, kemarahan, kegusaran hati ALLAH, umpatan ALLAH, hiburan ALLAH, ramalan ALLAH hingga ancaman hukuman selalu ALLAH sampaikan melalui nabiNYA.

 

Jadi, seorang nabi bukan hanya menyampaikan kata-kata yang halus saja, melainkan sampai kata-kata yang paling kasar juga. Mari kita pelajari Alkitab;

 

>> Pernahkah anda membayangkan kesusahan bangsa Mesir oleh kehadiran nabi Musa yang datang-

      datang untuk menimpakan 10 macam malapetaka Mesir yang kita kenal dengan 10 tulah Mesir?

      Jika anda orang Mesir dan saya nabi Musa yang mengirimkan lalat, katak, nyamuk, air darah,

      hingga kematian anak sulung anda, maka manakah yang lebih baik antara tulah-tulah itu dengan

      kata-kata kasar saya terhadap bung Stenly? Buka kembali Alkitab anda, pelajari baik-baik dan

      renungkanlah secara mendalam.

 

      Apa sih hebatnya anda orang Indonesia dengan orang Mesir di zaman Musa, jika sebagai orang

      Kristen anda buta sama sekali terhadap Alkitab anda? Apa bedanya anda dengan orang non

      Kristen yang juga nggak paham Alkitab? Apakah yang demikian itu bukan merupakan tamparan

      dan penghinaan bagi ALLAH, jika pengenalan anda akan kekasih anda masih lebih baik dari pada

       pengenalan anda akan ALLAH? Bagaimana anda hendak menjadi pemberita Injil dengan

       pengetahuan yang pas-pasan begini? Apakah ALLAH masih belum cukup alasan buat

       menimpakan 10 tulah Mesir itu kepada anda? – Renungkanlah dan bertobatlah.

 

>> Untuk menyelamatkan orang Israel, ALLAH mengajak mereka mengelilingi padang gurun dengan

      air minum dan makanan yang selalu kekurangan selama 40 tahun. Nah, manakah yang lebih berat

      dengan menanggung kata-kata ejekan saya terhadap bung Stenly, yang nyata-nyata anaknya

      Firaun? Baru sedikit saja ALLAH menyampaikan kegusaran hatiNYA, anda sudah tidak tahan.

 

       >> Zakharia 1:15       tetapi sangat besar murka-Ku terhadap bangsa-bangsa yang merasa dirinya

                                            aman, yang, sementara Aku murka sedikit, telah membantu menimbulkan

                                            kejahatan.

 

>> Bilangan 11:4              Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus;

                                            dan orang Israelpun menangislah pula serta berkata: "Siapakah yang akan

                                            memberi kita makan daging?

 

       Siapakah yang membisiki nabi Musa untuk menuliskan kata-kata: "bajingan?"

 

>> 1Raja-raja 14:10        Maka Aku akan mendatangkan malapetaka kepada keluarga Yerobeam. Aku

                                            akan melenyapkan dari pada Yerobeam setiap orang laki-laki, baik yang

                                            tinggi maupun yang rendah kedudukannya di Israel. Aku akan menyapu

                                            keluarga Yerobeam seperti orang menyapu tahi  sampai habis.

 

>> Zefanya  1:17               Aku akan menyusahkan manusia, sehingga mereka berjalan seperti orang

                                           buta, sebab mereka telah berdosa kepada TUHAN. Darah mereka akan

                                           tercurah seperti debu dan usus mereka seperti tahi.

 

       Siapakah yang ngomong: "Tahi?"

 

>> Yehezkiel  23:18          Oleh karena ia melakukan persundalannya dengan terang-terangan dan

                                            memperlihatkan sendiri auratnya, maka Aku menjauhkan diri karena jijik dari

                                            padanya, seperti Aku menjauhkan diri dari adiknya.

                        23:19             Ia melakukan lebih banyak lagi persundalannya sambil teringat kepada masa

                                            mudanya, waktu ia bersundal di tanah Mesir.

                        23:20             Ia berahi kepada kawan-kawannya bersundal, yang auratnya seperti aurat

                                            keledai dan zakarnya seperti zakar kuda.

                         23:21            Engkau menginginkan kemesuman masa mudamu, waktu orang Mesir

                                            memegang-megang dadamu dan menjamah-jamah susu kegadisanmu.

 

Bagaimana dengan umpatan Yohanes Pembaptis dan TUHAN YESUS?

 

>> Matius  3:7   Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis,

                              berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang

                              mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan

                              datang?

 

>> Matius  23:33              Hai kamu ular-ular, hai kamu keturunan ular beludak! Bagaimanakah

                                            mungkin kamu dapat meluputkan diri dari hukuman neraka?

 

>> Kisah  23:3    Membalas itu Paulus berkata kepadanya: "Allah akan menampar engkau, hai tembok

                             yang dikapur putih-putih! Engkau duduk di sini untuk menghakimi aku menurut

                             hukum Taurat, namun engkau melanggar hukum Taurat oleh perintahmu untuk

                             menampar aku."

 

       Ini Paulus memaki imam besar.

 

KELUH-KESAH ALLAH:

 

>> Yesaya 1:2    Dengarlah, hai langit, dan perhatikanlah, hai bumi, sebab TUHAN berfirman: "Aku

                              membesarkan anak-anak dan mengasuhnya, tetapi mereka memberontak terhadap

                             Aku.

                  1:3        Lembu mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak; keledai mengenal palungan yang

                             disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak memahaminya."

                   1:4       Celakalah bangsa yang berdosa, kaum yang sarat dengan kesalahan, keturunan yang

                              jahat-jahat, anak-anak yang berlaku buruk! Mereka meninggalkan TUHAN, menista

                             Yang Mahakudus, Allah Israel, dan berpaling membelakangi Dia.

                    1:5      Di mana kamu mau dipukul lagi, kamu yang bertambah murtad? Seluruh kepala sakit

                             dan seluruh hati lemah lesu.

                   1:6       Dari telapak kaki sampai kepala tidak ada yang sehat: bengkak dan bilur dan luka

                              baru, tidak dipijit dan tidak dibalut dan tidak ditaruh minyak.

 

>> Yesaya 42:14               Aku membisu dari sejak dahulu kala, Aku berdiam diri, Aku menahan hati-Ku;

                                            sekarang Aku mau mengerang seperti perempuan yang melahirkan, Aku

                                              mau mengah-mengah dan megap-megap.

 

SIAPAKAH SAYA?

 

Saudaraku, saya ini sama seperti Musa, para nabi dan para rasul yang membaktikan hidupnya untuk kemuliaan nama TUHAN. Kalau saja saya ini nggak perlu mencari makan dan membayar warnet, pastilah saya bisa melayani anda secara 24 jam nonstop sama seperti nabi Musa. Jika anda minta didoakan, saya akan mendoakannya. Jika anda meminta nasehat, saya menasehatinya. Pendek kata anda semua saya layani dan perlakukan dengan segenap hati dan sebaik-baiknya. Tidak ada permintaan tolong rupa apa saja yang saya tolak. Namun begitu ada kesalahan sedikit saja, anda sudah hendak melempari saya dengan batu.

 

Saudaraku, adakah saya ini bekerja untuk keperluan perut saya? Adakah saya bekerja untuk keperluan keluarga saya? Adakah saya mencari kemuliaan buat diri saya sendiri? Adakah pekerjaan ini pekerjaan saya? Jika anda Kristen seharusnya anda tahu kalau pekerjaan ini adalah pekerjaan TUHAN. Dan setiap Pekerja TUHAN pasti diperlengkapi dengan ROH KUDUS. Sebab jika tidak demikian maka pekerjaan itu takkan pernah bisa memecahkan masalah apapun. Karena itu, jika saya berbicara, jika saya menasehati, bahkan jika saya marah, alangkah baiknya jika anda sanggupkan untuk berpikir atau memperkirakan atau menduga-duga, adakah itu juga dari ALLAH atau diri saya sendiri?!

 

Jika ketika saya berkata-kata yang baik anda bisa berkata itu dari ROH KUDUS, masakan ROH KUDUS tidak bisa dan tidak boleh menyampaikan kekesalan hatiNYA melalui saya? Pernahkah anda berpikir bahwa ayat-ayat dalam Alkitab itu milik ALLAH, bukannya milik saya?! Nah, jika itu milik ALLAH lalu kata-kata itu dijungkirbalikkan oleh orang, tidakkah ALLAH bisa marah juga, selain saya?!

 

Dan jika saya ini berasal dari ALLAH, lalu anda menolak saya, tidakkah itu sama dengan anda menolak ALLAH?

 

>> 1Samuel   8:7               TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah perkataan bangsa itu

                                            dalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab bukan engkau

                                            yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku

                                            menjadi raja atas mereka.

 

>> Matius 10:40               Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa

                                            menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku.

                    10:41 Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah

                                            nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia

                                            akan menerima upah orang benar.

                     10:42                Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang

                                            yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia

                                            tidak akan kehilangan upahnya dari padanya."

 

MAKA SAYAPUN BERTANYA:

 

Adakah pengutusan saya ini hanya untuk menyampaikan kata-kata yang menyenangkan hatimu saja?!

 

>> 1Raja-raja 18:17        Segera sesudah Ahab melihat Elia, ia berkata kepadanya: "Engkaukah itu,

                                           yang mencelakakan Israel?"

                          18:18           Jawab Elia kepadanya: "Bukan aku yang mencelakakan Israel, melainkan

                                           engkau ini dan kaum keluargamu, sebab kamu telah meninggalkan perintah-

                                           perintah TUHAN dan engkau ini telah mengikuti para Baal.

 

>> 1Raja-raja 22:4           Lalu katanya kepada Yosafat: "Maukah engkau pergi bersama-sama aku

                                            untuk memerangi Ramot-Gilead?" Jawab Yosafat kepada raja Israel: "Kita

                                            sama-sama, aku dan engkau, rakyatku dan rakyatmu, kudaku dan kudamu."

                          22:5              Tetapi Yosafat berkata kepada raja Israel: "Baiklah tanyakan dahulu firman

                                           TUHAN."

                          22:6              Lalu raja Israel mengumpulkan para nabi, kira-kira empat ratus orang

                                            banyaknya, kemudian bertanyalah ia kepada mereka: "Apakah aku boleh

                                            pergi berperang melawan Ramot-Gilead atau aku membatalkannya?" Jawab

                                            mereka: "Majulah! Tuhan akan menyerahkannya ke dalam tangan raja."

                          22:7              Tetapi Yosafat bertanya: "Tidak adakah lagi di sini seorang nabi TUHAN,

                                            supaya dengan perantaraannya kita dapat meminta petunjuk?"

                         22:8               Jawab raja Israel kepada Yosafat: "Masih ada seorang lagi yang dengan

                                            perantaraannya dapat diminta petunjuk TUHAN. Tetapi aku membenci dia,

                                            sebab tidak pernah ia menubuatkan yang baik tentang aku, melainkan

                                             malapetaka. Orang itu ialah Mikha bin Yimla." Kata Yosafat: "Janganlah raja

                                             berkata demikian."

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

SEGALA SESUATU HALAL BAGIKU

JAWABAN SAYA:

 

>> 1Korintus 6:12   Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala

                                   sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh

                                    suatu apapun.

 

Bung Stenly, saya tidak keberatan mengenai terjemahan anda: "Segala sesuatu mungkin bagiku" untuk "segala sesuatu halal bagiku" sekalipun kelihatannya terjemahan anda yang paling unik sendiri, yang berusaha meninggikan diri di atas sarjana-sarjana penerjemah Alkitab di seluruh dunia. Tapi bukan disitu yang saya permasalahkan, melainkan jika itu dikaitkan dengan perzinahan, sehingga seolah-olah bagi Paulus halal untuk berzinah. Ini yang sama sekali nggak nalar untuk standart nalar yang sehat. Sebab dalam konteks itu rasul Paulus sedang membicarakan berbagai macam dosa, bukan cuma dosa percabulan saja.

 

Ini adalah terjemahan dari ILT – Indonesia Literatur Terjemahan, yang konon mendekati teks aslinya. Dan tentang lembaga ILT ini bisa anda baca dari artikel yang dibawahnya lagi.

 

ILT               Segala sesuatu halal bagiku, tetapi tidak semuanya berguna. Segala sesuatu

                     halal bagiku, tetapi aku tidak mau dikuasai oleh apa pun. Makanan untuk perut, dan perut

                      untuk makanan, tetapi Elohim sekaligus akan melenyapkan hal ini dan hal-hal itu. Dan

                      tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh.

 

Ini dari berbagai versi Alkitab:

 

BIS                     Ada yang berkata bahwa setiap orang boleh melakukan segala sesuatu. Tetapi

                            bagi saya tidak semuanya berguna. Jadi meskipun saya boleh melakukan apa

                            saja, tetapi saya tidak mau membiarkan diri saya dikuasai oleh apapun.

 

FAYH                 Saya dapat berbuat sekehendak hati, seandainya Kristus tidak mengatakan,

                            "Jangan", tetapi beberapa hal tertentu tidak baik bagi saya. Sekalipun saya

                             dibolehkan, saya tidak akan melakukannya kalau saya merasa bahwa hal itu

                             mungkin menguasai saya, sehingga sukar bagi saya untuk melepaskannya.

 

DRFT_WBTC      Segala sesuatu diperbolehkan bagiku, tetapi tidak semuanya berguna. Segala

                                sesuatu diperbolehkan bagiku, tetapi aku tidak akan membiarkannya

                                menguasai aku.

 

TL                       Maka "Segala sesuatu halal bagiku," tetapi bukan semuanya itu berfaedah.

                            "Segala sesuatu halal bagiku," tetapi aku ini tiada mau takluk ke bawah kuasa

                             barang sesuatu pun.

 

KSI                    Segala sesuatu halal bagiku, tetapi tidak semuanya mendatangkan faedah.

                           Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak mau diperhamba oleh sesuatu pun.

 

DRFT_SB                Maka segala sesuatu menjadi bagiku tetapi bukan semuanya berfaedah

                                    maka segala sesuatu menjadi halal bagiku tetapi aku ini tiada mau

                                    diperintahkan oleh sesuatu.

 

BABA                        Sgala perkara ada halal sama sahya, ttapi bukan-nya smoa-nya kasi fa'idah.

                                   Sgala perkara ada halal sama sahya; ttapi sahya ini ta'mau kna prentah oleh

                                   apa-apa.

 

KL1863{1Ko 10:23}  Adapon segala perkara itoe halal sama akoe, tetapi boekan segala itoe

                                    berpatoetan; segala perkara itoe halal sama akoe, tetapi tiada akoe kasih

                                    dirikoe talok dibawah koeasa barang satoenja djoega.

 

KL1870                 Bahwa segala perkara halal djoega bagaikoe, tetapi boekan segala perkara

                               adalah goenanja; segala perkara halal djoega bagaikoe, tetapi tidak koeberi

                               dirikoe ditalokkan kabawah barang soeatoenja.

 

DRFT_LDK          Tijap 2 sasawatu 'itu hhalal padaku, tetapi tijap 2 sasawatu 'itu tijada lajikh:

                                segala sasawatu 'itu hhalal padaku, tetapi tijada 'aku 'ini 'akan memberij

                                diriku deghalibkan 'awleh barang sa`awrang.

 

ENDE                    Segalanja halal bagiku. Memang, tetapi bukan segalanja berfaedah. Segalanja

                                halal bagiku. Memang, tetapi aku tidak mau dikuasai suatupun.

 

TB_ITL_DRF           Segala <3956> sesuatu halal <1832> bagiku <3427>, tetapi <235> bukan

                                     <3756> semuanya <3956> berguna <4851>. Segala <3956> sesuatu halal

                                     <1832> bagiku <3427>, tetapi <235> aku tidak <3756> membiarkan

                                     diriku diperhamba <1850> oleh <5259> suatu apapun.

 

TL_ITL_DRF            Maka "Segala sesuatu <3956> halal <1832> bagiku <3427>," tetapi

                                     <235> bukan <3756> semuanya <3956> itu berfaedah <4851>. "Segala

                                     sesuatu <3956> halal <1832> bagiku <3427>," tetapi <235> aku <1473>

                                      ini tiada <3756> mau takluk <1850> ke bawah <5259> kuasa barang

                                      <5100> sesuatu pun.

 

AV#                             All things <3956> are lawful <1832> (5748) unto me <3427>, but <235>

                                     all things <3956> are <4851> (0) not <3756> expedient <4851> (5719):

                                     all things <3956> are lawful <1832> (5748) for me <3427>, but <235> I

                                     <1473> will <1850> (0) not <3756> be brought under the power <1850>

                                     (5701) of <5259> any <5100>. {expedient: or, profitable}

 

BBE                            I am free to do all things; but not all things are wise. I am free to do all

                                    things; but I will not let myself come under the power of any.

 

MESSAGE                Just because something is technically legal doesn't mean that it's spiritually

                                    appropriate. If I went around doing whatever I thought I could get by with,

                                    I'd be a slave to my whims.

 

NKJV                     All things are lawful for me, but all things are not helpful. All things are

                                lawful for me, but I will not be brought under the power of any.

 

PHILIPS                As a Christian I may do anything, but that does not mean that everything is

                                good for me. I may do everything, but I must not be a slave of

                                anything.RWEBSTRAll things are lawful to me, but all things are not

                                expedient: all things are lawful for me, but I will not be brought under the

                                power of any.

 

GWV                     Someone may say, "I'm allowed to do anything," but not everything is

                               helpful. I'm allowed to do anything, but I won't allow anything to gain control

                               over my life.NET"All things are lawful for me"* – but not everything is

                               beneficial. "All things are lawful for me" – but I will not be controlled by

                               anything.

 

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

 

KITAB SUCI ILT

 

>> http://yalensa.org/kitab-suci/

 

KEKHASAN KITAB SUCI INI
Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru versi ILT (Indonesian Literal Translation) adalah Kitab Suci yang memiliki kekhasan, yaitu menampilkan nama diri Tuhan Pencipta Alam Semesta, sesuai dengan apa yang tersurat dalam bahasa aslinya dan apa yang tersirat dalam bahasa tutur tokoh-tokoh Kitab Suci pada zaman Perjanjian Baru. Yang dimaksud dengan hal ini adalah penulisan tetragrammaton hwhy dengan transliterasi YAHWEH. Dalam Perjanjian Baru, sungguhpun kebanyakan peneliti Kitab Suci mengasumsikan bahwa bahasa asli penulisannya adalah bahasa Yunani, di sana sini tetap kami munculkan nama YAHWEH, karena kami berpendapat bahwa di tempat-tempat tersebut pastilah yang dimaksud oleh para penutur bahasa (tokoh-tokoh Perjanjian Baru) pada waktu itu adalah YAHWEH itu sendiri.

Kekhasan lainnya dari Kitab Suci ini adalah versinya yang lebih mendekati literal. Maksudnya, para penerjemah Kitab Suci ini dalam anugerah Tuhan telah berusaha seliteral mungkin melakukan penerjemahan kata demi kata dari bahasa aslinya. Kitab Suci ini berusaha menampilkan agar setiap kata bahasa asli dapat muncul terwakili dalam bahasa Indonesianya, bahkan untuk kata yang oleh banyak orang dianggap tidak terlalu penting, yaitu kata hubung “dan/tetapi/lalu/juga/bahkan/adapun/ maka”.

BAGAIMANA KITAB SUCI INI BERADA DI TANGAN SAUDARA

Latar Belakang
Kitab Suci berisi firman Tuhan yang sanggup memberi kehidupan dan membangkitkan iman para pembacanya. Oleh karenanya, kita patut bersyukur kepada Tuhan atas berkat-Nya yang memungkinkan kita dapat membaca Kitab Suci dalam bahasa Indonesia. Kita juga mensyukuri dan terus mendoakan lembaga-lembaga yang telah sekian lama melaksanakan penerjemahan dan penerbitan Kitab Suci di Indonesia, yang telah sangat menjadi berkat bagi bangsa ini. Namun demikian, mengingat akan kebutuhan untuk memunculkan kembali nama diri Tuhan Pencipta Alam Semesta di dalam Kitab Suci, sebagaimana fitrahnya sebuah nama diri, yang tidak selayaknya diterjemahkan, maka beberapa kalangan telah berusaha memohon dan mendesak kepada lembaga-lembaga penerjemahan/penerbitan Kitab Suci yang ada, untuk dapat menerbitkan Kitab Suci yang menuliskan nama YAHWEH. Akan tetapi, karena satu dan lain hal, permohonan-permohonan itu tidak mendapat jawaban yang memuaskan.

Penyatuan Visi untuk Melaksanakan Penerjemahan
Oleh karena beberapa kalangan menganggap bahwa hal tersebut di atas adalah kebutuhan yang sangat mendesak, maka mereka mulai mengadakan berbagai pertemuan terbatas untuk menggagas sebuah pertemuan yang lebih besar guna membahas masalah tersebut secara lebih komprehensif. Maka pada tanggal 12-13 Februari 2004 diadakanlah Sarasehan Penerjemahan Kitab Suci diWisma Kinasih, Caringin, Jawa Barat, yang dihadiri oleh lebih kurang 250 hamba-hamba Tuhan dan para pendoa syafaat dari berbagai denominasi gereja, baik dari Jakarta maupun dari daerah-daerah lainnya. Hasil sarasehan tersebut mengarah pada penyatuan visi dan keputusan untuk menerjemahkan Kitab Suci dalam versi yang lain.

Langkah-Langkah Persiapan
Untuk menaungi usaha penerjemahan/penerbitan tersebut diperlukan sebuah institusi resmi. Maka langkah pertama yang ditempuh adalah mendirikan sebuah Yayasan, yang diberi nama Yayasan Lentera Bangsa. Yayasan ini didirikan berdasarkan Akta Notaris Hartanti Kuntoro, SH. No.3 tanggal14 Mei 2004 dengan Akta Perbaikan No. 4 tanggal 30 Juli 2004. Yayasan Lentera Bangsa mendapatkan pengesahan dari Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Nomor: C-607.HT.01.02.Th 2004 tertanggal 8 September 2004,
dengan Tambahan Berita Negara RI tanggal 19/10-2004 No.84. Selanjutnya, Yayasan Lentera Bangsa mendaftarkan diri kepada Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Departemen Agama Republik Indonesia, dan menerima Keputusan Dirjen Bimas Kristen Departemen Agama RI bernomor: DJ III/Kep/HK/00.5/308/3171/2005 tertanggal 29 September 2005.

PENGANTAR
Setelah institusi resmi didirikan, maka mulailah kami mencari dan mengumpulkan tenaga-tenaga penerjemah yang kompeten dan bersedia melaksanakan tugas mulia ini. Sementara itu kami juga berusaha mencari naskah acuan, karena untuk usaha penerjemahan ini kami harus menetapkan naskah sumber yang mana yang akan dijadikan acuan, berhubung banyaknya naskah sumber yang dipakai oleh para penerjemah Kitab Suci pada umumnya. Maka akhirnya, kami sepakat untuk memilih naskah-naskah sumber yang sejauh ini dipakai oleh KING JAMES VERSION (KJV), yaitu yang dipakai juga oleh The Interlinear Bible (Jay P. Green), yaitu Masoretic Text (naskah sumber berbahasa Ibrani untuk PL) dan Textus Receptus (naskah sumber berbahasa Yunani untuk PB). Akan halnya dalam PB Kitab Suci ini memuat juga nama YAHWEH, hal itu oleh karena kami juga mengambil HNT (Hebrew New Testament) sebagai rujukan.

Pemilihan Versi Terjemahan
Sangat besar anugerah Tuhan bagi kami yang ketika itu bingung menentukan versi Kitab Suci apayang akan kami terbitkan. Namun melalui internet, kami dapat berkomunikasi dengan Bapak Jay P.Green, Sr. dan dapat mengenal beliau sebagai penerjemah Kitab Suci yang kukuh berpegang pada prinsip penerjemahan literal. Inilah petunjuk Tuhan bagi kami, versi literal inilah yang akhirnya kami tetapkan sebagai pilihan, sekalipun kami sadar bahwa tidaklah mungkin sebuah penerjemahan Kitab Suci dapat menghasilkan terjemahan dalam bahasa sasaran secara literal seratus persen. Oleh karenanya pula, untuk versi ILT (Indonesian Literal Translation) ini, kami menambahkan dengan sedikit keterangan, “…lebih mendekati literal.”

MOU dengan Jay P. Green
Untuk merealisasi kerjasama dengan Bapak Jay P. Green, Sr, maka kami menemui beliau di Lafayette, Indiana, USA. Dan dalam pertemuan tersebut akhirnya kami, Yayasan Lentera Bangsa, dan Bapak Jay P. Green, Sr. selaku pemegang copyright The Interlinear Bible, telah menyepakati dan menandatangani sebuah MOU tertanggal 21 September 2005. Beliau juga meminta agar kedua edisi lainnya dari Kitab Suci yang beliau terbitkan, yaitu: A Literal Translation of the Bible dan KJ3-Literal Translation Bible, turut dicantumkan sebagai naskah acuan pada hasil terjemahan yang akan kami terbitkan.

Tim Penerjemah
Tim Penerjemah Kitab Suci ini merupakan komposisi dari beberapa orang yang mengasihi dan takut akan Tuhan serta bertanggung jawab. Di samping itu mereka memang terpilih karena kualifikasi mereka dalam penguasaan: bahasa Ibrani, bahasa Yunani, bahasa Inggris, bahasa Indonesia dan teologi. Dari tim ini, ada sebagian yang hanya bertugas sebagai penerjemah saja, tetapi sebagian lagi terusmelaksanakan tugas sebagai korektor dan editor. Namun, dalam pekerjaan yang kudus ini, para penerjemah sadar betul, bahwa kekuatan dan kemampuan mendasar yang menopang mereka adalah yang berasal dari Roh YAHWEH sendiri. Kekuatan dan kemampuan yang Tuhan infuskan kepada para penerjemah itulah yang memungkinkan mereka dapat merampungkan tugas yang dipercayakan itu dengan baik.

Proses Penerjemahan
Setelah melakukan penerjemahan, maka terhadap naskah-naskah hasil terjemahan tersebut dilakukan koreksi oleh para korektor, yang umumnya mempunyai kemapuan eksegese yang tinggi, atau paling tidak, mereka dibantu oleh alat bantu seperti “Bible Work”. Terhadap hasil ini masih diadakan beberapa kali koreksi silang di antara para korektor. Setelah itu, terhadap naskah tersebut dilakukan editing. Proses ini merupakan proses yang paling berat dilakukan, oleh karena di sinilah problema problema penerjemahan yang paling serius muncul. Hal itu umumnya berkaitan dengan nas-nas yang sulit diterjemahkan, yang ternyata menurut keterangan berbagai sumber yang dapat dipercaya, hal itu terjadi akibat kerusakan naskah sumber (karena tua dan lapuk, sehingga ada penggalan-penggalan yang hilang, atau karena kesalahan pada saat penyalinan/transmisi oleh tangan para penyalin yang tentu saja masih menggunakan peralatan tulis sederhana dan kuno). Namun setiap persoalan akhirnya dapat ditemukan jalan keluarnya lewat diskusi-diskusi yang alot. Belum lagi keputusan-keputusan penting
untuk penyeragaman istilah-istilah agar konsisten, juga penyelarasan berbagai ketentuan dan langgam bahasa Indonesia. Maka pada tahap ini paling sering terjadi diskusi berkepanjangan. Karena seringkali ditemui fakta bahwa ketentuan-ketentuan bahasa sasaran tidaklah mudah untuk diterapkan dalam ranah teologi. Sesudah tahapan itu, naskah-naskah tersebut dicetak secara terbatas untuk diberikan kepada pembaca umum. Hasil dan masukan dari pembaca umum ini, melalui diskusi para editor dipertimbangkan untuk diterima atau diabaikan. Kemudian setelah itu naskah diformat dalam format cetak yang akan diterbitkan. Setelah itu, dilakukan lagi pencetakan terbatas untuk diberikan kepada para korektor format. Dan setelah diadakan perbaikan-perbaikan yang diperlukan dalam format cetak tersebut, maka naskah telah siap untuk dicetak.
Dari proses ini dan dari pendapat beberapa ahli, nyatalah bahwa penerjemahan Kitab Suci bukanlah sesuatu yang dapat terjadi sekaligus sempurna. Agaknya, sebuah hasil penerjemahan Kitab Suci itu, perlu selalu mengalami editing ulang, dan editing ulang lagi. Jadi, apabila dalam edisi pertama ini, para pembaca masih mendapatkan banyak kesalahan, mohon agar hal tersebut diinformasikan secara tertulis kepada kami, supaya pada cetakan berikutnya kami dapat menerbitkan edisi perbaikan.

PENULISAN NAMA DIRI DAN ISTILAH-ISTILAH PENTING
Nama YAHWEH dan Nama YESUS
Karena hwhy adalah nama diri Tuhan Pencipta Alam Semesta, maka Kitab Suci ini
mentransliterasikannya dengan huruf kapital semuanya: YAHWEH. Begitu pula, karena YESUS adalah nama diri dari YAHWEH yang menjelma jadi manusia untuk menjadi Mesias sang Juruselamat, maka nama YESUS pun ditulis dengan huruf kapital semuanya: YESUS. Sedangkan untuk panggilan Roh Kudus, tidak ada nas dan analisa yang menyatakan bentuk nama diri-Nya, sehingga dua kata inidituliskan dengan huruf kapital hanya pada awal setiap katanya saja: Roh Kudus. Demikian pula kata Kristus, oleh karena kata ini bukanlah nama diri, tetapi nama generik, maka kata ini dituliskan dengan huruf kapital hanya pada awalnya saja: Kristus.

Sebutan Elohim
Kata Elohim adalah nama generik, yang sebenarnya dapat diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa sasaran. Contoh ke dalam bahasa Yunani (dalam Septuaginta), kata ini diterjemahkan menjadi Qeoj/Qeon. Ke dalam bahasa Inggris, menjadi God. Tetapi ke dalam bahasa Indonesia terasa kurang pas bila diterjemahkan ilah (kecuali tentunya ketika kata elohim dalam naskah asli sedang benar-benar menunjuk
ilah-ilah lain selain Yang Mahakuasa, maka kata itu memang tepat bila diterjemahkan ilah). Di sisi lain, kata Elohim ini rupanya mempunyai kekhasan, yaitu bentuknya jamak (nomina plural) tetapi fungsinya tunggal (selalu diikuti kata kerja dalam bentuk singular). Kekhasan kata ini memberi gambaran yang sangat akurat terhadap konsep ketuhanan orang Kristen, yaitu Trinitas. Inilah salah satu bukti mengapa orang Kristen mempercayai bahwa sejak zaman PL, Kitab Suci sudah menjelaskan konsep ketuhanan yang Tri-tunggal. Itulah sebabnya, sangatlah tepat apabila kata Elohim ini, mengingat bentuk dan fungsinya yang khas, tidak diterjemahkan, sebaliknya diupayakan untuk menjadi kata serapan dalam kosa kata baru bahasa Indonesia. Mengenai penulisan kata Elohim dalam PB, Kitab Suci ini mengambil HNT (Hebrew New Testament) sebagai sumber rujukan.

Penulisan Kata Torat Kata trwT (torat), yang dalam naskah sumber lebih punya makna pengajaran, dalam terjemahan ke dalam bahasa Yunani (Septuaginta) menjadi nomoj/nomon dalam bahasa Inggris menjadi law dan dalam Kitab Suci ini dikembalikan pada transliterasi kata aslinya, yaitu: torat (KBBI: taurat). Kata ini sebenarnya sudah dipakai dalam versi-versi penerjemahan terdahulu, hanya saja, kata ini tidak konsisten
dituliskan Taurat, melainkan sering berganti dengan kata hukum, atau penggabungan keduanya (hukumTaurat). Dan sayangnya, setiap kali kata ini ditulis Taurat, selalu ketika berada dalam konotasi negatip, sebaliknya ketika berada dalam konotasi positip, tidak ditulis Taurat, melainkan hukum, sehingga menimbulkan kesan bahwa torat itu buruk/jelek. Padahal Tuhan YESUS tidak mengatakan demikian. Demi mengembalikan kepada makna yang benar, dan membangun kesan bahwa yang buruk/ jelek bukanlah toratnya, melainkan pelaksanaannya yang bersifat legalistik, maka semua kata trwT
(torat) dan kata nomoj/nomon dalam Kitab Suci ini dituliskan: torat.

Penulisan Kata Gereja
Kitab Suci ini mengemukakan kata gereja (ekklhsia) sesuai dengan apa yang ada. Sebuah kata yang sangat penting dan menduduki posisi sentral dalam kosa kata Kristiani, tetapi sayang tidak tertulis dalam Kitab Suci versi-versi terdahulu. Kata ini perlu diekspos dalam Kitab Suci, supaya pengertiannya secara teologis tidak kabur, sebagaimana anggapan dunia sekuler sekarang ini. Dunia sekuler memaknai gereja hanya sebagai bangunan/gedung. Padahal makna ekklhsia (gereja) yang sesungguhnya adalah “orang atau umat yang dipanggil keluar dari kegelapan kepada terang Tuhan yang ajaib”. Kata ini ke dalam bahasa Spanyol ditransliterasi menjadi iglesia, dan ke dalam bahasa Portugis menjadi igreja, lalu ke bahasa Indonesia menjadi gereja.

Penulisan Beberapa Istilah Khusus Lainnya
Kata euaggelisthj (penginjil) juga diungkap dalam Kitab Suci ini. Begitu pula dengan istilah mengampunkan dosa/kesalahan, istilah ini dipakai dengan pengertian bahwa yang diampuni adalah manusianya, sedangkan dosa/kesalahannya diampunkan.
Kesulitan Penerapan Ketentuan Bahasa Indonesia Berhubung Kitab Suci berada dalam ranah teologis, maka bahasa Kitab Suci pun berada dalam ranah yang bersifat teologis. Ada premis khusus seperti misalnya dalam penulisan huruf kapital. Huruf kapital pada umumnya ditulis untuk menunjukkan kebesaran/keagungan/ketuhanan, selain untuk
menuliskan nama diri. Hal-hal lain di luar itu, tidak perlu dituliskan dengan huruf kapital, karena bisa menimbulkan tafsir bahwa yang diungkapkan dengan huruf kapital itu adalah sesuatu yang bersifat ketuhanan, padahal sesungguhnya belum tentu demikian. Itu sebabnya penulisan huruf besar selain untuk nama diri, agak dihindari dalam Kitab Suci ini. Dan hal ini, pada kasus-kasus tertentu dapat menjadi anomali terhadap ketentuan bahasa Indonesia yang baku.

Sebagai contoh, penulisan sapaan: anakku atau bapakku (untuk manusia biasa), Kitab Suci ini tidak menulisnya dengan huruf kapital, padahal seharusnya diawali dengan huruf kapital. Penulisan letak/ penunjuk/tempat geografis, contoh: sungai Nil, lembah Yordan. Kata sungai dan lembah tidak ditulis dengan huruf kapital, padahal seharusnya diawali dengan huruf kapital. Penulisan raja Mesir, raja Israel, kata raja di sini tidak ditulis dengan huruf kapital, padahal dalam kasus ini seharusnya diawali dengan huruf kapital. Kasus lain adalah penulisan istilah teologis yang sudah sangat terkenal: Juruselamat.

Jelas, penulisan secara demikian menyalahi ketentuan bahasa Indonesia baku (seharusnya: Juru selamat). Tetapi oleh karena sudah menjadi premis teologis, maka Kitab Suci ini pun tetap menulisnya dengan: Juruselamat. Demikian pula penulisan kata mezbah (seharusnya: mazbah), kata lenan (seharusnya: linen), dan penulisan kata torat (seharusnya : taurat), dan lain-lain.

Kesulitan Menerjemahkan Secara Literal Beberapa Ungkapan Bahasa Sumber
1. Kata a son of …year (lit.: anak dari…tahun), diterjemahkan berumur (2Taw 25:1).
2. Kata pa %ra (lit.: panjang muka/wajah), diterjemahkan panjang sabar (Ams 25:15).
3. Kata rqh (lit.: buatlah berharga), diterjemahkan buatlah…jarang (Ams 25:17).
4. Kata brx-yp (lit.: mulut pedang), diterjemahkan mata pedang (Kej 34:26), dan lain-lain.

CATATAN KAKI DAN KAMUS

Kitab Suci ini menyajikan beberapa catatan kaki untuk kata-kata yang penting dan kata-kata yang penerjemahannya agak berbeda dengan makna literalnya, demikian pula untuk kata-kata yang versiversi lain memuat hasil penerjemahan yang berbeda. Semuanya ini berguna sebagai bahan pembanding semata. Untuk itu, pada umumnya setiap catatan kaki mengandung kata bahasa asli dari sumber MT (Masoretic Text) atau RT (Received Text) dan hasil terjemahan JGLT (Jay Green Literal Translation).
Kamus yang tersedia dalam Kitab Suci ini belum sempurna benar, mudah-mudahan dalam edisi selanjutnya dapat dilakukan penyempurnaan.

HAK CIPTA PENERJEMAHAN
Kitab Suci adalah Firman Tuhan, dan Firman Tuhan tidak dapat dianggap sebagai hak cipta oleh siapa pun. Firman Tuhan adalah public domain. Sebab itu perlu dijelaskan di sini, bahwa pendaftaran hak cipta penerjemahan oleh Yayasan Lentera Bangsa, bukanlah bermaksud hendak mengklaim bahwa Kitab Suci ini adalah hasil ciptaan Yayasan Lentera Bangsa. Kitab Suci adalah ciptaan Tuhan sendiri.

Yayasan Lentera Bangsa hanya melakukan penerjemahan. Oleh karenanya, Yayasan Lentera Bangsa mengumumkan di halaman dalam sampul, bahwa Kitab Suci ini dapat digandakan/diperbanyak oleh siapa pun juga, kecuali dengan maksud untuk mencari keuntungan material, maka pihak tersebut harus terlebih dahulu memberitahu secara tertulis kepada Yayasan Lentera Bangsa. Adapun hak cipta penerjemahan itu perlu didaftarkan, demi memberi perlindungan kepada Yayasan Lentera Bangsa yang telah bersusah payah melakukan penerjemahan, jangan sampai hak-haknya untuk menerbitkan dan memasarkannya ditutup/ditiadakan oleh pihak-pihak lain.

PENUTUP
Dengan rasa hormat dan penuh kasih kepada Bapa YAHWEH dalam nama Tuhan YESUS Kristus dan dalam bimbingan Roh Kudus, yang telah memberikan hak istimewa kepada kami untuk bekerja sama dengan-Nya dalam rangka penerjemahan dan penerbitan Kitab Suci ini, maka kami mempersembahkan Kitab Suci ini kepada Gereja di Indonesia. Kami berdoa kiranya anugerah dan berkat Tuhan tercurah dengan berkelimpahan kepada semua pengguna Kitab Suci ini.
Shalom!
YAYASAN LENTERA BANGSA
Jakarta, 6 Oktober 2007.

Bagaimana Mendapatkannya?
Buat surat pesanan, tujukan ke :
YALENSA P.O. Box 4349 JKP 10043, Indonesia

 

 

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

JAWAB BUNG STENLY:

 

Kata-kata anda takkan mengalihkan fakta bahwa terjemahan Alkitab LAI lah yang salah! sehingga banyak orang Kristen salah mengerti akan maksud yang sebenarnya dari tulisan Rasul Paulus tersebut dan memutarbalikkannya menjadi kebinasaan.  Intinya, anda berusaha membuktikan bahwa Rasul Paulus telah mengijinkan makanan Haram jadi Halal, heran saya bagaimana anda bisa berpikiran seperti itu sementara anda percaya bahwa Firman Allah tidak berubah...hehehe, ups...maaf, saya salah...salah, yang anda percayai ialah bahwa Firman Allah itu berubah-rubah konsepnya, dan bisa keluar jalur seperti Yesus, makanya andapun merasa halal kalau keluar jalur bukan? (bukankah ini anda yang nyatakan sendiri? heheheh...

Aneh...aneh, katanya pelajar Alkitab, sekarang di kasi tahu informasi yang lebih jelas mengenai bahasa yang di pakai untuk lebih meningkatkan pemahaman tentang ayat-ayat tersebut dari bahasa aslinya, eh malah berusaha memutar balikkan dengan landasan yang salah...pak hakekat, apapun landasan anda, yang lebih kuat untuk menyatakan maksud paulus sendiri adalah dari bahasa aslinya, bukan dari pandangan anda yang hanya ikut terjemahan yang salah ...benar bukan???


Salam...

 

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

 

TULIS SAYA:

 

Mbak Vera, saya lapor telah mengata-ngatai bung Stenly sebagai: gendeng, sebab logikanya dia sudah nggak waras. Dia memberikan kemungkinan pada Paulus untuk berzinah. Coba lihat tulisannya ini: Apa ya masih Kristen orang ini?

 

Kalau kita memperhatikan konteks ayat tersebut kita dapati bahwa Paulus sedang berbicara tentang Percabulan bukan tentang makanan. Kemudian kata halal dalam ayat tadi ialah "exestin" yang kalau kita lihat kamus bahasa Yunani maka kita dapati ada tiga arti kata tersebut yakni: It is proper, permitted or lawful; it is possible. Bila kita sesuaikan dengan konteks dari ayat itu maka terjemahan e x e s t i n yang paling tepat ialah it is possible. Jadi ayat di atas seharusnya diterjemahkan "Segala sesuatu adalah mungkin bagiku". Dengan demikian, segala sesuatu adalah mungkin untuk dilakukan oleh Paulus tapi tidak semuanya berguna. Maksudnya ialah karena ayat di atas mengenai perzinahan, adalah mungkin bagi Paulus untuk melakukan perzinahan tapi tidak melakukannya karena semuanya itu adalah tidak berguna. Ayat di atas bukanlah mengenai daging haram dan daging halal melainkan mengenai nasihat tentang percabulan. Sungguh sangat keliru kalau ayat ini digunakan untuk menghalalkan daging haram karena ayat ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan daging haram atauppun daging halal. 

 

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

HUKUM TAURAT

JAWABAN SAYA:

Tambahan untuk Imamat 11;

>> Kalau berdasarkan nalar sehat Firman TUHAN kepada Abraham untuk menyembelih

      anaknya itu nggak baik. Karena itu berdasarkan konsep Advent: jangan dituruti, sebab itu

      nggak baik.

 

>> Perintah TUHAN agar bangsa Israel membasmi suku-suku di Palestina itu juga nggak baik. Karena

      itu kalau berdasarkan konsep Advent: jangan dituruti, sebab itu nggak baik.

 

>> TUHAN memerintahkan bangsa Israel menyembelih dan makan domba untuk korban-korban itu

      juga bukan perintah yang baik. Sebab daging domba itu kolesterol menurut penyelidikan Advent.

 

>> TUHAN YESUS menyembuhkan mata orang buta dengan air ludahNYA yang diaduk-aduk dengan

      tanah lalu dioleskan ke mata orang buta itu juga bertentangan dengan konsep kesehatan Advent.

      Karena itu YESUS harus disalibkan, sebab bertentangan dengan ajaran Advent.

 

Jadi, inti ajaran Advent adalah: selidikilah dulu, jika baik lakukan, jika tidak baik ya jangan lakukan sekalipun itu Firman TUHAN. Begitu 'kan, bung Stenly?!

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

JAWABAN SAYA:

Saya nggak peduli dengan guru-guru Yahudi. Bahkan nggak peduli malaikat dari sorgapun, bung Stenly. Itu ajaran yang saya terima dari pak Paulus

 

 

 

 

>> 2Petrus 2:1    Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah

 

                             umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru

 

                             palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat

 

                             yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal

 

                             Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan

 

                             demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.

 

 

 

>> Galatia1:8          Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang

 

                                   memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan

 

                                   Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.

 

 

 

>> 1Yohanes  2:27  Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah

 

                                   kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu

 

                                   diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya

 

                                   mengajar kamu tentang segala sesuatu--dan pengajaran-Nya

 

                                   itu benar, tidak dusta--dan sebagaimana Ia dahulu telah

 

                                   mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal

 

                                   di dalam Dia.

Lagi-lagi anda hendak memperkosa Alkitab, ya?

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

JAWAB BUNG STENLY:

Darimana anda simpulkan bahwa Imamat 11 itu bukan hukum kesehatan sedangkan itu tercatat jelas dalam Hukum-hukum kitab Yahudi? coba saja anda tanya pada guru-guru Teologia, khusus yang menyelidiki PL, kalau Imamat 11 itu tidak termasuk dalam Hukum Kesehatan mereka, saya pasti akan menarik postingan saya tentang hukum-hukum itu pak?

 

 

Itu dulu ya...coba di buktikan, jangan asal menguap saja...

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

JAWABAN SAYA:

1. Arti Hukum Taurat;

    a. Menurut anda: Penjaga.

  

  b. Dari Sabda.org: 
 
     ==K.Kecil== Taurat

       Taurat; (kata Ibrani \_Torah\_)

       TB-  Sebenarnya berarti:  pengajaran oleh Allah. Diterapkan pada

       Kesepuluh Hukum, kemudian pada segala hukum dan peraturan dari Tuhan,

       khususnya pada kelima kitab Musa atau kitab Taurat.

 

  c. Dari Wikipedia;

 

        Kitab Taurat atau Torah dalam bahasa Ibrani adalah lima kitab pertama Tanakh atau Alkitab   Perjanjian Lama. Kitab Taurat dalam bahasa Yunani disebut Pentateukh. Kata tora berasal dari kata Ibrani. Tora berasal dari verba Yara (membuang). Dalam pangkal verba Hifil, Yara berarti memberi pengajaran, mengajarkan, menunjukkan.[1] jadi kata tora adalah ajaran, boleh ajaran dari ibu, ajaran dari ayah, atau ajaran dari Tuhan atau dapat diterjemahkan sebagai pengajaran, petunjuk, perinta-perintah, hukum dan kebiasaan. Kitab tora (kitab taurat) terdiri dari 5 kitab, yaitu kitab Kejadian, Kitab Keluaran, Kitab Imamat, Kitab Bilangan, Kitab Ulangan.