Ajaran Islam memerhatikan seluruh aspek kehidupan, termasuk kesehatan dan kebersihan. Tak terkecuali untuk urusan bersiwak (menyikat gigi).
Selain menjadikan mulut bersih dan sehat, siwak juga bisa menjadi menjadi jalan pintas mendapatkan ridha-Nya. Rasululloh Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda,”siwak merupakan kebersihan bagi mulut sekaligus keridhaan bagi Rabb.”(Riwayat Ahmad).
Rosululloh sangat mencintai perbuatan yang satu ini. Hal tersebut bias dilihat di akhir hayatnya yang tetap menyempatkan diri bersiwak. Diriwayatkan dari Aisyah, ia berkata.”Abdurrahman ibn Abu Bakar as-Shiddiq menemui Nabi, beliau sedang bersandar di dadaku. Kala itu, Abdurrahman membawa siwak yang basah yang biasa digunakan bersiwak. Rasululloh lalu memandang siwak tersebut (dengan pandangan yang lama). Maka aku pun mengambil siwak itu, membersihkan serta membaguskannya lalu memberikannya kepada Rasululloh. Rasul pun bersiwak dengannya. Dan tiadalah pernah aku melihat Rasululloh bersiwak yang lebih baik dari itu. Usai bersiwak, Nabi mengangkat tangannya atau jarinya lalu berkata: fi ar-Rafiq al-A’la. Nabi mengucapkannya tiga kali hingga akhirnya wafat.”(Riwayat Bukhari dan Muslim)
Sejatinya, bersiwak itu tak terkait dengan waktu-waktu tertentu. Ia boleh dilakukan kapan saja. Meski demikian, ada beberapa adab dan waktu yang diajarkan oleh Rasululloh Shallallahu a’laihi Wa sallam dalam bersiwak di antaranya :
1. Memulai dari Arah Tengah
Dalam penggunaannya, biasanya Rasululloh Shallallahu a’laihi Wa sallam mulai bersiwak dari pertengahan, lalu kea rah kanan menuju ke arah kiri, di ulang sebanyak tiga kali. Ini sesuai kesepakatan para ulama, tak ada perbedaan (ikhtilaf) di dalamnya. (Syamail, Imam at-Tirmidzi)
2. Hendak Wudhu dan Shalat
Karena cintanya kepadap perbuatan ini, hampir-hampir Rasululloh memerintahkan kepada umatnya untuk bersiwak setiap kali akan wudhu atau menjelang shalat. Sabda Nabi,”kalau bukan karena akan memberatkan umatku, tentulah kuperintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan wudhu (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Dalam redaksi lain, Nabi mengucapkan “kalau bukan karena akan memberatkan umatku tentulah keperintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan sholat.”(Riwayat
Al-Bukhari dan Muslim).
3. Memasuki Rumah
Diantara waktu yang disunnahkan bersiwak adalah ketika hendak memasuki rumah. Diriwayatkan dari Syuraih bin Hani, ia berkata: “Aku bertanya kepada Aisyah, “apa yang dilakukan pertama kali oleh Rosulullah jika memasuki rumahnya?’Aisyah menjawab, “Bersiwak”.(Riwayat Muslim)
4. Bangun Tidur
Nabi Muhammad mencontohkan bersiwak setiap kali bangun tidur, termasuk saat bangun tidur, termasuk saat bangun malam.( Riwayat Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah)
Dalam Riwayat lain, Aisyah menyebutkan,”Rasululloh tak tidur pada malam atau siang hari lalu beliau bangun kecuali bersiwak terlebih dahulu sebelum wudhu.” (Riwayat Abu Daud).
5. Bersiwak Meski Sedang Puasa
Dari Amir bin Rubaiah, ia berkata:”aku melihat Rasululloh bersiwak (berulang kali hingga aku tidak bias menghitungnya), padahal beliau sedang berpuasa.” (Riwayat Ahmad, Abu Daud, dan Tirmidzi).
6. Hendak Membaca Al-Qur’an
Dari Ali ibn Thalib Rodhiyallahu Anhu, ia berkata: “Rosululloh memerintahkan ia kami bersiwak: ‘Sesungguhnya seorang hamba jika berdiri menunaikan shalat, malaikat lalu mendatanginya, berdiri di belakangnya mendengar bacaan al-Qur’an dan mendekat. Malaikat terus mendengar sampai ia meletakkan mulutknya di atas mulut hamba tersebut, hingga tidaklah dia membawa satu ayat pun kecuali malaikat berada di rongganya.”(Riwayat Baihaqi).
Selain menjadikan mulut bersih dan sehat, siwak juga bisa menjadi menjadi jalan pintas mendapatkan ridha-Nya. Rasululloh Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda,”siwak merupakan kebersihan bagi mulut sekaligus keridhaan bagi Rabb.”(Riwayat Ahmad).
Rosululloh sangat mencintai perbuatan yang satu ini. Hal tersebut bias dilihat di akhir hayatnya yang tetap menyempatkan diri bersiwak. Diriwayatkan dari Aisyah, ia berkata.”Abdurrahman ibn Abu Bakar as-Shiddiq menemui Nabi, beliau sedang bersandar di dadaku. Kala itu, Abdurrahman membawa siwak yang basah yang biasa digunakan bersiwak. Rasululloh lalu memandang siwak tersebut (dengan pandangan yang lama). Maka aku pun mengambil siwak itu, membersihkan serta membaguskannya lalu memberikannya kepada Rasululloh. Rasul pun bersiwak dengannya. Dan tiadalah pernah aku melihat Rasululloh bersiwak yang lebih baik dari itu. Usai bersiwak, Nabi mengangkat tangannya atau jarinya lalu berkata: fi ar-Rafiq al-A’la. Nabi mengucapkannya tiga kali hingga akhirnya wafat.”(Riwayat Bukhari dan Muslim)
Sejatinya, bersiwak itu tak terkait dengan waktu-waktu tertentu. Ia boleh dilakukan kapan saja. Meski demikian, ada beberapa adab dan waktu yang diajarkan oleh Rasululloh Shallallahu a’laihi Wa sallam dalam bersiwak di antaranya :
1. Memulai dari Arah Tengah
Dalam penggunaannya, biasanya Rasululloh Shallallahu a’laihi Wa sallam mulai bersiwak dari pertengahan, lalu kea rah kanan menuju ke arah kiri, di ulang sebanyak tiga kali. Ini sesuai kesepakatan para ulama, tak ada perbedaan (ikhtilaf) di dalamnya. (Syamail, Imam at-Tirmidzi)
2. Hendak Wudhu dan Shalat
Karena cintanya kepadap perbuatan ini, hampir-hampir Rasululloh memerintahkan kepada umatnya untuk bersiwak setiap kali akan wudhu atau menjelang shalat. Sabda Nabi,”kalau bukan karena akan memberatkan umatku, tentulah kuperintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan wudhu (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Dalam redaksi lain, Nabi mengucapkan “kalau bukan karena akan memberatkan umatku tentulah keperintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan sholat.”(Riwayat
Al-Bukhari dan Muslim).
3. Memasuki Rumah
Diantara waktu yang disunnahkan bersiwak adalah ketika hendak memasuki rumah. Diriwayatkan dari Syuraih bin Hani, ia berkata: “Aku bertanya kepada Aisyah, “apa yang dilakukan pertama kali oleh Rosulullah jika memasuki rumahnya?’Aisyah menjawab, “Bersiwak”.(Riwayat Muslim)
4. Bangun Tidur
Nabi Muhammad mencontohkan bersiwak setiap kali bangun tidur, termasuk saat bangun tidur, termasuk saat bangun malam.( Riwayat Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah)
Dalam Riwayat lain, Aisyah menyebutkan,”Rasululloh tak tidur pada malam atau siang hari lalu beliau bangun kecuali bersiwak terlebih dahulu sebelum wudhu.” (Riwayat Abu Daud).
5. Bersiwak Meski Sedang Puasa
Dari Amir bin Rubaiah, ia berkata:”aku melihat Rasululloh bersiwak (berulang kali hingga aku tidak bias menghitungnya), padahal beliau sedang berpuasa.” (Riwayat Ahmad, Abu Daud, dan Tirmidzi).
6. Hendak Membaca Al-Qur’an
Dari Ali ibn Thalib Rodhiyallahu Anhu, ia berkata: “Rosululloh memerintahkan ia kami bersiwak: ‘Sesungguhnya seorang hamba jika berdiri menunaikan shalat, malaikat lalu mendatanginya, berdiri di belakangnya mendengar bacaan al-Qur’an dan mendekat. Malaikat terus mendengar sampai ia meletakkan mulutknya di atas mulut hamba tersebut, hingga tidaklah dia membawa satu ayat pun kecuali malaikat berada di rongganya.”(Riwayat Baihaqi).