Kebutuhan akses internet yang kian besar membutuhkan infrastruktur yang besar pula. Telkom pun bersiap menyambut era broadband ini dengan meremajakan jaringannya.
Saat ini dari 8 juta Satuan Sambungan Telepon (SST), mayoritas masih menggunakan kabel tembaga. Telkom pun berupaya untuk mengganti kabel tembaga dengan fiber optik. Teknologi yang lebih bagus ketimbang kabel tembaga.
"Targetnya di 2015 tinggal 15 persen jaringan tembaga. Sekarang kita bertahap melakukan modernisasi dan penggantian jaringan kita," ujar Direktur IT & Supply PT Telkom Indra Utoyo saat berbincang dengan detikINET di Kantor Pusat Telkom Bandung, Jalan Japati No 1, Jumat (12/11/2010) malam.Saat ini dari 8 juta Satuan Sambungan Telepon (SST), mayoritas masih menggunakan kabel tembaga. Telkom pun berupaya untuk mengganti kabel tembaga dengan fiber optik. Teknologi yang lebih bagus ketimbang kabel tembaga.
Indra menambahkan, ada dua strategi dalam melaksanakan peningkatan infrastruktur tersebut. Pertama, dengan modernisasi atau pemasangan baru menggunakan fiber optik. Kedua adalah trade in trade off atau mengganti kabel tembaga dan dijual setelah diganti dengan fiber optik.
Dengan sistem trade in trade off ini, Indra mengaku bisa melakukan efisiensi biaya. Pasalnya, dari kabel tembaga bekasnya akan dijual kembali sehingga bisa menutup investasi di perangkat baru.
"Setelah diganti dengan fiber optik, tembaga bekasnya kita kumpulkan dan kita jual. Harga jualnya kita mengikuti harga dari London Metal Index," ungkapnya.
Sedangkan untuk modernisasi dilakukan secara selektif berdasarkan permintaan pasar atau minimal mendekatkan jaringan tersebut ke pelanggan.
"Yang menarik jaringan baru (fiber optik-red.) kita lakukan secara selektif. Kita tarik jaringan fiber optik di beberapa simpul yang dikategorikan memiliki demand tinggi," katanya.
( afz / ash - detik.com)
blogilicious trah yogyakarta