Wednesday, 20 January 2010

Makam Keturunan Raja Sumenep Meledak

Sebuah makam salah satu keturunan raja ke-13 dari Paku Nata Ningrat yang memerintah tahun 1879-1901 di Pendopo Asta Tinggi (Kuba sebelah barat), Desa Kebonagung, Kecamatan Kota Sumenep, Madura meledak.

Ledakan makam almahum Hj. R. Ajeng Salmah binti kiai RB Abdul Latif terdengar hingga radius 1 KM sekitar pukul 22.30 WIB, Selasa (19/1/2010) malam. Karena penasaran, warga sekitar yang mendengar ledakan itu segera mencari sumber suara.

Rupanya saat dicari sumber ledakan, tak ada asap maupun hal yang mencurigakan di area makam. Namun warga dan juru kunci melihat sebuah makam yang nisannya terbuat dari marmer berserakan.

Salah seorang juru kunci Asta Tinggi, Kabupaten Sumenep yang juga keturunan keraton, Salamet Ready (56), mengaku ledakan ini kategori ghaib.

"Ledakan itu masuk kategori ghaib, karena baru pertama kali terjadi," ujar Salamet, kepada wartawan di lokasi, Rabu (20/1/2010).

Salamet dan warga mengaku, semula ledakan itu diperkirakan dari petasan yang dibuat nelayan atau anak-anak. Ternyata tidak ada hal yang mencurigakan.

Dari pantauan detiksurabaya.com lokasi makam hingga pukul 10.30 WIB dibanjiri warga. Warga penasaran dengan suara ledakan mirip bom. Informasi yang dihimpun makam almarhumah lahir di Sumenep, pada 5 Mei 1941 dan wafat di Surabaya 21 Oktober 2001. (fat/fat-detik)