Musibah gempa bumi yang terjadi di Haiti telah mengetuk pintu hati para dermawan untuk mengulurkan bantuan. Namun, hendaknya para donatur berhati-hati jangan sampai terjebak perangkap penipu online.
Ya, para penjahat maya memang seringkali mencoba mencari kesempatan di tengah kesempitan. Mereka sering 'membonceng' peristiwa-peristiwa yang menarik perhatian publik, seperti bencana atau kematian seorang publik figur ternama, untuk melancarkan tipuan.
Oleh karena itu, Federal Bureau of Investigation (FBI) mengimbau semua orang yang hendak menyalurkan bantuan hendaknya berhati-hati ketika akan menyalurkannya, jangan sampai menjadi korban penipuan online yang berkedok sebagai penyalur bantuan untuk korban Haiti.
Imbauan serupa juga disampaikan oleh perusahaan software keamanan Symantec. Perusahaan keamanan ini melaporkan telah melihat munculnya spam dan e-mail phising yang mencatut musibah Haiti, hanya dalam waktu 24-48 jam pasca bencana.
Tidak berhenti sampai di situ, menurut Joris Evers dari McAfee security software, para penjahat dunia maya ini juga memanipulasi search engine sehingga user tertarik untuk mengklik suatu situs berbahaya yang muncul dari hasil pencarian.
"Sejumlah pencarian yang berhubungan dengan Haiti menyajikan halaman berbahaya yang mencoba untuk mencuri data personal atau menginstal kode berbahaya di PC Anda," ujar Evers seperti dikutip dari MSNBC, Jumat (15/1/2010).
Oleh karena itu Evers mengajurkan bagi pengguna internet yang ingin menyalurkan bantuan untuk korban gempa Haiti sebaiknya mengunjungi situs amal yang terpercaya dan tidak membuka link yang direkomendasikan di suatu e-mail, meskipun e-mail tersebut tampak meyakinkan. ( faw / fyk-detik )
Ya, para penjahat maya memang seringkali mencoba mencari kesempatan di tengah kesempitan. Mereka sering 'membonceng' peristiwa-peristiwa yang menarik perhatian publik, seperti bencana atau kematian seorang publik figur ternama, untuk melancarkan tipuan.
Oleh karena itu, Federal Bureau of Investigation (FBI) mengimbau semua orang yang hendak menyalurkan bantuan hendaknya berhati-hati ketika akan menyalurkannya, jangan sampai menjadi korban penipuan online yang berkedok sebagai penyalur bantuan untuk korban Haiti.
Imbauan serupa juga disampaikan oleh perusahaan software keamanan Symantec. Perusahaan keamanan ini melaporkan telah melihat munculnya spam dan e-mail phising yang mencatut musibah Haiti, hanya dalam waktu 24-48 jam pasca bencana.
Tidak berhenti sampai di situ, menurut Joris Evers dari McAfee security software, para penjahat dunia maya ini juga memanipulasi search engine sehingga user tertarik untuk mengklik suatu situs berbahaya yang muncul dari hasil pencarian.
"Sejumlah pencarian yang berhubungan dengan Haiti menyajikan halaman berbahaya yang mencoba untuk mencuri data personal atau menginstal kode berbahaya di PC Anda," ujar Evers seperti dikutip dari MSNBC, Jumat (15/1/2010).
Oleh karena itu Evers mengajurkan bagi pengguna internet yang ingin menyalurkan bantuan untuk korban gempa Haiti sebaiknya mengunjungi situs amal yang terpercaya dan tidak membuka link yang direkomendasikan di suatu e-mail, meskipun e-mail tersebut tampak meyakinkan. ( faw / fyk-detik )