Monday, 18 January 2010

Tubuh Hangat Berkat Minyak Telon

Aromanya yang khas membuat minyak telon masuk dalam daftar “kosmetik” wajib untuk bayi. Minyak gosok ini biasanya kita oleskan pada punggung, dada, dan kedua telapak kaki si kecil setiap kali habis mandi.

“Penggunaan minyak telon sebagai penghangat diwariskan turun-temurun secara tradisional,” kata dr Elizabeth Hutapea, SpA.

Menurut dokter spesialis anak yang sehari-hari berpraktek di RS Royal Taruma, Grogol, Jakarta Barat ini, minyak sejenis ini termasuk dalam kategori fitofarmaka atau obat tradisional. Penggunaannya lebih ditujukan sebagai terapi tambahan terhadap terapi medis yang umumnya berupa obat-obatan. Itu artinya, penggunaan minyak telon pada prinsipnya bukan sesuatu yang wajib dan bukan pula sesuatu yang dilarang.

Efek hangat dari minyak telon, menurut Elizabeth, didapat dari ramuan tradisional yang umumnya diklaim terbuat dari bahan-bahan alami. Sebutan minyak telon sendiri berasal dari 3 jenis minyak yang diramu sedemikian rupa, yakni minyak adas, minyak kelapa, dan minyak kayu putih.

“Sebenarnya yang amat berperan sebagai penghangat adalah minyak kayu putih yang juga berkhasiat sebagai antisakit,” kata Elizabeth.

Namun, konsentrasi minyak kayu putih dalam minyak telon biasanya rendah. Minyak adas dipakai karena aromanya yang khas dan melegakan. Sedangkan minyak kelapa berfungsi menyatukan minyak adas dan minyak kayu putih guna menghasilkan campuran yang lembut dan tak mengiritasi kulit bayi yang masih sensitif.

Efek hangat yang diperoleh dari pemakaian minyak telon dapat membantu melegakan pernafasan jika hidung si kecil tersumbat. Rasa nyaman dari pernafasan yang lebih lega akhirnya membantu bayi tidur lebih nyenyak, sehingga mempercepat proses penyembuhan. Namun tentu saja keluhan batuk dan pilek, atau penyakit apa pun yang diderita si kecil tetap membutuhan penanganan medis.

Gunakan secukupnya
Kendati diperbolehkan, tidak semua jenis minyak gosok bisa dioleskan ke tubuh bayi. Soalnya, ada minyak gosok yang ditujukan untuk orang dewasa. Bila salah pilih, bukan tak mungkin kulit bayi yang masih sangat halus dan sensitif malah akan jadi taruhan. Sebab kandungan bahan-bahan dalam minyak gosok untuk kalangan dewasa bersifat iritan alias mampu mengiritasi kulit bayi.

Yang juga perlu digarisbawahi, kendati aman, minyak gosok khusus bayi sebaiknya digunakan secukupnya saja hanya pada saat dimana bayi membutuhkan kehangatan: sesudah mandi, saat cuaca dingin, atau ketika ia rewel akibat gangguan pilek. Selain itu, perhatikan pula kondisi kulit si kecil. Kalau setelah menggunakan minyak gosok khusus bayi kulitnya terlihat kemerahan atau beruntusan (bintil-bintil), sebaiknya segera hentikan pemakaiannya saat itu juga.

Mengenai lokasi pemakaian, usapkan minyak gosok khusus bayi ini secukupnya pada bagian dada, punggung, telapak kaki, dan sedikit pada bagian leher. Pertimbangannya, daerah-daerah tersebut relatif terbuka. Dengan demikian, begitu minyak gosok khusus bayi ini dioleskan, ada cukup banyak pembuluh darah halus di bawah permukaan kulit yang bakal mengalami pelebaran. Mekanismenya, pelebaran pembuluh-pembuluh darah halus inilah yang akan membuat peredaran darah dan transportasi oksigen jadi lebih lancar.

Sedangkan lokasi yang yang dilarang diolesi minyak gosok antara lain daerah hidung dan sekitar mata, serta telapak tangan, mengingat bayi masih sering memasukkan tangannya ke dalam mulut.

(Theresia Puspayanti/Tabloid Nakita)