Friday, 29 January 2010

Rambut Anak Kutuan

Anak Anda sering garuk-garuk kepala atau menarik-narik rambutnya? Jangan dianggap biasa karena itu bisa pertanda rambut anak kutuan. Periksa rambut anak dengan teliti karena kutu baru terlihat jika rambutnya diperiksa sampai dalam.

Meski anak sudah rajin mengeramas rambut dengan shampoo namun itu bukan jaminan anak tidak akan tertular kutu. Kutu menular dan menyebar dengan cepat dari orang ke orang terutama dalam satu grup seperti di sekolah, pusat penitipan anak, kegiatan olahraga dan kamp.

Ada satu saja anak yang kutuan, akan mudah mengenai anak yang lainnya terlebih jika mereka melakukan kontak yang dekat seperti bermain bersama.

Kutu tidak hanya menyebar melalui kontak dari kepala ke kepala tapi juga dari bergantian pakaian, seprai, sisir, sikat, dan topi.

Anak-anak paling rentan mengalami kutuan karena cenderung memiliki kontak fisik yang dekat satu sama lain dan sering berbagi barang pribadi.

Gejala utama dari adanya kutu di kepala adalah kulit kepala seringkali terasa gatal yang disebabkan oleh gigitan kutu tersebut. Gigitan ini bisa menyebabkan infeksi yang tampak merah, berkerak atau bisa juga mengakibatkan pembengkakan kelenjar getah bening di lehernya jika sudah sangat parah. Selain gejala tersebut anak-anak ini juga memiliki tanda merah kecoklatan di sekitar kulit kepalanya.

Kutu rambut ini sangat kecil kira-kira sebesar biji wijen. Meskipun tidak dapat terbang, kutu ini dapat merangkak dengan sangat cepat sehingga sulit untuk menangkapnya. Tanda lain yang ditunjukkan adalah ditemukannya telur kutu yang berwarna putih kekuningan dan melekat erat pada batang rambut.

Seperti dikutip dari Pediatrics, Rabu (27/1/2010) perawatan utama dalam membasminya adalah menggunakan shampoo anti kutu serta dengan sabar dan tekun menghilangkan telur kutu yang ada dengan menggunakan sisir kutu. Sebaiknya orangtua mengikuti aturan pakai dari setiap produk yang digunakan. Jika dalam jangka waktu panjang tak kunjung sembuh ada kemungkinan kutu sudah kebal atau anak terkena infeksi ulangan.

Untuk mencegah penularan kutu sebaiknya orangtua mengingatkan anak-anaknya untuk mengambil tindakan seperti:
1. Menghindari kontak antar kepala di sekolah, tempat bermain atau selama olahraga dengan anak-anak lain.
2. Beritahu anak-anak untuk tidak berbagi sisir, sikat, topi, syal, bandana, pita, jepit rambut, ikatan rambut, handuk, helm atau barang-barang perawatan pribadi lainnya dengan orang lain.
3. Beritahu anak-anak untuk tidak berbaring di kasur, bantal, dan karpet yang baru-baru ini telah digunakan oleh orang yang kutuan.

Ada beberapa hal yang patut diketahui orangtua dalam membasmi kutu rambut anaknya, yaitu:

1. Telur kutu menetas dalam waktu 7-10 hari dan berkembang menjadi dewasa pada 7-10 hari berikutnya hingga bisa menghasilkan telur kutu sebanyak 100 telur. Karena itu penting untuk membasmi telur kutu hingga tuntas agar perawatan berhasil.

2. Terkadang sering didapatkan salah diagnosis. Beberapa anak ditemukan memiliki sesuatu yang mirip dengan telur kutu tapi kosong. Sebaiknya periksa ke dokter agar dapat didiagnosis dengan benar.

3. Baru-baru ini disetujui pengobatan dengan menggunakan ulesfia (Benzil alkohol lotion 5 persen) untuk anak di atas usia 6 bulan. Karena shampoo anti kutu sebagian besar pestisida, sedangkan ulesfia adalah gel larut air yang dapat membunuh kutu.(ver/ir)