Perempuan butuh tidur 20 menit lebih banyak ketimbang laki-laki. Otak wanita yang lebih kompleks dan banyak berpikir dan berbuat (multitasking) membuatnya harus istirahat lebih banyak daripada pria.
Professor Jim Horn dari Sleep Research Centre, Loughborough University mengatakan perempuan harus lebih banyak tidur karena sifat multitasking-nya lebih besar dan otaknya lebih kompleks daripada laki-laki. Semakin sering otak digunakan, semakin banyak sel-sel otak yang harus diistirahatkan.
"Wanita lebih banyak melakukan pekerjaan dalam satu waktu. Mereka juga menggunakan otaknya lebih sering daripada pria. Untuk itulah, waktu tidurnya pun harus lebih banyak," kata Prof Horne seperti dikutip dari Newyorkdailynews, Kamis (28/1/2010).
Pria juga sebenarnya butuh tidur lebih banyak ketika banyak pekerjaan yang membutuhkan pemikiran berat, tapi masih tidak sebanyak yang wanita butuhkan.
"Wanita punya lebih banyak komitmen untuk mengerjakan sesuatu, contohnya seorang istri baru bisa tidur setelah semua pekerjaan rumahnya selesai," kata Michael Breus, pengarang buku 'Beauty Sleep: Look Younger, Lose Weight, and Feel Great Through Better Sleep'.
Dalam The American Academy of Sleep Medicine, peneliti dari North Carolina menyebutkan bahwa wanita lebih banyak terganggu tidurnya daripada pria. Dan salah satu pengganggu tidur wanita adalah pria yang tidur di sampingnya.
Wanita hamil juga lebih sulit tidur karena posisi perutnya yang agak mengganggu. Selain itu, seorang ibu juga lebih sensitif dan akan terbangun saat anaknya menangis. Tapi menurut Prof Horne, hal itu justru menyebabkan otak wanita lebih lambat mengalami penuaan daripada laki-laki.
"Seorang wanita berusia 75 tahun akan memiliki struktur otak yang sama dengan pria berusia 70 tahun. Itu artinya, otak pria lebih cepat tua dibanding wanita yang berarti risiko pikun lebih besar terjadi pada pria," jelas Prof Horne.
Rata-rata orang dewasa butuh tidur 6 hingga 8 jam, tapi tiap-tiap individu bisa berbeda kebutuhannya. Yang pasti, jika merasa otak sudah terlalu sering terpakai, maka istirahatkanlah lebih banyak.
(fah/ir-detik)
Professor Jim Horn dari Sleep Research Centre, Loughborough University mengatakan perempuan harus lebih banyak tidur karena sifat multitasking-nya lebih besar dan otaknya lebih kompleks daripada laki-laki. Semakin sering otak digunakan, semakin banyak sel-sel otak yang harus diistirahatkan.
"Wanita lebih banyak melakukan pekerjaan dalam satu waktu. Mereka juga menggunakan otaknya lebih sering daripada pria. Untuk itulah, waktu tidurnya pun harus lebih banyak," kata Prof Horne seperti dikutip dari Newyorkdailynews, Kamis (28/1/2010).
Pria juga sebenarnya butuh tidur lebih banyak ketika banyak pekerjaan yang membutuhkan pemikiran berat, tapi masih tidak sebanyak yang wanita butuhkan.
"Wanita punya lebih banyak komitmen untuk mengerjakan sesuatu, contohnya seorang istri baru bisa tidur setelah semua pekerjaan rumahnya selesai," kata Michael Breus, pengarang buku 'Beauty Sleep: Look Younger, Lose Weight, and Feel Great Through Better Sleep'.
Dalam The American Academy of Sleep Medicine, peneliti dari North Carolina menyebutkan bahwa wanita lebih banyak terganggu tidurnya daripada pria. Dan salah satu pengganggu tidur wanita adalah pria yang tidur di sampingnya.
Wanita hamil juga lebih sulit tidur karena posisi perutnya yang agak mengganggu. Selain itu, seorang ibu juga lebih sensitif dan akan terbangun saat anaknya menangis. Tapi menurut Prof Horne, hal itu justru menyebabkan otak wanita lebih lambat mengalami penuaan daripada laki-laki.
"Seorang wanita berusia 75 tahun akan memiliki struktur otak yang sama dengan pria berusia 70 tahun. Itu artinya, otak pria lebih cepat tua dibanding wanita yang berarti risiko pikun lebih besar terjadi pada pria," jelas Prof Horne.
Rata-rata orang dewasa butuh tidur 6 hingga 8 jam, tapi tiap-tiap individu bisa berbeda kebutuhannya. Yang pasti, jika merasa otak sudah terlalu sering terpakai, maka istirahatkanlah lebih banyak.
(fah/ir-detik)