Apakah Anda makan kurang dari dua kali sehari, tidak banyak makan buah, sayur atau susu, seringkali makan sambil bekerja atau makan sendirian, jarang berolahraga dan berat badan turun tanpa disadari? Jika ya, artinya Anda sudah terkena sindrom gaya hidup sibuk yang tidak sehat.
Kebanyakan gaya hidup seperti itu tercipta karena kondisi lingkungan yang tidak mendukung, seperti pekerjaan yang menumpuk dan harus diselesaikan dengan cepat atau karena keterbatasan menjangkau sumber makanan atau fasilitas olahraga. Jika sudah begitu, masalah gizi dan kekurangan nutrisi pun bisa mengancam.
"Gaya hidup yang serba sibuk berpotensi menimbulkan masalah gizi karena Anda akan sering melewatkan waktu makan dan mengonsumsi makanan yang serba cepat dan instan," kata dr Sri Sukmaniah, SpGK(K), Minggu (7/2/2010).
Dr Sri mengatakan jika gaya sibuk yang tidak menyehatkan tersebut sudah menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari, maka suatu hari akumulasi dari pola itu akan mengancam kesehatan dan bukan tidak mungkin pekerjaan seseorang. Untuk itu, sesibuk-sibuknya Anda usahakan tetap mengonsumsi makanan bergizi secara rutin.
Menurut dr Sri agar tetap sehat di tengah-tengah kesibukan siasati dengan trik ini:
Pertama, harus ada niat dulu. Apapun tantangannya kalau dasarnya sudah niat, pasti bisa.
Kedua, buat target waktu makan. Meski kerjaan belum selesai tapi waktu makan sudah tiba atau perut sudah keroncongan, segera tinggalkan pekerjaan dan bergegaslah makan.
Ketiga, jika Anda benar-benar tidak punya waktu untuk meninggalkan pekerjaan, pastikan untuk selalu membawa bekal bergizi buat jaga-jaga.
Untuk si sibuk, dr Sri menyarankan agar mengonsumsi makanan tinggi serat (sayur, buah) dan indeks glisemik rendah (jagung, ubi-ubian, kacang-kacangan, dll).(fah/ir-detik)
Kebanyakan gaya hidup seperti itu tercipta karena kondisi lingkungan yang tidak mendukung, seperti pekerjaan yang menumpuk dan harus diselesaikan dengan cepat atau karena keterbatasan menjangkau sumber makanan atau fasilitas olahraga. Jika sudah begitu, masalah gizi dan kekurangan nutrisi pun bisa mengancam.
"Gaya hidup yang serba sibuk berpotensi menimbulkan masalah gizi karena Anda akan sering melewatkan waktu makan dan mengonsumsi makanan yang serba cepat dan instan," kata dr Sri Sukmaniah, SpGK(K), Minggu (7/2/2010).
Dr Sri mengatakan jika gaya sibuk yang tidak menyehatkan tersebut sudah menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari, maka suatu hari akumulasi dari pola itu akan mengancam kesehatan dan bukan tidak mungkin pekerjaan seseorang. Untuk itu, sesibuk-sibuknya Anda usahakan tetap mengonsumsi makanan bergizi secara rutin.
Menurut dr Sri agar tetap sehat di tengah-tengah kesibukan siasati dengan trik ini:
Pertama, harus ada niat dulu. Apapun tantangannya kalau dasarnya sudah niat, pasti bisa.
Kedua, buat target waktu makan. Meski kerjaan belum selesai tapi waktu makan sudah tiba atau perut sudah keroncongan, segera tinggalkan pekerjaan dan bergegaslah makan.
Ketiga, jika Anda benar-benar tidak punya waktu untuk meninggalkan pekerjaan, pastikan untuk selalu membawa bekal bergizi buat jaga-jaga.
Untuk si sibuk, dr Sri menyarankan agar mengonsumsi makanan tinggi serat (sayur, buah) dan indeks glisemik rendah (jagung, ubi-ubian, kacang-kacangan, dll).(fah/ir-detik)